CHAPTER 10: KALIMAT MAAF.

864 73 25
                                    

BEGIN AGAIN

TAEGI

HURT/ANGST?

-MARRIGE LIFE

-TAEHYUNG TOP

-VICTOR TOP

.

.

.

2021 ©LISKA KIM

.

.

.

CHAPTER 10: KALIMAT MAAF.

-oo0oo-

[ Yang paling mencintai, adalah yang paling tersakiti. ]


Mature content!


Fakta dirinya yang menikah dengan kim Victor, dan melewati hari-hari dengan status sebagai istri, yoongi sejujurnya belum bisa menerima sepenuhnya kenyataan yang terjadi padanya. Jika ada yang bertanya apakah hatinya sudah melupakan taehyung? Jawaban nya adalah tidak, ia masih mencintai kekasihnya itu walau hingga detik ini, tidak jua menemukan titik terang akan keberadaan nya. Kendati begitu seberapa keras ia menolak mempercayai jika dirinya sudah menikah dengan pria yang bukan taehyung, dan menghabiskan waktu sebagai istri dari seseorang, membuat nya mau tidak mau menjalani tugasnya seperti semestinya.

Semestinya- benar begitu adanya, terkecuali untuk berhubungan lebih intim dengan suaminya. Nama kim taehyung tersimpan dihati dan kepalanya, dan dirinya tidak memungkinkan bersentuhan intim dengan orang lain selain nama seseorang yang menguasi hatinya. Bila dipaksakan tentu bukan menjadi suatu hal yang baik, seperti contohnya kemarin malam. Kala dirinya membiarkan suaminya kim Victor menciumnya, ia secara tidak sadar menyebutkan nama sang kekasih.

Entah karena rupa mereka sama, atau cara Berciuman lembut khas taehyung-nya. Bibir yoongi tanpa di perintah kepala melafalkan sebuah nama yang menyulut kemarahan. Sejujurnya, penyesalan tengah mengelilingi nya, menganjal teramat. Seharusnya nama itu tidak kusebut dan Victor tidak akan semurka itu- batinnya mengucap itu berulang.

Tapi seberapa besar penyesalan, itu terasa tidak berguna. Karena sejak peristiwa kemarin malam, hingga detik ini yang sudah menujukan dini hari. Suaminya tak kunjung kembali, pergi entah kemana.

Matanya jatuh pada foto berbingkai gold di meja. Foto pernikahan nya dengan kim Victor. Ia menghela nafas panjang,

"maaf.. Victor.. "


-oo0oo-


Gelap menyelimuti ruangan pimpinan perusahaan ternama tersebut. Beberapa botol minuman beralkohol yang sudah tandas isinya, menghiasi meja kerja, bersanding dengan tumpukan kertas dan satu unit komputer. Tidak ada suara, sangat hening. Walaupun pada nyatanya sang pemilik ruangan tengah duduk di kursi putar di balik meja dengan tangan memegangi sebuah gelas. Kedua matanya terpejam, sesekali meneguk cairan di dalam gelas. Kancing kemeja hitamnya terbuka sejumlah tiga, cukup terlihat kacau kondisinya. Apalagi dasi beserta jas pria itu tergeletak menyedihkan dilantai.

Tidak perduli, jam, menit, dan detik. Jika gelas ditangan sudah kosong ia dengan senang hati mengisinya kembali. Meskipun kepala terasa berat, yang menandakan alkohol yang ditegak mulai menujukan reaksi ditubuh. Ia tetap minum, hanya untuk mencoba menghilangkan kilasan ingatan di dalam kepala.

BEGIN AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang