Chapter 8

379 47 9
                                    


"Buka mulutmu"

Kak Solar mengambil sumpit dan mengambil daging dan memasukkannya kedalam mulutku. Aku tidak mau makan daging dari hewan peliharaan tetangga dan itu membuat Kak Solar memaksaku untuk memakannya. "Gak mau. Thorn mual" aku tidak mau membuka mulutku ketika daging yang dicapit dengan sumpit dipaksa masuk kedalam mulutku.

"Makan atau lidahmu yang kutarik"

Aku menerima setiap daging yang Kak Solar suapkan kepadaku dengan terpaksa ketika mendengar ancaman dari kakak. Jujur, sekarang aku harus menahannya lagi. Rasanya aku ingin memuntahkan semua yang berada didalam perutku tapi takutnya kakak akan menghukumku lebih parah jika aku memuntahkannya.

"nah, ini yang terakhir. Akh! Anak pintar"

Aku dengan terpaksa mengunyah daging itu dan menelannya. Rasanya begitu tidak enak lagi ketika mengetahuinya. Kak Solar membereskan piring bekas didapur dan aku segera mengambil segelas air dan meneguknya langsung agar menghilangkan rasa tidak enak ini.
Rasanya tidak kunjung reda dan segera aku menuangkan air kedalam gelas dan meneguknya langsung.

Hari sudah gelap diluar dan tidak ada suara hewan kecil seperti anjing diluar membuat suasana menjadi sepi. Kak Solar masih sibuk dengan daging yang dia goreng tadi dan memakannya secara perlahan seolah tidak punya salah kepada si pemilik. Aku jadi kasian dengan anjing kecil itu, padahal diakan hewan yang paling setia dan lucu. Aku jadi merasa bersalah dengan tetanggaku.

Aku memutuskan untuk menghidupkan tv dan menonton berita atau serial kartun kalau ada. Aku berhenti memencet remote dan menatapnya dengan serius.

'kali ini korban dengan inisial R.Z ditemukan dalam tidak berbentuk. Korban ditemukan setengah tubuh bagian atas dan bagian tubuh bagian bawah dari pinggang sampai kaki menghilang. Polisi masih menyelidiki kasus...'

Aku menganti chanel televisi menjadi chanel drama ketika kakak datang dan duduk disampingku. "apa yang kau tonton? Perasaan aku mendengar suara reporter" ujar Kak Solar tanpa memalingkan wajahnya dari siaran drama.

"e-enggak kok, Kak, Thorn dari tadi nonton spongebob, kok"

Kakak mengambil remote tv dari tanganku dan menganti chanel yang sebelumnya aku lihat. Aku bernafas lega karena sekarang tvnya menayangkan iklan makanan.

"Kak, Thorn ke kamar duluan, yah. Ngantuk" aku segera pergi menuju kamar tanpa menunggu balasan kakak.

Aku melempar tubuhku diatas kasur dan meregangkan sedikit kedua tanganku. "mengapa setiap hari selalu ada berita tentang pembunuhan yah? Disekolah dan dimana pun ada. Hah, semoga besok tidak terjadi di sekolah"

------

Aku tidak memperhatikan guru kimia yang sedari tadi menjelaskan rumus-rumus dipapan tulis, memalingkan wajahku kesamping dan memilih menatap keluar jendela. Kak Solar hari ini tidak masuk dan memberiku sebuah surat keterangan untuk diserahkan kepada sekolah. Keterangan Kak Solar hari ini adalah sakit dan terpaksa aku juga harus ikut membohongi guru-guru ketika aku di introgasi.

Suasana sekolah menjadi lebih sepi karena sebagian siswa siswi memilih keluar dari sekolah dan pindah kesekolah yang lain. Bukan karena alasan tertentu membuat mereka keluar dari sekolah, melainkan karena katanya sudah ada lima korban pembunuhan yang terjadi disekolah.

'aku jadi mengkhawatirkan Kak Solar sekarang. Sekarang kakak ngapain yah? Pekerjaan seperti apa yang kakak lakukan?'

"Boboiboy Thorn, apa anda mendengarkan saya?"

Suara gebrakan meja membuat lamunanku terbuyar digantikan dengan wajah guru kimia menatapku marah.

"iya sensei, kenapa?" tanyaku polos seakan tidak tahu apa yang dia katakan.

Stay With Me BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang