•••
Jungkook jatuh melayang di hampa udara, tali di bajunya untuk menahan tubuhnya berada di dekat pesawat terputus. Membuatnya melayang tak tentu arah dan semakin menjauh dari pesawat.
"Jung!." Lisa khawatir akan keadaan Jungkook karena tak ada lagi suaranya.
"Pendinginan berhasil, proses mengulang dimulai".
"Jung, katakan sesuatu".
Jungkook melihat dirinya semakin jauh dari pesawat dan tak tahu harus bagaimana bisa kembali ke pesawat. Melihat sekeliling, Jungkook mendekati bagian pesawat berwarna biru cerah, itu adalah api biru. Ia pun melemparkan perisai di tangannya dan benar saja perisai itu terbakar tak bersisa saat mengenai api biru itu.
Saat melemparkan perisainya, Jungkook berusaha mendorong tubuhnya menjauh dari api biru itu. Ia berputar-putar dan menjauhinya.
"Tekanan baju menurun, segera Kembali ke kapal".
Jungkook menekan tombol di bajunya dan berusaha menghubungi kembali Lisa. "Lalisa".
Lisa yang mendengar nya terkejut dan senang, bahwa pria nya berhasil dan masih selamat. "Berhasil!, Kau berhasil! Kau bisa masuk!".
"Ya, soal itu".
"Ada apa?, Kau terluka?". Tanya nya bingung dan cemas lagi.
"Aku terlempar dari tube".
"Apa?".
"Penambat ku terputus, aku tak bisa kembali ke kapal"
"Aku akan keluar dan menarik mu masuk". Lisa lari terburu-buru ke ruangan baju astronot tersimpan.
"Peringatan: tingkat oksigen kritis. Segera kembali ke kapal".
Lisa melompati tangga agar cepat untuknya turun.
Jungkook terombang-ambing melayang-layang di angkasa luar, ditambah lagi udara dalam bajunya yang mulai menipis dan membahayakannya.
"Lalisa, maafkan aku.. untuk segalanya". Tubuhnya mulai tak berdaya.
"Diam, aku datang".
"Kuharap kita bertemu 90 tahun lagi. Aku akan bangun rumah untuk mu, aku akan membaca bukumu, pasti menyenangkan". Nafas Jungkook perlahan mulai hilang, ia pasrah dan senang akhirnya berhasil melakukannya dan bisa menyelamatkan banyak nyawa.
Lisa berlari memakai baju astronot dan buru-buru keluar untuk gantian menyelamatkan kekasih nya yang dama bahaya.
"Temukan lokasi Jeon Jungkook".
MENCARI JEON JUNGKOOK
"Jeon Jungkook ditemukan".
"Aku menjemputmu".
Lisa mendorong tubuh nya untuk cepat menyelematkan Jungkook. Saat sudah sedikit lagi akan meraihnya, tali penambat di tubuhnya mencapai maksimal dan tak bisa meraihnya. Lisa malah tertarik semakin menjauh dari Jungkook, ia berteriak tak terima.
"Jung!". Tangis nya semakin banyak.
Lisa putus asa akan harapan ia dapat menyelamatkan nya, tak lama tali penambat Jungkook berada di hadapannya, ia pun mengambil tali nya dan menarik Jungkook. Terus menarik sampai ia dapat melihatnya. Tubuhnya ada di genggaman nya namun terlihat pria nya tak sadarkan diri. Lisa semakin frustasi dan takut.
Membawanya kembali ke kapal, Lisa dengan cepat membuka baju astronot nya. Menariknya dengan susah payah ke kapsul dokter otomatis, tubuh bongsor Jungkook membuatnya harus mengerahkan seluruh tenaga nya yang tersisa. Meletakkannya di dalam kapsul itu dan mulai menekan tombol pengecekan otomatis.
Kapsul itu memindai seluruh tubuh Jungkook untuk dilakukan diagnosis dan penyelamatan untuknya. Lisa Dengan cemas dan takut hal yang tidak diinginkan terjadi, ia pun berdoa dalam hati agar Tuhan memberinya kesempatan kedua untuk hidup lagi.
"Maaf, pasien sudah meninggal'.
"Bangkitkan dia!". Teriak nya marah dan memukul kapsul itu.
"Operasi sesudah kematian butuh izin dari pengawas medis".
"Tidak". Ucap nya parau.
"Jung!". Lisa menangis terisak.
Teringat sesuatu, Lisa dengan tergesa-gesa mencari benda yang bisa menolong kekasih nya. Mengambil tanda pengenal dari saku celana nya, ia pun memindai pengenal di komputer.
"Batalkan... Batalkan atas perintahku. Pengenal..." Lisa berusaha mengingat nomor pengenal pria paruh baya itu, Lisa semakin frustasi tak ingat nomor pengenalnya, berjuang keras menggali ingatannya. "2... 2... 2...". "2317". Ingat nya.
"2317".
"Pengenal 2317".
MODE PERINTAH PEMBANGKITAN
DEFIBRILASI
OKSIGENLisa menekan semua tombol di layar komputer berusaha menyelamatkan nyawa nya.
"Prosedur ganda tidak disarankan".
"Batalkan! Lakukan sekarang!". Teriaknya marah.
"Melaksanakan".
Kemudian sistem komputer melakukan tindakan pertolongan pada Jungkook, memberikan oksigen dan scan canggih nya dan beberapa treatment penolong nya, menyuntikkan beberapa obat di beberapa area tubuhnya, kejut jantung untuk menstimulasi jantung nya kembali berdetak dan beberapa alat canggih melakukan pertolongan. Setelah beberapa saat melakukan pengobatan dan pertolongan akhirnya selesai, Lisa pun yang melihatnya harap-harap cemas tentang hasilnya. Ia terisak-isak melihat Jungkook.
Hembusan nafas lemah Jungkook terdengar, Lisa senang dan terkejut, ia kita Jungkook akan benar-benar meninggalkan nya sendiri. Untungnya atas izin Tuhan, Jungkook hidup kembali setelah dinyatakan oleh sistem komputer bahwa ia telah meninggal.
Jungkook membuka matanya dan melihat wajah penuh air mata kekasihnya.
"Jung!". Teriaknya senang.
Penutup kapsul terbuka, dan Lisa pun tak sabar menunggu Jungkook, ia masuk ke kapsul dan menciumi nya bertubi-tubi, merasa senang sekali. Jungkook menyelami mata hazel Lisa yang begitu indah, memikat hati nya dan membuatnya melakukan hal buruk, yaitu membangunkannya.
Juga ia masih diam terpaku dan linglung, mencerna keadaan. Lisa kembali membubuhinya ciuman yang banyak, merasa bersyukur, menghadiahi nya bahwa ia masih mampu bertahan untuknya.
"Kau membawaku Kembali". Ucap Jungkook pelan, Lisa mengangguk bahagia.
"Ya". Balasnya dengan binaran bahagia terlukiskan diwajahnya.
Lisa pun mencium Jungkook lagi, dan Jungkook yang tersadar dari kebingungannya membalas ciuman Lisa, dan mereka saling mencium dengan dalam dan penuh cinta.
Kapal sudah kembali baik, tak ada lagi kerusakan yang timbul, semua sudah selesai dan sekarang waktu nya mereka menikmati sisa waktu bersama. Memulai lembaran baru, hubungan yang lebih sehat dan jelas.
•••
Kondisi reaktor stabil•••
©Hangere
>.<
KAMU SEDANG MEMBACA
Passengers - END
AcciónCerita ini aku adaptasi dari film yang sangat aku suka Jungkook terbangun di tengah perjalanannya menuju planet koloni dan ia memilih untuk Lalisa terjaga bersamanya. Suasana berubah kacau saat pesawat yang mereka tumpangi mengalami kerusakan. Film...