34

39 3 0
                                    

"Pa... " panggil Jendra. Virendra hanya berdehem sebagai respon.

"Kalo Jendra,kuliah di luar negri gimana?" tanya Jendra to the point membuat Virendra menoleh padanya.

"Kuliah keluar negri? Kamu mau kuliah dimana?dan kenapa tiba-tiba pengen kuliah di luar?ada masalah sama kampusmu yang disini?" tanya Virendra bertubi-tubi.

"Enggak pa.Enggak ada,enggak ada masalah apapun,Jendra cuma nanyak" ucap Jendra.

"Kamu gak bisa bohong sama papa,Jen.Gak mungkin kamu nanyak gitu kalo gak ada sesuatu.Ayo sekarang cerita sama papa,ada apa,hmm?" tanya Virendra menatap sang anak dalam.

Jendra menarik napas dalam, lalu menghembuskannya perlahan.

"Jadi gini, pa. " ucap Jendra.

"Iya, kenapa? " tanya Virendra.

"Jendra terpilih sebagai salah satu mahasiswa yang ikut dalam pertukaran pelajar ke luar negri " ucap Jendra lalu menundukkan kepalanya.

"Loh, itukan berita bagus, nak. Kenapa kamu malah murung? " tanya Virendra membuat Jendra mendongakkan kepalanya.

"Yah kalo Jendra terima,papa sama siapa di Indo? " tanya Jendra.

"Ya ampun, Jen. Dengerin papa,jangan jadikan papa sebagai halangan buat kamu pergi, jangan jadikan papa sebagai alasan buat kamu gak kuliah di luar. Ucapan papa ini terkesan mendesak kamu untuk menerima ini, tapi percayalah papa kayak gini cuma pengen yang terbaik buat anak papa. Jen, bukannya dulu pengen banget kuliah di luar? Sekarang terwujud, nak. Tunggu apa lagi?" ucap Virendra panjang lebar.

"Jadi, Jendra terima aja nih? " tanya Jendra.

"Keputusan ada di tangan kamu, papa dukung apapun keputusan kamu, Jen. " jawab Virendra sambil tersenyum.

"Pikirin baik-baik, ini buat masa depan kamu. Kalo dirasa lebih baik berangkat, papa setuju,kalo kamu lebih milih buat netap disini,papa gak masalah. Karna yang menjalankan adalah kamu, jadi pesan papa. Pikirin mateng-mateng. Okay? " ucap Virendra lagi.

"Okay,pa.makasih yah pa. Jujur Jendra udah lebih tenang setelah cerita sama papa. " ucap Jendra.

"Harus dong,pokoknya apapun yang kamu butuhin, bilang sama papa. Kalo ada sesuatu yang mengganjal pikiran kamu, ceritain ke papa. Okay? " ucap Virendra sambil mengacungkan kedua ibu jarinya dan tak lupa tersenyum.

"Udah,sekarang kamu istirahat. Papa mau ke rumah om Ravin dulu. Gak lama kok. " ucap Virendra.

"Mau ngapain? Ini kan udah malam, pa." ucap Jendra.

"Bapak-bapak mau ngumpul dulu,kami pengen ngopi-ngopi, kan om Ravin ultah hari ini. " ucap Virendra.

"Terus kami yang anak-anaknya? " tanya Jendra.

"Lain waktu aja ah,kan lagi sibuk sama kuliah dan sekolahnya. Kalo gitu papa pergi dulu yah" ucap Virendra dan dibalas anggukan oleh Jendra.

Tbc...

Good FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang