Ini sudah tengah malam Mike masih di kamar mandi memuntahkan cairan hingga ia merasa lemas dan terduduk di toilet yang tertutup, mualnya dan sakit di kepala membuatnya sulit untuk tidur.
Pintu di ketuk pelan Mike segera keluar kamar mandi dan membuka pintu.
"Kau sakit, aku mendengar kau muntah muntah dari kamar Jade"
"Eh maaf, aku tidak apa apa nanti juga hilang"
"Kau yakin?"
Mike mengangguk namun Gabriel ragu ia merasa Mike menyembunyikan sesuatu.
"Kau terlihat merahasiakan sesuatu dari ku Mike, aku bisa lihat dari gelagat mu...Mike aku seorang pengacara dan bisa tahu jika ada yang tidak beres"
"Jika apa yang saya katakan membuat anda marah, jijik atau apapun saya siap angkat kaki dari sini tuan tapi ya saya memang merahasiakan sesuatu dari anda"
"Aku tidak akan merasakan itu apalagi meminta kau pergi, katakan"
"Saya hamil tuan, ini bulan kedua dan ini saat saat terberat saya"
"Apa ayahnya laki laki yang hari itu?"
Mike mengangguk pelan ia tidak berani menatap Gabriel.
"Apa kau pernah memeriksakan kehamilan mu?"
Mike menggeleng ia tidak punya uang itulah alasan ia menerima tawaran Gabriel sekalian ia bisa dekat dengan Jade.
"Kenapa, itu sangat penting Mike dan itu akan membuatmu merasa baikan apa ia menolak bertanggung jawab"
"Saya tidak punya uang setelah lama tidak bekerja, tidak ia mau bertanggung jawab namun saya tidak mau menjadi pengganti suaminya yang sudah meninggal karena wajah kami mirip"
Gabriel mengusap pungung tangan Mike ia merasa prihatin.
Mike buru buru membuka pintu dan ia terkejut Alec berdiri dan meminta maaf entah bagaimana Alec tahu keberadaan nya.
"Kau tidak melakukan kesalahan, aku lah yang salah Alec pergilah aku sedang sibuk"
Alec menahab pintu saaf Mike hendak menutup pintu.
"Aku ingin kesempatan lain, jika aku gagal dan lagi lagi menyakiti mu maka aku akan pergi dari mu selamanya"
Mike terdiam ia tidak menyahut dan menutup pintu ia berbalik dan bersandar memandang Jade yang terbaring tertawa bermain, ia menyentuh perut nya.
"Kau tidak apa apa, siapa yang datang?"
"Aku tidak apa apa, itu hanya salah alamat saja, tuan mau pergi?"
"Ya Mike, mungkin besok atau lusa baru pulang, kau tidak apa apa kan aku tinggal dengan Jade?"
"Ya aku tidak apa apa tuan, ada bibik juga kan?"
Gabriel mengangguk tersenyum ia mencium Jade dan Mike terdiam saat Gabriel mencium dahinya matanya mengerjap ia menjadi gugup.
Hari yang menyenang buat Mike jalan jalan dengan Jade ia tidak mau memikirkan apa apa sekarang hanya fokus pada Jade dan kehamilan itu saja hingga matanya melihat dari seberang jalan tampak Alec sedang bertengkar dengan seorang gadis namun Mike tidak peduli ia sedang mengantri untuk es krim ia menginginkan nya ia memaling kan wajah nya, seseorang mencolek bahunya membuatnya menoleh.
"Kau sedang disini?"
"Aku sedang mandi...ya sedang ngantrilah kan hari panas aku ingin es krim"
Ternyata itu teman nya sesama penari mereka asyik mengobrol.
"Kau sudah lama tidak latihan lagi, tempo hari saja ajakan duel kau menolak"
"Aku bekerja, tidak enak sama bos meskipun ia orang yang baik"
"Anak ini anak siapa?"
"Inilah pekerjaan ku, karena itu aku tidak bisa datang"
"Ya sudah, aku harus pergi eh ya Mike kau ingat dengan grup black tiger, hati hati dengan mereka"
"Ya aku ingat, sejauh ini aku aman"
Teman nya menepuk bahunya dan pergi Mike kembali fokus mengantri namun kembali buyar ia lihat boks es krim yang ia inginkan habis, ia menghembuskan nafas pelan ia sudah membayangkan eskrim blueberi asem dan manis akhirnya ia mundur dan pergi bersama Jade berharap ada toko es krim.
Langkahnya terhenti memandang sekitar hingga satu cup sedang eskrim muncul dihadapan nya di sodorkan oleh seseorang Mike menoleh.
"Kau menginginkan ny bukan, mereka kehabisan tapi mereka masih ada cadangan, kau tidak sabaran sekali"
"Alec....eh maksudku tuan Alec, tapi....tunggu dulu kau...ya tuhan"
"Aku tidak suka mengantri"
Mike menepuk dahinya sudah ia duga Alec menerobos antrian.
"Ayo makanlah"
Ia mengambilnya dan Alec yang mendorong kereta bayi Jade tampak Jade senang dengan Alec membuat hati Mike heran.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Magnus, Alec (End)
Randomdunia Alec runtuh ia memeluk tubuh Magnus tanpa cahaya kehidupan dimata nya.