♡ 13

19.6K 806 29
                                    

Hari yang tidak dinanti tiba. 

Mira memasuki 1 koper ke bagasi mobil. Mungkin ia terlalu heboh sampai harus membawa koper. Tapi, Prasetyo tiba-tiba mengabarinya bahwa semua keluarga besar akan menginap di hotel selama 3 hari 2 malam. Mira yang awalnya beralasan tidak bisa hadir akhirnya lagi-lagi pasrah mengiyakan. Nasib menjadi orang tidak enakan.

"Nih baju lo," ujar Galang memberikan baju yang digantung di hanger. Pakaian yang akan ia kenakan untuk malam nanti.

"Lo ngga kepagian datang jam segini?" Galang melihat jam di tangannya yang masih menunjukkan pukul setengah 7 pagi.

"Papi yang suruh datang pagi-pagi," Mira menutup bagasinya.

Malam tadi ia mendadak meminta Galang mengantarnya. Embun yang seharusnya berada di posisi Galang sekarang mendadak harus ke luar kota. Bos kebenciannya itu menyuruh gadis malang itu untuk ikut bersamanya.

Akhirnya Galang lah yang mengantarnya untuk ke rumah Raka.

"Udah semua?" tanya Galang.

Mira mengangguk.

"Cuss, berangkutss."

***

"Sayang banget ya papi sama lo," ujar Galan tiba-tiba.

Mira menoleh, "Sayanglah."

"Beruntung lo punya mertua kayak gitu."

"Eitsss, lebih tepatnya papi mertua. Cuma dia yang baik. Cuma dia yang ngangep gue tu keluarga dia. Gue tu bagian dari keluarga mereka. Cuma dia," kata Mira miris.

Galang tidak menjawab lagi. Ia fokus ke kemudinya sambil mendengarkan arahan Mira.

***

"Mangg," teriak Mira.

"Ehh, bu," mang Sueb berlari membuka pagar. "Apa kabar bu?"

"Baik mang. Mamang gimana?"

"Alhamdulillah baik juga bu, Masuk bu, bapak udah nunggu," ujar mang n .

"Mari mang," pamit Galang lalu menggas mobilnya.

"Buset. Luas banget rumah laki lo njir, Yaa Allah Mira. Laki lo tajir banget, noh liat ada air mancur segede gaban njir," lebay Galang. Ia melihat takjub halaman rumah Raka.

"Norak lo."

"Yee lo ngga bisa ngebiarin gue seneng dikit ya?" Galang cemberut.

"Noh parkir samping mobil hitam," tunjuk Mira ke mobil milik Raka yang dituruti Galang.

Mira dan Galang keluar dari mobil. Ia berjalan ke pintu utama, menekan bel 3 kali.

"Anjir lama banget," eluh Mira. Ia menekan bel sekali lagi.

Cklek.

Tubuh tinggi Raka berada di depannya.

"Lama," eluh Mira. Ia berjalan kembali ke arah Galang.

Raka menatap lelaki yang berada di samping gadis itu. Ia asing dengan mukanya. Tidak pernah melihat sebelumnya. 

"Lang, turunin barang gue buru," suruh Mira.

"Kurang ajar lo ya," umpat lelaki itu namun menuruti.

Raka yang membuka bagasinya mendengar obrolan mereka berdua. Mira yang sangat gembira berbicara dengan lelaki itu, senyumannya yang tak hilang sedari tadi.

"Mas Raka bawa koper berapa?" tanya gadis itu.

Raka mengangkat ranselnya, "Cuma bawa tas."

Gadis itu melongo, "Yah, kok cuma bawa tas? aku sampe bawa koper loh mas. Apa heboh banget ya lang?" tanya Mira kepada lelaki itu.

Akhir dari kisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang