"Apa materi saya sudah jelas? Ada yang masih belum paham?"
Pertanyaan sir Bryan barusan dibalas keheningan dari kelas itu. Hingga satu suara memecahkan keheningan nya.
"Sudah jelas, sir" Ucap seorang mahasiswa laki-laki berkacamata bernama Sean.
"Saya anggap hanya Sean yang mengerti, sekelas masih belum mengerti?"Sekelas bergidik ngeri lalu segera berseru "Sudah jelas, sir"
Pria tua itu menaikkan kacamata menggunakan telunjuk nya dan memperhatikan mahasiswa satu persatu. Ada yang mengantuk, sibuk mencatat materi, bahkan ada yang bengong. Matanya berhenti ke salah satu mahasiswa perempuan nya yang sedang mencermati papan tulis.
"Bella, mengerti materi saya?" Tanya nya
Bella menerjap lalu mengangguk antusias
"M-mengerti, Sir" Ucapnya menutup rasa gugupnya.
Sir Bryan melirik jam tangan nya. Jam sudah menunjukkan bahwa kelas nya telah usai.
"Kelas usai" Ucapnya dengan singkatBeberapa mahasiswa mulai berkeluaran kelas, ada yang menuju kelas lain dan ada yang pulang karena jadwal nya telah usai hari ini.
Dan beberapa mahasiswa lain juga masih sibuk mencatat materi hingga mereka masih duduk disana.Bella sudah mencatat materi nya sedaritadi, ia juga telah menaruh buku nya di tas. Ia pun bangkit lalu berjalan gugup ke arah meja sir Bryan.
Ia lihat pria paruh baya itu tengah sibuk memeriksa beberapa lembar kertas. Kesibukannya terhenti saat ia menyadari bahwa Bella berdiri di depan meja nya, hanya diam begitu saja.
"Um.. Sir, saya mau.." Ia mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompet nya.
"Bayar uang buku" Ucapnya memberikan satu lembar uang itu padanya. Sir Bryan menerima nya, dengan senyuman yang mengembang."Dan uang praktek" Sambung Bella memberikan dua lembar uang itu lagi.
"Jadi.. semuanya sudah lunas kan Sir?" Tanya Bella
Sir Bryan menerimanya lalu tersenyum pada Bella.
"Nah begini dong, di lunasi semuanya. Bagus bagus" UcapnyaBella bernafas lega mendengarnya.
"Saya permisi, Sir" Ucap Bella lalu segera keluar dari kelas itu.
"Aduh.. lega.. akhirnya bisa lunasin semuanya" Batinnya
"Bella! Tungguin!"Langkahnya terhenti saat seorang yang tak asing keluar dari kelas yang sama dengan nya. Selena berlari kecil ke arahnya dengan nafas terengah-engah.
"Eh hai Sel" Sapa Bella
"Tadi aku lihat waktu di kelas, kamu ngelunasin semua tunggakan kamu sama sir Bryan?" Tanya SelenaBella mengangguk mantap
"Keren!" Pujinya dengan senang
"Ini juga karena kamu, udah saranin aku roommate. Kalau bukan karena kamu, aku ga tau mau cari kerja apa, dengan gaji sebesar itu, Sel" Jelas Bella"Ah no problem, kan aku bantuin kamu. Anyway, kamu belum kenalin roommate kamu ke aku loh! Mana sih orang nya?" Tanya Selena penasaran
Bella tertawa kecil
"Kepo ya?" Ledek nya
"Ya kepo banget lah! Kamu masih dua hari jadi roommate dia tapi kayanya dia udah kasih kamu banyak nih?" Goda Selena sambil tertawa"Ssstt, mending kita cerita di kantin aja. Sambil makan, aku laper nih. Yuk!"
🐰
"Terima kasih" Ucap Bella dengan ramah saat pelayan itu mengantar pasta pesanan nya. Wanita paruh baya itu mengangguk lalu pergi.
"Jadi kamu mau ceritain apa? Ceritain dong semua nya, dia udah kasih kamu apa aja?" Tanya Selena sambil menikmati seafood nya."Well, kepribadian dia jauh berbeda sama aku, Sel"
Selena mengentikan makan nya sesaat.
"Maksud mu? dia suka BDSM gitu?" Heran nya
"Sst! Bukan itu!" Bisik Bella
KAMU SEDANG MEMBACA
Carel [18+]✓
Romance"El, bisa ga sih kamu ga rewel sehari aja please?" "Enggaaaaa! El mau ciuman juga kaya di film itu-" "DIAAAAM!" ⏰ Bella Madelyn harus mendapatkan uang sesegera mungkin karena ia dipecat dari pekerjaan nya. Ia membutuhkan uang untuk dirinya dan biay...