"Viaaa, gimana keadaan lo? Masih sakit ga?" Teriak Ola
"Dih siapa lo? Kenal kagak teriak-teriak kek toa" Sinis Aca
"What?!! Lo ga kenal gue? Dan barusan apa nama lo Aca! Udah deh gausah bercanda ga lucu lawakan lo" Tertawa garing melihat konyolnya sahabatnya itu
"Bentar deh gue panggil dokter dulu" Setelah mengatakan itu Ola mencari dokter yang telah memeriksa Via
"Dok-dok itu sahabat saya si Via kenapa kok nyebut dirinya Aca sih?!" Ngegas Ola. Emang dasar ya ga ada kalem-kalemnya nih orang
"Begini Nona, Nona Via mengalami amnesia sementara karena benturan di kepalanya yang sangat keras hingga menimbulkan lupa ingatan" Jelas Dokter
"Oh gitu, oke deh dok makasih"
"Sama-sama"
----------------
Setelah menemui dokter tadi, Ola kembali memasuki ruang Persia lebih tepatnya yang ditempati Via untuk dirawat
Ceklek
"Via, bentar ya gue telpon Bunda lo dulu"
Beberapa menit kemudian sambungan telepon pun terhubung
"Halo bunda, Ola mau ngabarin kalo Via kecelakaan sekarang udah di rumah sakit. Bunda kesini ya" sesekali melirik Via yang sedang menatap kasihan Via
"Astagaa nak!! Oke bunda kesana sekarang" Ujar bundanya Via yaitu Mira
Setelah 15 menit kemudian, datanglah Mira di rumah sakit
"Sus, ruangan atas nama Veronika Sylvia Pramesta ada di ruangan mana ya Sus?" tanya Mira ke salah satu suster bagian administrasi itu dengan raut panik
"Nona Veronika berada di ruangan Persia, bu"
"Baik terimakasih Sus"
"Sama-sama bu"
Mira yang sedang dilanda panik pun akhirnya menemukan ruangan yang disebutkan oleh suster tadi. Tanpa berlama-lagi Mira membuka pintu ruangan itu untuk melihat keadaan putri kesayangannya itu.
Ceklek
"Astagaa sayang, kenapa bisa kamu seperti ini sih?! " Sambil mengelus pipi sang anak tercinta
"Apasih pegang-pegang!" Aca menepis tangan wanita paruh baya itu yang tiba-tiba menyentuh pipinya
"Gue ga kenal ya sama lo pada, mending pergi deh dari sini" Lanjutnya sambil melirik sinis kedua orang yang sedang berdiri disamping kanannya
"Loh kamu ga kenal sama bunda sayang? Ola apa yang terjadi dengan Via nak?" Tanya Mira dengan menangis sesengukan
"Gini bunda, Via mengalami amnesia sementara karena benturan di kepalanya. Bunda tenang aja ya kita sama-sama bantu Via untuk mengingat semuanya"
Senyuman tulus yang diberikan Ola kepada bunda sahabatnya itu untuk memberi semangat dan ya berhasil Mira pun berhenti menangis
"Iya nak" senyuman tulus pun terbit dari wajah wanita paruh baya itu
"Sayang, bunda pulang dulu ya bunda mau panggil ayah dulu supaya kesini" mengelus pipi Via penuh kasih sayang
Via hanya diam saja dan masih bingung dengan apa yang terjadi padanya
Setelah 15 menit berlalu hanya keheningan yang mengisi kesunyian di ruangan itu. Akhirnya Ola pun buka suara untuk menghilangkan kesunyian tersebut
"Vi, lo sebenarnya lupa ingatan makanya lo kayak gini. Gue bantu ingetin lo ya, nama lo Via. Veronika Sylvia Pramesta dan lo anak dari bunda lo tadi, bunda Mira"
Walau Aca tak mengerti lebih baik ia mengiyakan saja daripada nambah panjang pikirnya
"Oke, sekarang kenalin gue Ola sahabat lo" Sambil menjulurkan tangannya kepada Via
"Iya" Via menerima uluran tangan yang mengaku sebagai sahabatnya dan tersenyum tipis
-----------
"Aca!"
"Ee kucing bertelur lima" Latah si Aca karena memang tadi ia mengira sudah tak ada orang yang di ruangannya kecuali dirinya karena Ola izin ke kantin rumah sakit untuk makan siang
"Apa sih lo ngagetin gue aja! Siapa juga lo kenal emang, ha?! " Ngegas si Via sambil memegang jantungnya yang hampir copot
"Hehe sorry Aca, gue Via pemilik tubuh ini"
"Mana? Tubuh gue? Enak aja lo ini tubuh gue" Sinis Aca
"Ya terserah ini tubuh gue yang lo pake kalo ga percaya cek aja sendiri di cermin kamar mandi noh" tunjuknya ke arah pintu kamar mandi
"Oke, kalo gue bener lo gue pites" sadis Aca dengan mata melotot
"ya ya ya terserah lo"
Tak lama kemudian...
"Aaaaa ini muka sapeee cantik amat!!!"
"itu wajah gue, gimana cantikkan? Sekarang benerkan yang gue bilang?"
"Ish iya-iya lo cantik, kenapa bisa begini sih?! " Sungut Aca
"Ya lo mengalami transmigrasi ke tubuh gue, dan gue datengin lo karena gue mau kasih tau ini ke lo"
"Dan gue minta sama lo tolong buat keluarga gue bahagia, right? Supaya mereka ga sedih atas kepergian gue walau mereka gatau sih. Dan satu lagi tolong lo balesin dendam gue ke orang-orang yang udah bully gue dan cari tahu siapa pelaku yang udah buat gue meninggal!" Jelasnya dengan aura intimidasi akan dendam
"Lo udah mati?" Kaget Aca karena melihat sosok yang sudah meninggal berdiri tepat di depannya itu karena selama ia hidup di dunia ia tak pernah mengalami hal tersebut
"Iya lah kalo gue masih hidup ga mungkin lo bisa pakai raga gue" Jawabnya dengan bersedekap tangan
"O-oh iya juga ya hehe. Oke gue bakal bantu lo"
"Makasih ya Ca" Ucap Via dengan senyuman manisnya
"Yoi gais"
Tak lama kemudian arwah Via pun menghilang. "Okeii let's start gais" Gumamnya sambil senyuman menyeringai
..........................................
Haloo gais!!! Gimana nih part pertamakuu maaf yaa kalau misal kurang feelnya baru awal bangett buat cerita di wp hihi
Moga sukaa yaa!! Aku harap kalian mengapresiasi karyakuu inii hihi dengan cara vote bintang dan komen okee??
Okeii see ya ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI ACA
Teen FictionCerita ini berisi tentang seorang gadis bar-bar yang mengalami transmigrasi jiwa ke tubuh seorang gadis cantik yang selalu dibully oleh teman-temannya karena selalu ingin menarik perhatian seorang most wanted yang dinginnya mengalahi kutub utara. "...