Kata-kata nona terus terputar dalam pikiran saya.
Saya tidak bisa tidur semalaman.
Esoknya, saya kembali pada keseharian seperti biasa.
Rombongan tuan pangeran datang.
Nona menolak.
Rombongan tuan pangeran pulang.
Nona mengunci dirinya pada kamar lalu keluar dengan mata sembab.
Nona tidak lagi menginginkan untuk makan.
Makanan yang disajikan pelayan tidak lagi beliau sentuh.
Beliau hanya makan setiap 2 hari sekali.
Cahaya yang terpancar pada wajah nona semakin memudar begitu nona Sari dikabarkan menjadi korban pembunuhan.
Dunianya runtuh.
Dan beliau tak mampu untuk bangkit lagi.
Namun saya tetap menyajikan teh hitam panas yang hanya diletakkan depan kamar nona.
Tuan besar berkali-kali mencoba untuk mendobrak masuk, tapi tidak pernah berhasil.
Tidak ada yang pernah melihat nona lagi sejak saat itu.
Namun kami semua tahu bahwa beliau masih hidup.
Meratapi nasib malangnya.
Suatu hari, saya mengantarkan teh didepan kamarnya sebelum pulang.
Berharap teh panas ini dapat mengurangi deritanya.
Saya mendengar tangisan pilu dari kamar nona.
Tidak ada pengagum yang berharap akan mendengar tangisan sedemikian rupa dari orang yang dikaguminya.
-tbc-

KAMU SEDANG MEMBACA
Diva
FanfictionKisah singkat Diva, nona yang dihormati dengan kepandaian dan kecantikannya, dari sudut pandang sang tukang kebun, Rama. written by jadelinewrites. 2022.