•••
Jungkook sampai di tempat tujuannya dan mengecek lokasi nya di alat di tangannya. Jungkook masuk dan mengambil alat-alat yang dia butuhkan. Jungkook kembali ke tempat kapsul hibernasi nya dan berusaha untuk memperbaiki nya. Setelah kapsulnya menyala Jungkook masuk ke dalam dan kapsul pun tertutup, memejamkan matanya beberapa saat namun tak ada yang berubah, Jungkook mengerutkan keningnya lalu membuka matanya mengecek, ternyata tak bisa membuatnya berhibernasi kembali.
Jungkook berusaha untuk membuka kapsulnya dengan mendorong sekuat tenaga, lalu kapsul itu terbuka, ia menghembuskan nafas berat. Jungkook pergi ke ruang para awak berhibernasi dan membawa peralatan untuk membukanya.
Menekan tombol di sisi kirinya, lalu pintu awal terbuka memperlihatkan pintu utama dengan kokoh dan kuat.
"Akses ruang hibernasi awak membutuhkan izin khusus".
Mengangkat palu besar Jungkook memukul pintu dengan palunya. namun pintu yang kokoh tak akan berpengaruh sedikitpun akan pukulannya. Memakai alat laser untuk besi dan baja tetap tidak membuahkan hasil. Berbagai macam alat yang digunakan tak bisa membuka bahkan merusaknya. Alat-alat itu berserakan di lantai.
Sistem mendapatkan kerusakan di beberapa bagian, salah satunya lift 2B mengalami gangguan. Saat keluar dari lift, pintu lift itu terbuka lalu tertutup beberapa kali dan di dalamnya lampu dan sistem nya bermasalah. "Ruang utama, turun. Harap.. lantai..". Pintu lift pun kembali tertutup dan berjalan normal lagi.
Duduk di kursi bar, Jungkook bercerita pada barista itu. "Aku dalam masalah, Hyeon. Benar-benar masalah besar". Menundukkan kepalanya menatap gelas wiski nya.
Hyeon yang sedang mengelap gelas. "ayolah, ada sisi baik dari tiap masalah".
Jungkook melihat Hyeon dan berkata. "Aku akan mati karena menua di kapal ini" dengan wajah sedihnya, matanya berkaca-kaca.
"Kita semua akan mati. Android pun akan berakhir di tumpukan barang bekas". Jelas Hyeon menenangkan Jungkook.
Jungkook terkekeh miris. "Aku satu-satunya tamu. Kenapa kau terus menggosok gelas?".
"Teknik khusus. Membuat orang gugup jika bartendernya berdiri saja".
"Beri aku kebijakan bartender. Aku tersesat di angkasa luar".
"Kau tidak di tempat yang kau mau. Kau merasa seharusnya berada di lain tempat".
"Benar sekali".
"Anggap kau bisa pergi ke mana pun kau mau. Aku yakin kau tetap merasa seperti ini. Salah tempat. Intinya jangan terus memikirkan di mana kau ingin berada sehingga lupa untuk menikmati tempat kau berada". Ungkap Jung Hyeon bijak.
"Maksudmu?". Tanya Jungkook bingung akan perkataan Jung Hyeon.
"Berhentilah memikirkan apa yang di luar Kendalimu. Nikmatilah hidup".
Seolah mendapatkan pencerahan, Jungkook tersenyum kagum dan tersadar akan ucapan Jung Hyeon yang benar adanya.
•••
Jungkook berusaha membuka salah satu pintu dengan besi. Saat terbuka Jungkook masuk dan lampu kamar itu hidup otomatis. "Selamat datang di kamar Vienna".
Jungkook kagum akan kemegahan kamar itu yang luas dan mewah. "Oh ya!".
Berjalan masuk dan melihat sekeliling ruangan yang begitu indahnya dengan fasilitas mewah. Naik ke atas terdapat tempat tidur dengan ukuran besar, Jungkook melompat dan berbaring telentang menikmati nya.
Saat ini Jungkook bermain basket di salah satu fasilitas mewahnya dengan fitur teknologi. "Ayo, Jung! Ayo Jung!". Ucap sistem.
Jungkook juga menikmati Restaurant Chinese mewah dan memesan makanan sambil melihat daftar menunya. "Aku pesan udang besar dua porsi, tiga porsi!".
KAMU SEDANG MEMBACA
Passengers - END
ActionCerita ini aku adaptasi dari film yang sangat aku suka Jungkook terbangun di tengah perjalanannya menuju planet koloni dan ia memilih untuk Lalisa terjaga bersamanya. Suasana berubah kacau saat pesawat yang mereka tumpangi mengalami kerusakan. Film...