♡ 16

18.3K 767 14
                                    

Deburan ombak disertai dengan angin kencang membuat dressnya terbang mengikuti angin. 

Mereka turun ke pantai, katanya sih ingin berfoto-foto.

Mira duduk di bawah pohon, ia luruskan kakinya yang terasa pegal. Gadis ini melihat Nana, Kiana, dan Yudha. Keluarga kecil mereka sangat bahagia. Yudha yang merangkul pinggang Nana dan menyaksikan Kiana bermain pasir. Sesekali mereka tertawa melihat tingkah Kiana. Tatapan Yudha yang sangat berbeda ketika lelaki itu menatap Nana. Tatapan yang begitu dalam.

Mira menghela nafasnya. Ingin menghayal ia akan merasakan itu, tapi kenyatan membuatnya sadar bahwa ia tidak akan pernah bahagia dengan cara apapun. Seolah dirinya sudah begitu akrab dengan kekecewaan membuatnya takut berharap.

"Mas Raka mana?" Genta tiba-tiba duduk di sampingnya.

"Tadi pergi sama Rendi, ngga tau kemana," jawab Mira.

Genta mengangguk.

"Lo ngga berat bawa kamera kemana-mana?" tanya Mira membuka topik obrolan.

"Ngga. Selalu dibawa karna takut kalau ada momen-momen bagus tapi ngga diabadikan tu rasanya kesel aja," Genta terkekeh.

"Kesel?"

"Iya. Kan sesuatu yang terjadi sekarang belum tentu bisa terulang."

"Kalau gitu fotoin gue dong," Mira merapikan rambutnya.

Karna mungkin ini terakhir kalinya ia berkumpul bersama keluarga Raka. 

Genta mengatur kameranya. "Posisi lo agak nyerong," suruhnya.

"Siap ya, 1, 2, 3."

"Eh?" Mira menoleh kaget ketika tiba-tiba Raka menepuk pelan kepalanya.

Cekrek.

"Kamu ngapain sih mas," ucap Mira.

"Foto."

"Tuh liat muka aku jadi aneh," Mira menunjuk mukanya yang melihat ke belakang. Ke arah Raka.

"Cantik."

Mira terdiam. Ia mengalihkan pandangannya.

"Jiakh jiakh bisa aja mas Raka nih," heboh Rendi.

"Apaansih kak. Eh foto berempat yuk," ajak Mira.

Genta dan Rendi mengangguk, "Tio tolong fotoin kita dong!" panggil Rendi kepada salah satu anggota keluarga lainnya.

Mira berpose tersenyum lebar, Raka duduk di sampingnya, sedangkan Genta dan Rendi berdiri.

"Senyum," Mira menyikut Raka.

"1, 2, 3," cekrek.

"Ikutan dong!" Lilly menarik Neona mendekat.

"Apaan foto ngga ngajak-ngajak," datang lagi para sepupu-sepupu yang ingin ikut.

"Woi gue juga mau ikut," ucap Tio. Akhirnya ia meminta Prasetyo untuk memfotoi para anak-anak muda di keluarganya.

"Buset om gue lo suruh-suruh," Rendi menoyor Tio.

"Siap semua, Mira sama Raka dekatan lagi, Haga rambutnya berantakan, itu Cherlyn geser ke kiri," aturnya.

Cekrek.

Cekrek.

Cekrek.

"Ganti gaya lagi."

Raka merangkul pundak Mira. Tubuh gadis itu ia dekatkan lagi dengan tubuhnya.

Cekrek.

***

Sekitar jam setengah 6 mereka mulai naik ke atas. Beberes untuk pulang ke hotel.

Akhir dari kisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang