chapter 21

40.9K 2.5K 308
                                    

Bella POV

Aku membuka mataku saat sinar matahari mengganggu tidur nyenyak ku dan Carel. Aku mengucek mataku lalu menoleh ke arah pria di sebelah ku ini.

Matanya masih tertutup, ia masih tertidur nyenyak dengan tangan yang setia memeluk pinggang ku.

Aku baru ingat kalau malam tadi, adalah malam yang membuatku merasakan kupu-kupu di perutku. Apalagi dengan jarakku yang sedekat ini dengan dia.

Aku menghabiskan waktu untuk memandangi wajahnya yang terlelap ini. Indah, pikirku. Dia terlihat nyenyak sekali. Mungkin efek kelelahan dari tugas dosen killer.
Aku melihat matanya dari dekat, bulu matanya yang lentik itu indah. Kulit putihnya sangat halus dan wangi di setiap inci nya. Terdapat tiga tahi lalat kecil di area dada dan lehernya, sangat menggemaskan.

Well, aku tak mau jadi orang munafik. Jujur, dia sangat menggemaskan dan tak pernah gagal membuatku tergoda.

Aku masih mengantuk, ingin tidur lagi rasanya. Tapi aku melirik jam dinding, jam sudah menunjukkan pukul hampir 9 pagi. Aku harus membuat sarapan walaupun kami berdua tak ada jadwal kelas hari ini.

Aku hendak bangkit untuk pergi ke kamar mandi. Aku menyingkirkan tangan Carel yang berat itu dari pinggang ku, tapi tiba-tiba saja ia mengeratkan pelukannya lalu mengerang karena tidurnya terganggu.

Aku pun kembali merebahkan diriku dan menatapnya.
"Carel?"
"Ayo bangun" Lanjutku

Tak ada jawaban darinya. Akupun menggerakkan tangan ku untuk mengusap rambutnya yang sudah memanjang itu. Sangat lembut dan fluffy. Siapapun akan menyukainya.

"Aku mau buatin sarapan. Ok?" Bisikku sambil mengusap lembut wajahnya. Dia perlahan-lahan menggeleng. Kembali mengeratkan pelukannya padaku tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Carel.. jangan begini! Gimana caranya aku ga suka sama roommate ku sendiri kalau kamu memperlakukan aku seperti ini!

"Tapi sekarang hampir jam 9" Bisikku lagi
"Ayo bangun" Lanjutku

Ia merubah posisi tidurnya, mengerang lagi, dan kali ini mengusap lengannya sendiri.
"Mau bobo.."

Fuck.

Suara berat nya terdengar lagi dengan jelas. Aku harus bersikap normal.

"I-iya tapi udah jam segini, um.. ya udah kamu lanjut tidur aja. Biar aku yang bikin sarapan ya" Aku beranjak tapi dengan cekatan ia menahan ku.
"Aaaa..engga" Ucapnya lagi

"Tapi kamu harus sarapan, Carel. Ntar kamu kelaparan lagi. Walaupun ga ada kelas hari ini, kita kan harus tetap sarapan. Aku buatin sandwich deh, sama susu juga"

"El kan bisa makan disini" Ucapnya masih dengan suara beratnya.
"Kok makan disini? Tumben" Tanya ku
Akhirnya, ia membuka matanya. Aku bisa melihat mata hazel itu dengan jelas, indah sekali.

"Kan El mau makan Bella"

Carel?!

Ia mengatakan itu sambil merapatkan tubuhnya ke tubuhku. Tiada jarak lagi sekarang.
"Ngeselin banget! Kenapa aku yang di makan sih ih!" Aku terus mengomel. Tapi ia malah tertawa kecil.
"Aaaaa tapi El mau" Aku dapat mendengar giggles nya yang lucu itu. Aku ikut tertawa.

cup

Sekarang aku dapat merasakan kecupan nya di leherku. Lalu perlahan menggigitnya dengan sensual. Membuatku terkejut tapi menikmatinya di saat yang bersamaan. Aku tak tau darimana ia belajar hal ini.

Setelah puas disana, ia menatap leherku yang sudah memiliki dua kissmark darinya.
"Kok jadi berbekas ya?" Tanya Carel dengan polosnya
"Itu namanya kissmark" Jawabku sambil terkekeh pelan
"Oh ya?"

Carel [18+]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang