5

458 52 66
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Kebahagiaan ray saat ini

Aku sedang duduk santai di halaman belakang sekolah karena sebenarnya aku malas ke kantin yang sangat ramai sekali.

Aku tiduran di rumput lalu memandang pemandangan langit kota tokyo yang sangat cerah sekali berbeda dengan hatiku.

"Memaafkan kesalahan orang lain memang mudah namun lukanya masih ada." Ucapku.

"Kakek menyuruhku untuk memaafkan semuanya namun sulit." Ucapku.

"Niichan!" Panggil Lev.

Lev terjatuh karena berlari kearahku jadi aku menghampirinya untuk membantunya berdiri.

"Ceroboh sekali sih." Ucapku.

Aku menarik kedua tangan lev membuatnya langsung berdiri sementara lev malah terkekeh karena hal itu.

"Ada yang terluka?" Tanyaku.

"Hehehe tidak kok." Tawa Lev.

Aku melihat lutut lev terluka jadi aku menarik tangannya lalu mengambil sapu tangan yang kubawa.

"Lihat kaki kirimu leo." Ucapku.

"Memang kenapa niichan?" Tanya Lev.

"Sudah lihat saja." Ucapku.

Lev memperlihatkan kaki kirinya terluka sedikit lecet jadi aku membalutnya dengan sapu tangan milikku membuat lev memiringkan kepalanya.

"Lain kali jangan berlarian ya." Ucapku.

"Niichan khawatir ya?" Tanya Lev.

"Wajar niichan khawatir kan leo adik satu-satunya niichan." Ucapku.

"Pelukan!" Pekik Lev.

Lev langsung memelukku dengan erat sementara aku tersenyum akan hal ini yah alasanku bertahan di jepang karena adikku lev.

"Niichan akan berusaha menjadi kakak terbaik untukmu leo." Batinku.

"Niichan!" Panggil Lev.

"Ada apa leo?" Tanyaku.

"Sudah makan siang?" Tanya Lev.

"Belum." Ucapku.

Lev melepaskan pelukannya dan langsung berlari pergi walaupun sudah diberitahu tadi jangan berlarian namun yah lev keras kepala.

"Sifat leo memang sedikit mirip denganku." Ucapku menggaruk belakang kepalaku.

Aku terdiam melihat langit dan tak lama ada rasa dingin di pipi kananku ternyata ulah lev membuat aku tersenyum.

✔️ Haiba Lev Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang