Halo guys! Apa kabar? Semoga baik-baik aja yaa! 🙆♀🤍
Siap ikutin kisah Bumi?
Jangan lupa vote dan ramaikan tiap paragrafnya ya!
Happy reading guys! 🤍
BUMI
"Seterang apapun cahaya bulan, tetap dia membutuhkan matahari untuk menerangi setiap sudut bumi."
06. KERIBUTAN.
"Bumi?" Matahari menatap ke arah orang yang berada di sekitarnya.Tepat di hadapannya, sudah ada Bumi yang sedang menatap ke arah samping Matahari. Siapa lagi kalau bukan Bulan. Di samping Bumi, sudah ada Alfarezel yang sedang cengegesan ke arah Matahari tidak jelas.
"Yap! Bumi Kaivan Dhyaksa, pacarnya Bulan," kata Aruna menjawab rasa penasaran yang di tunjukan oleh ekspresi wajah Matahari.
Oh, pacar, pikir Matahari.
"Matahari cantik, bisa kali jadi calon pacar seorang Alfa yang paling tampan, manis dan kalem sedunia ini." Alfarezel menepuk dadanya dengan menggebu-gebu.
"DY! Jangan Matahari," ujar Matahari sedikit penuh penekanan dalam nada bicaranya.
Ah, sial. Alfarezel lupa, padahal baru saja dia di perkenalkan dengan Matahari. Harus panggil Dy katanya. Merusak suasana pdkt saja!
"MAMPUS! GAGAL PDKT KAN LO!" sarkas Aruna melirik Alfarezel tajam.
"Ngomong-ngomong, nama lo bertiga bisa saling bersangkutan gitu. Bumi, Bulan dan Matahari. Jangan-jangan..."kata Alfa dengan menggangantungkan kalimat terakhirnya.
"JANGAN-JANGAN APA?HAH?!"
Yang dibicarakan hanya menampilkan cengiran kudanya. "Ini lagi, hobi bener ngegas sama gue," ujar Alfarezel kepada Aruna.
"Ya terserah gue lah. Iri kan lo nggak bisa ngegas kayak gue?"
"Oh, lo mau gue gas?" Alfarezel melirik ke arah Aruna yang sedang duduk di samping Bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMI
Teen Fiction"kamu janji bakal ada buat aku terus, Bumi?" "Aku janji, Lan. Aku percaya kalau aku sama kamu itu bakal abadi." "Masa depan akan jadi milik kita kan, Bumi?" "Iya, Bulan. Pegang janji aku." - "Aku capek, Bumi. Aku nyerah." "Lo mau nyerah gitu aja?" K...