Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—oo0oo—
Teriknya mentari siang begitu menyengat seakan membakar kulit, Bahkan udara pun terasa hangat. membuat sebagian orang engan untuk beraktivitas di luar ruangan. Jarum pendek jam menunjuk tepat diangkat satu, dengan jarum panjang nya berhenti di angka enam. Dan di waktu itu pula bertepatan dengan sebuah mobil hitam terparkir di depan rumah megah pasangan kim. Victor keluar dari mobil tersebut, pakaian pria tan itu nampak sedikit kusut begitu juga wajah datarnya yang menujukan kesan menyeramkan. Melangkah panjang memasuki rumahnya, setelah semalam tidak pulang.
Kilas tentang dirinya yang meluapkan emosi terhadap yoongi mampir di ingatan. Ia ingat jelas ketika dirinya mengeluarkan bentakan, menaikan nada suara akibat kekesalan yang membakar hati. Kekesalan— mengingat kala pemuda cantik itu dilecehkan, nyaris diperkosa dan ia sungguh kesal memikirkan kemungkinan buruk jika saja ia terlambat datang menyelamatkan. Pikiran itulah yang memberatkan kepala, yang membuat nya semalam memilih pergi, dan menghindari kemungkinan melampiaskan seluruh emosi pada yoongi.
Kamar dan mandi adalah rencana nya saat pulang, namun tampaknya niatan tersebut tertunda tatkala melintasi ruang tamu. Ia mematung, menyipit memperjelas sebuah objek yang berbaring di sofa. Objek yang nampak tengah pulas dalam posisi meringkuk layaknya janin. Mungil sekali dan terlihat sangat rapuh. Lelaki kim berpikir bahwa ia bisa menghacurkan nya dengan hanya sekali gengaman saja.
Entah angin apa yang menerpa, tapi secara pasti dengan beberapa langkah kaki pelan, dirinya sudah berdiri di dekat sofa yang di tiduri oleh sang sosok yang menarik perhatian. Ia memandangi ditemani keheningan, tidak berniat menganggu. Menelisik intens wajah manis yang polos bak bayi.
Getar tipis melingkup di bagian dalam dada, getar aneh yang selalu muncul akhir-akhir ini, dan getaran tersebut ditujukan tiap kali ia menatap istrinya, yoongi.
Bagian dada di tepuk nya pelan beberapa kali. Tidak tahu apa tujuannya karena Victor sendiri bingung atas apa yang dilakukannya. Ia hanya ingin menenangkan detaknya, tanpa benar-benar menghilangkan, sebab ia tidak menyangkal jikalau ia menyukai getaran hangat di dalam dadanya.
