"Jadi, kamu mau kemana Bel?" Tanya Sisca menatap sahabatnya itu dengan prihatin. Bella mengangkat bahunya lalu mengaduk teh di hadapannya.
"Sudahlah, kamu tinggal sama aku aja ya?"Bella menunduk, lalu menggeleng. Perkataan ibu Carel masih membekas di hatinya.
"Aku seburuk itu ya?" Tanya nya
"Aku pengaruh buruk buat Carel?" Tanya nya lagi.Sisca langsung menggeleng.
"Engga. Kamu udah bikin Carel nyaman sama kamu, dia sayang sama kamu. Buktinya, dia ga mau kamu pergi kan?""Jangan sedih lagi. Aku bakal hubungi Carel, dan bilang ke dia kalau kamu ada sama aku" Sambung Sisca sambil meraih handphone nya
"Jangan, Sisca" Bella menahannya
"Lho kenapa?"
"Mama nya Carel udah larang semuanya. Termasuk melarang kami berhubungan satu sama lain""Kamu jangan sedih lagi ya? Jangan dipikiri semua omongan jahat mama nya Carel itu" Bujuk nya. Bella mengangguk.
"Oh ya, Gaby mana?" Tanya nya
"Gaby pulang ke Las Vegas. Orang tua nya udah tau semua ini dan menyuruh dia untuk pulang saja"
"Kenapa dia ga kasih tau aku?" Tanya Bella terkejut
"Astaga, dia sudah menelpon mu tiga kali loh. Kamu ga angkat sih. Jadi, dia titip salam saja" Ucap Sisca
"Maaf ya, tadi handphone ku mati. Nanti aku bakal hubungi dia""Oh ya, Selena gimana?" Tanya Bella
"Dia menghubungi Gaby semalam. Dia nangis sambil cerita bahwa dia dikeluarkan juga dari kampus. Dan orang tua nya di panggil pemimpin kampus"
"Serius?" Kaget Bella. Sisca mengangguk
"Ini bukan sepenuhnya salah dia. Ini kan juga keputusan kita untuk jadi roommate seseorang" Ucap Bella
"Iya, bener. Mungkin dia akan pindah juga, tapi aku belum tau pasti soal itu""Apa aku pindah juga?" Batin Bella
"Tapi gimana kalau mama dan bibi tau aku di keluarin dari universitas?! Aku ga mau kecewain mereka!" Ia memegangi kepalanya dengan frustasi."Bel? Kamu ga apa-apa?" Tanya Sisca menyadari itu.
"Aku bingung" Ucapnya tanpa menatap Sisca
"Aku udah nyusahin mama dan bibi, gimana kalau mereka tau kasus ini?" Ucapnya
"Bel, kamu tenang dulu. Bersihkan pikiran dan jangan mikirin hal-hal seperti itu" Ucap Sisca menenangkannya"Masih ada aku kok. Kamu bisa tinggal di apartment ku. Kita bisa cari kerja sama-sama, kamu mau? Kita bisa cari universitas baru juga nanti"
Bella menatapnya dan langsung mengangguk antusias
"Aku mau""Okay, nanti kita cari tempat yang membuka lowongan pekerjaan ya?" Bella membalas nya dengan anggukan.
"Aku kebelet, aku mau ke toilet dulu ya?" Sisca bangkit. Bella mengangguk dan memandangi kepergiannya.Bella merasakan handphone nya bergetar, ia pun segera meraih nya dan membaca pesan yang baru masuk itu.
2 Messages from Bibi Alice
Bibi Alice : Bella sayang, gimana kabarmu?
Bibi Alice : Bibi dan mama kamu sudah mengumpulkan uang yang cukup untuk biaya kuliah mu. Bibi lupa nomor rekening mu berapa. Bibi mau mengirimkannya"Gawat" Batin Bella lalu mematikan handphone nya
"Aku harus gimana nih" Ia menidurkan kepalanya dan merasa frustasi.
"Gimana kalau mama dan bibi tau..""Apa aku pulang aja ya ke Chicago?" Batin Bella mulai berpikir
"Daripada aku disini, mencari pekerjaan disini. Lebih baik aku membantu bibi membuka usaha cafe nya kan? Sekalian, aku juga mau jagain mama" Pikirnya lagiIa semakin yakin dengan itu karena faktanya, cafe bibinya kekurangan pekerja. Dan juga sepi pembeli. Bella ingin membantunya agar ekonomi keluarga nya membaik.
"Iya iya, aku harus pulang" Pikirnya lagi.
Sisca kembali dari toilet, lalu duduk di hadapannya.
"Eh cafe ini buka lowongan pekerjaan loh. Kita coba ga?" Bisik Sisca
"Aku ada rencana lain" ucap Bella dengan antusias
"Rencana lain?" Tanya Sisca kebingungan
KAMU SEDANG MEMBACA
Carel [18+]✓
Romance"El, bisa ga sih kamu ga rewel sehari aja please?" "Enggaaaaa! El mau ciuman juga kaya di film itu-" "DIAAAAM!" ⏰ Bella Madelyn harus mendapatkan uang sesegera mungkin karena ia dipecat dari pekerjaan nya. Ia membutuhkan uang untuk dirinya dan biay...