Diva

nona yang cantik.

Nona Diva namanya.

Indah parasnya.

Kedua bola mata bulat yang terlihat bersinar dan menyenangkan untuk dipandang,

dan senyuman yang terukir setiap sesuatu yang baik terjadi.

Nona yang menawan.

Mulia pula hatinya.

Saya rasa tidak mungkin bagi seorangpun untuk tidak jatuh hati pada nona Diva, nona yang saya layani beberapa tahun terakhir sejak ia memisahkan diri dari kedua orang tuanya.

Nona muda yang masih berusia 20 tahun.

Dengan kemampuan berdagang yang mumpuni, ia berhasil mengambil alih usaha orang tuanya dan menghindar dari tradisi yang mengharuskan dia untuk menikah di usia muda.

Meski banyak tetua yang menganggap nona Diva sebagai wanita yang tak patut diikuti jejak hidupnya, saya tetap sangat kagum dengannya.

Kagum, bukan jatuh cinta, karena sampai mati pun saya tidak akan pantas untuk bisa mencintai beliau.

Ada begitu banyak tuan-tuan berparas tampan dan kaya raya, muda ataupun tua, yang mencoba untuk memenangkan hati nona.

Tidak ada yang berhasil.

Bahkan para pejabat berambut kuning pun ditolaknya.

Karena itulah banyak rumor miring yang beredar tentang nona saya.

Banyak yang berkata bahwa ia sudah memiliki kekasih yang ia sembunyikan, ada juga yang berkata bahwa ia sejatinya menyukai gadis yang sama sepertinya.

Hingga pada suatu hari, ada seorang pria yang menghampiri kediaman nona.

Pria yang tak kalah tampan dari semua pria yang pernah mampir.

Namun, pria ini memiliki sesuatu yang tidak dimiliki pria-pria lain.

Ia adalah putra mahkota kerajaan seberang.

-tbc-