17. TELOR

65 57 85
                                    

Q N A SEBELUM MEMBACA!

1). Tokoh Fiksi Favorit?

2). PDKT/ Jadian?

3). Selingkuh atau di selingkuhin?

S.E.L.A.M.A.T.M.E.M.B.A.C.A ❤

***

Arselo dibuat tidak enak terhadap perlakuan matan pacarnya itu kepada Kania. Bahkan sampai membuat Kania menitikkan air matanya.

"Lo jangan nangis dong hey," Ucap Arselo mencoba menenangkan sang wanita.

Air matanya kini terus membanjiri wajah cantiknya, membuat Arselo tidak tahu bagaimana cara agar wanita itu berhenti menangis.

"Sttt...jangan nangis ya cantik?!" Ucap Arselo seperti tengah berusaha menghentikan tangisan anak kecil.

"Awas minggir, urusan gini mah gue jagonya." Ujar Kenzo menyerobot.

Ibu jari laki laki itu menghapus jejak air mata Kania."Stttt...jangan nangis ya? Nanti cantiknya ilang loh, kalau lo nangis terus kaya gini ntar mereka ngira kita nyakitin lo. Udah ya gak boleh nagis."

Kenzo memeluk wanita itu, kini kepala gadis itu tepat didada bidang milik Kenzo. Tak sedikit dari mereka yang mengabadikan momen itu, hingga diantara mereka ada mantan Kenzo yang iri terhadap perlakuan Kenzo yang teramat manis.

Setelah dirasa sudah mulai tenang, Kenzo melepaskan pelukannya.

Kania mengusap jejak air matanya."Maaf ya, aku orangnya emang cengeng,"

"Lo pasti sakit hati banget ya sama omongannya si Vanila?" Tanya Brayn.

"Udah biasa." Balasnya terkekeh.

"Lo udah biasa di gituin sama si Vanila?"

Kania membalasnya dengan anggukan kecil seraya tersenyum."Iya."

"Udah gila emang tuh cewek, harus gue kawinin terus langsung aja gue tinggalin biar sekalian jadi janda!"

Kania tertawa mendengar ucapan Kenzo yang seperti tidak main main.

"Lu kira kambing di kawinin hah?!"

"Ya kan si Vanila gak ada bedanya sama kambing."

"Eh-eh..mas mas ganteng qu, lagi pada ngapain nih? Lagi ngerumpi ya? Ajakin putra dong,"

"Kaya ada yang ngomong tapi siapa ya?" Ucap Kenzo bertingkah seperti sedang mencari sesuatu.

"Hai mas, gue disini." Balas putra menggibaskan kipasnya ke wajah Kenzo.

"Gue rasa ni kantin agak angker, atau cuma halusinasi kita aja karena lagi laper?!" Ucap Aditya ikut menimpali.

"Mungkin aja sih ada setan siang bolong begini, udahlah dari pada banyak halu mendingan lo semua duduk terus abisin makanan itu. Gue tau kalau Kania gak bakalan sanggup buat abisin," Ucap Arselo.

Mereka pun kini duduk, kecuali Kania yang nampak ragu. Sepertinya kehadiran Putra dan juga Leo tidak di hiraukan oleh mereka.

"Hei kenapa masih berdiri?" Tanya Arselo kepada Kania.

"Emangnya kalian gak jijik kalau aku ikut duduk sama kalian?" Tanya Kania karena dirinya benar benar merasa tidak enak jika harus ikut duduk bersama mereka.

ARSELO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang