Beberapa hari ini Deidara melakukan pertemuan pribadi dengan obito, meski pertemuan itu tidak berisi percakapan seperti orang orang biasanya, namun Obito secara khusus melakukan hal hal kecil yang membuat Deidara merona, mungkin putra sulung dari onoki sudah gila karena tertarik dengan pria bertopeng itu.
Namun hari ini berbeda dengan hari hari sebelumnya, dalam rangka menyiapkan persiapan pernikahan yang sedang sehari lagi, pertama kali dalam hidupnya Deidara di layani seperti seorang putra bangsawan, berbagai fasilitas ia dapatkan meski sebagian besar bertujuan untuk mempercantik diri.
Kurotsuchi yang bertanggung jawab untuk perawatan diri Deidara tidak mengijinkan Sembarang orang untuk mengurus tubuh kakaknya, secara eksklusif putri kedua dari onoki itu melakukan berbagai perawatan dengan tangannya sendiri
Ditengah perawatannya percakapan pun menghiasi, "jadi Nii-san tidka tau siapa dia?!"kaget Kurotsuchi, oh kakaknya ini memang sangat polos ternyata
"Pria bertopeng itu bernama Obito uchiha, cucu tertua dari Madara Uchiha pendiri negeri Uchiha-koku, dengan image-nya yang terlampau buruk membuat dia dijuluki monster, selain itu tidak ada yang tau tentang bagaimana rupa pria itu karena topeng oranye itu selalu melekat di wajahnya" jelas Kurotsuchi membuat Deidara mengangguk, jadi dia bernama Obito uchiha,namun sejauh dari yang Deidara tau, Obito tidak seburuk itu, setidaknya itu harapannya.
"Ma... Sudah selesai"senang Kurotsuchi membuat Deidara mengangguk, tidak ada bedanya batin Deidara melihat tubuhnya lagi
"Otouto..."panggil Deidara membuat sang adik yang sibuk membereskan berbagai alat itu menoleh
"Aku akan mengaku di hadapannya" aku Deidara sedangkan Kurotsuchi sedikit terkaget
"Deidara-Nii jangan gila, nyawamu bisa terancam" khawatir Kurotsuchi, namun Deidara menggeleng, "dia akan tau cepat atau lambat, aku hanya ingin melakukan semua dengan benar, tidak boleh ada kebohongan"
Kurotsuchi mendekati kakaknya, "aku akan ikut, aku tidak ingin Nii-san terluka"
"Hei meskipun sekarang penampilanku sedikit lebih lembut, aku tetap tangguh tau" protes Deidara membuat dua saudara itu tertawa lepas, mengabaikan sementara permasalahan yang terjadi
Seperti yang dikatakan Deidara, dia berinisiatif untuk menemui Obito sebelum keberangkatan mereka menuju Uchiha-koku, dengan langkah pelan dia menyusuri kediaman yang sengaja di siapkan untuk Obito
"Bisakah kita bicara?"ucap Deidara mengawali percakapan, Obito yang semula menulis, mau tidak mau meletakkan kuasnya dan menatap sosok yang sebentar lagi akan menjadi Pendampingnya
"Maafkan saya karena telah membohongi anda, tapi saya harap anda bisa menunjukkan sedikit belas kasihan kepada kami, anda boleh melakukan apapun kepada saya tapi jangan melakukan apapun kepada keluarga saya" Obito mendengarkan dengan santai, dia menyandar dan menyilangkan tangannya di dada
"Sebenarnya saya adalah..."
"Seorang pria"sahut Obito, mendengar itu Deidara tersentak dan dengan spontan sujud di hadapan sosok itu, Deidara pasrah jika memang ini adalah akhir dari hidupnya
Suara ketukan sepatu Obito terdengar mendekat, dia berjongkok dan menarik rambut Deidara hingga wajah manis itu tepat di hadapan wajahnya, "kau pikir aku bodoh?"tanya Obito dengan menarik lebih kuat rambut Deidara membuat pria manis itu meringis
"Sandiwara konyol ini memang benar benar membuatku mual tapi tidak papa, selagi aku puas dengan pelayananmu, maka aku juga tidak perduli dengan kelaminmu" Obito dengan mudahnya menghempaskan Deidara hingga ia tersungkur
Obito berdiri dan menatap Deidara yang masih tersungkur disana, dia menginjak salah satu tangan Deidara hingga berbunyi krek pertanda tulangnya retak, Deidara bermaksud berteriak namun suaranya tidak keluar sama sekali, sungguh itu sangat menyakitkan.
"Karena kau mengakuinya dengan sukarela maka hanya tanganmu yang patah, bersyukurlah bahwa aku tidak mematahkan lehermu"
Kalimat itu adalah kata terakhir yang bisa Deidara dengar, sebelum ia pingsan
Pingsannya Deidara di kediaman sementara Obito membuat para tetua resah, mungkinkah Obito tau tentang kebohongan mereka? Namun sepertinya tidak karena terbukti Obito tetap diam saja, malahan pria itu dengan setia duduk menunggui Deidara yang belum kunjung sadar
"Sebaiknya kita membawa Deidara-sama langsung ke Uchiha-koku" usul zetsu sedang Obito masih saja diam dan menggenggam tangan Deidara yang masih baik baik saja
"Diam dan keluarlah" ujar Obito begitu menyadari Deidara yang akan bangun, dengan setengah hati, penasehat itu meninggalkan ruangan
Perlu diketahui, Obito rela melakukan drama picisan seperti ini agar fakta tentang dia yang sudah mengetahui jati diri Deidara tidak terdengar Kamizuru-koku, meski bisa saja Obito membasmi semua pendusta itu namun solusi itu tidak terlalu bagus dan jika itu terjadi, sama saja Obito tidak bisa membawa si molek itu pulang bersamanya, benar benar kerugian besar
"Kau mengetahui pasti bahwa ini saling menguntungkan, tapi kita bisa membuat sebuah perjanjian" Deidara yang baru sadar berusaha mendengarkan dengan seksama
"Aku tidak akan menaklukan Kamizuru-koku, namun kau harus menjadi anjing setiaku"
.
.
.Kurotsuchi memandang kepergian Nii-san nya khawatir, baru saja Nii-san nya bersama Obito tapi tangannya sudah patah, apa jadinya jika Nii-san nya ikut bersama si bengis itu? Kurotsuchi belum siap untuk melihat mayat Nii-san nya,sungguh
"Lupakan soal Deidara, persiapkan dirimu untuk pelatihan, kau harus bisa memimpin Kamizuru-koku dengan baik" ujar onoki sambil menatap rombongan Uchiha-koku meninggalkan Kamizuru-koku
Mendengar itu Kurotsuchi hanya bisa menahan amarahnya dengan mengepalkan tangan erat erat, "kuso..."
Dalam kereta kudanya Deidara menetap keluar jendela, pikirannya melalang buana, memikirkan berbagai skenario buruk yang akan menimpanya, lalu dia juga memikirkan bagaimana rupa para bangsawan Uchiha, apakah mereka semua semengerikan Obito?
Dia tidak boleh terlihat lemah seperti seorang wanita, Deidara adalah prajurit yang cukup tangguh jadi dia tidak seharusnya pasrah seperti ini, suatu saat nanti dia akan menemukan cara untuk membalas tangannya yang patah ini, itu pasti
Namun semangatnya yang berkobar harus rela padam lagi begitu mendengar dentingan pedang dan beberapa prajurit yang memekik kaget, dengan penasaran Deidara bermaksud turun dari kereta kuda namun dihalangi oleh beberapa pelayan
"Menyingkirlah" dengus Deidara membuat pelayan itu membiarkan Deidara lewat namun baru saja dia turun dari kereta kuda dia dengan mata kepalanya sendiri melihat calon suaminya Obito memenggal seseorang, sesaat setelah memenggal orang itu Obito menatap Deidara dan sialnya lagi kepala orang itu menggelinding di depan kaki Deidara
Karena terlalu syok Deidara pun jatuh pingsan dan ditangkap oleh beberapa pelayan
"Aku hampir tidak percaya bahwa dia adalah seorang pria, bagaimana bisa dia pingsan hanya karena melihat seseorang di penggal?"heran Obito tanpa tau bahwa selama ini kehidupan Deidara tidak seperti putra bangsawan lainnya, karena Deidara hanya berkutat seputar kediamannya dan tanah liat, ini adalah pertama kalinya Deidara melihat pembunuhan di depan matanya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Deidara Senpai (tobidei lemon)
Hayran Kurgukenangan masa kecil yang membuat Obito begitu menginginkan Deidara, namun masa depan yang kejam sedikit mulai sedikit mengubah hubungan diantara keduanya, mampukah Deidara dan Obito bertahan sampai akhir?