Chapter 14

379 43 4
                                    


Hujan masih belum reda untuk menitikkan airnya di atas bumi ini. Aku menatap jam dinding yang berada tidak jauh dari halte. Jam 17.23 p.m. dan hanya aku disini duduk menunggu hujan yang belum reda. "apa sebaiknya aku pulang saja yah? hujan belum reda dan bertambah deras setiap detik. Sebaiknya aku segera pulang sebelum Kak Solar pulang"

Aku segera meletakkan tas punggungku di atas kepala dan berlari tanpa peduli beberapa tetes hujan yang menerpaku hingga membuat seragam sekolahku basah. Jalanan terasa sunyi dan kelam karena tidak ada yang keluar dari rumah atau mau pulang kerumah karena hujan lebat ini. "hei! kalau jalan hati-hati. bahaya!"

Aku segera menundukkan kepalaku minta maaf kepada seorang pria dengan seragam kantor yang tidak sengaja ku tabrak hingga membuat pria itu terjatuh. Pria itu mendengus kesal dan segera mengambil payungnya dan pergi dari hadapanku. Melihat kesempatan itu, aku kembali berlari dan sepuluh menit aku sampai di depan rumah.

"Thorn pulang!" aku segera melepaskan sepatuku dan melemparnya sembarangan dan kemudian berlari menuju kamar. Aku membuang tasku tidak lupa mengambil semua bukuku dan meletakkannya diatas meja. "bukunya basah, sebaiknya aku tidak usah ke sekolah besok. Lagian, buku paketku basah dan ada pr juga"

aku segera mengambil handuk dan pakaian tidurku lalu pergi ke kamar mandi. Butuh lima belas menit untuk menyelesaikan kegiatan mandiku dan segera aku meletakkan handuk basah diatas rak handuk dan pergi ke lantai dasar untuk mencari Kak Solar. "Kakak dimana? Tumben jam segini belum pulang"

Karena bosan aku melangkahkan kakiku menuju dapur dan membuka pintu kulkas. Isinya masih sama seperti sebelumnya ada telur, susu kotak dengan rasa vanila dan coklat, beberapa potong kue blackforest yang tidak aku ketahui dari mana kakak mendapatkan kue lezat itu, sayuran dan kawan-kawannya, buah-buahan, dan beberapa plastik hitam yang tidak besar dan tidak kecil yang ku ketahui isinya adalah daging.

"Kak Solar mau makan apa, yah, hari ini? Apa sebaiknya aku memasak sayur saja hari ini?"

Aku segera mengambil celemek yang digantung diatas pengait dan dengan lihai tanganku mengambil bahan-bahan yang diperlukan seperti brokili, tomat, bawang merah, sawi, dan kawan-kawannya. Butuh waktu satu jam untuk berhasil membuat sayur tumis dan omellete yang diisi dengan potongan bawang dan potongan sosis didalamnya.

Aku meletakkan dua hidangan makanan diatas meja dan menutupnya dengan penutup yang biasa digunakan untuk melindungi makanan dari bakteri atau serangga (ps: gak tahu namanya apa yang jelas buat menutup makanan aja😂😂).

Aku melirik jam dinding yang tidak jauh dariku, jam sudah menunjukan angka enam lewat lima menit alias matahari akan tidur sebentar lagi dan hujan diluar sana masih lebat tidak melupakan petir yang meledakkan suara kilatnya.

Kakak masih belum pulang dan membuatku sedikit merasa khawatir. Biasanya Kak Solar akan pulang lebih awal dariku dan kakak akan memasakkan masakan jika aku sampai di rumah atau memakan donatnya diatas meja makan.

Aku menepis pikiran negatif jika kakak yang menghilang dan kedua kakiku melangkah menuju ruang tamu dan membuka tv. Tidak ada acara yang menarik dan jam segini tidak akan menayangkan film animasi atau anime lucu. "hah, kenapa tidak ada tayangan yang bagus sih?"

Tangan kananku sedari tadi memencet tombol remote mencoba menikmati tayangan sementara jika seru. Hingga aku menemukan sebuah artikel dibawahnya,

"kasus orang menghilang semakin marak terjadi. Hari ini, sebanyak tiga orang dinyatakan menghilang. Korban sebelumnya yang berinisial F.R berhasil ditemukan tapi dengan tubuh terbelah menjadi dua. Tubuh bagian atasnya menghilang beserta organ-organ didalamnya. Korban hanya dapat dikenali lewat dompet di saku celananya...."

Pip....

Tiga orang menghilang, hari ini.
Yang kutahu adalah salah satunya bernama Andrew dan duanya lagi pasti berada di luar lingkungan sekolah. Apa jangan-jangan.....

Stay With Me BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang