CHAPTER 8: KEMARAHAN (PERHATIAN YANG TERSEMBUNYI)

612 78 14
                                    

BEGIN AGAIN

TAEGI

HURT/ANGST?

-MARRIGE LIFE

-TAEHYUNG TOP

-VICTOR TOP

.

.

.

2021 ©LISKA KIM

.

.

.

CHAPTER 8: KEMARAHAN (PERHATIAN YANG TERSEMBUNYI)

—oo0oo—

Dingin menerpa kulit di bawah leher mengembalikan kesadaran, benda basah yang menjelajahi hampir di pusat dada, membuat tidak nyaman dan merasa menganjal, alisnya berkerut dan setengah netra yang baru membuka membelelak sempurna disaat seseorang a...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dingin menerpa kulit di bawah leher mengembalikan kesadaran, benda basah yang menjelajahi hampir di pusat dada, membuat tidak nyaman dan merasa menganjal, alisnya berkerut dan setengah netra yang baru membuka membelelak sempurna disaat seseorang asing tengah mengungkung tubuhnya, melecehkannya. detik itu pula panik menghinggapi, berontak dengan kedua lengan mendorong lelaki diatas dirinya.

"le-lepas!... "

Gerak acak kedua tangan yang mencoba mendorong tubuh besar diatas dirinya, sama sekali tidak membuahkan hasil. Kekuatan lelaki yang mengurung tubuhnya begitu kuat, ia kian panik bergetar, lelehan liquid menjejali pipi putihnya.

"Diam jalang!"

Permohonan minta tolong sedari tadi disuarakan sekerasnya, berharapan agar ada seseorang yang membantu, dibalas kan oleh oktaf suara yang keras. Tangisnya semakin menjadi kala lelaki yang ia ingat sebagai pengacau di cafe miliknya beberapa saat lalu, kembali mengerayangi badannya.

"ku-kumohon.. Lepas.. Tolong! "

Kesekian kali, akan tetapi belum jua ada sebuah keajaiban. Ia bergerak asal ketika gigitan gigitan terasa di kulit bahu, yang ia yakin sekali bekas gigitan meninggalkan bercak liur.

Bugh!

Tubuh lelaki yang melecehkan dirinya tiba-tiba ditarik, dan didalam hatinya ia segera mengucap beribu terima kasih kepada orang yang menolongnya, netra kucingnya hampir terpejam menatap, pusing akibat menangis melingkupi. Namun ia masih menyempatkan melihat rupa sang penolongnya.

Suaminya—

"v-victor.. "

—oo0oo—

".. Tidak.. T-tolong!.. "

Deruh nafas terengah-engah, bersamaan pula tubuh terduduk tegang. Bola mata membesar, bulir keringat tertampil di dahi serta pelipis. Ingatan yang buruk, begitu nyata dan ingin sekali dilupakan kejadian tidak menyenangkan yang baru dialami. Ia mendesah gusar, menenangkan diri walau kepala sedikit pening akibat bangun secara tiba-tiba.

BEGIN AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang