Eldara

319 62 18
                                    

Setelah merasa sedikit tenang Dina langsung masuk ke ruangan Eldara bersama Vino, sesampainya didalam Dina melihat Eldara yang duduk dengan tatapan kosong nya, Dina langsung berlari menghampiri Eldara dan memeluknya tetapi Eldara tidak membalas nya cuma air mata Eldara yang terus berjatuhan.

"Maafin gua dar maaf, ini semua gara gara gua" ucap Dina meminta maaf sambil menangis.
Tetapi tidak ada respon dari dara.

"Gua emang ga pantes buat dapet maaf dari lu dar, ga pantes, bahkan gua benci diri gua dar" ucap Dina sambil melepaskan pelukan dan menjauh dari Eldara.
Dina mulai menjabak rambutnya dan menangis meratapi kebodohannya yang sudah berakibat fatal bagi temannya.

"Gapapa din, aku udah maafin kamu, ini semua juga salah aku" ucap Eldara,setelah sekian lama dia duduk dengan tatapan kosongnya.

"Ngga lu ga salah dar yang salah disini gua" jawab Dina menatap Eldara dengan tatapan sendu nya.

"Gapapa din, sini peluk aku" kata Eldara sambil merentangkan tangannya.dina langsung berlari memeluk eldara, dan mengusap usap punggung eldara.
Setelah sedikit tenang vino yang melihat kejadian tadi langsung bertanya kepada mereka

"Sebenarnya ada apa ini?" tanya vino
Dina diam dan menatap Eldara, Eldara langsung menggeleng menandakan bahwa ia tidak ingin orang lain tau tentang masalah dia.

"Ntar gua ceritain semuanya dimobil, jangan disini soalnya Eldara mungkin ga mau dengar bahasan itu"
Jawab dina
Vino hanya menganggukkan kepala pertanda mengerti akan keadaan Eldara.

Melihat kondisi Eldara yang sudah membaik, Dina langsung mengantarkan Eldara pulang,yah karena kata dokter Eldara tidak perlu dirawat inap cukup meminum vitamin saja dan meminta Eldara untuk beristirahat dengan cukup.

Diperjalanan pulang Tidak ada yang membuka suara, hanya bunyi kendaraan dan klakson yang saling bersahut sahutan, keadaan sangat hening.Hingga vino berusaha memecahkan suasana

"Eh kalian tau ngga?masa tadi di lobi rumah sakit gua digangguin om om mesum"
Ucap vino sambil bergedik ngeri membayangkan wajah om om mesum yang menggangu dia tadi.
Memang saat vino Sadang menunggu Eldara dan Dina dilobi rumah sakit tadi dia bertemu dengan om-om mesum dan parahnya lagi om itu adalah gay,dan berusaha menggangu Vino.

"Oh yah? seneng dong lu sekarang,kan lu jugak doyan sesama jenis" jawab Dina sambil tertawa.

"Gilak lu ah, gini gini gua masih normal yeh, kaga doyan batang gua" jawab vino menatap Dina sinis

"Teros kenapa lu ga pernah pacaran?jangankan pacaran lu Deket Ama cewe aja ga pernah" skakmat, Vino terdiam mendengar pertanyaan Dina
Memang selama ini ia tidak pernah pacaran dan tidak pernah Deket dengan cewe kecuali dengan mamanya dan Dina,mungkin sedikit dekat dengan Eldara.

"Andai lu tau Din, gua sukak Ama Eldara tapi gua ga berani buat ngomong ato pun nunjukin, lemah kan gua, tapi gua tau semua tentang Eldara" gumam vino dalam hati sambil melirik kearah Eldara yang masih duduk sambil melihat kearah luar kaca mobil dengan tatapan kosongnya.

Dina yang melihat vino hanya terdiam, merasa ada yang aneh dengan vino, tidak biasanya dia diam jika sudah berdebat dengan Dina, yah mereka itu ibaratnya tom and Jerry Tidak pernah akur tapi selalu ada saat yang satu membutuhkan.

"Kenapa diam lu? apa jangan-jangan bener lagi lu sukak Ama sejenis?" tanya Dina dengan wajah terkejut nya

"Ngaco lu ah, ini dh sampai gua nunggu di mobil aja, lu anter gih eldaranya ke dalem" jawab vino berusaha mengalihkan topik.

Dina pun menuntun Eldara keluar dari mobil dan mengantarkan nya masuk saat sampai di dalam rumah Eldara melihat ayahnya dan ibu tirinya duduk di sofa dengan wajah menahan emosi, karena melihat mimik wajah orang tau nya yang sudah seperti ingin membunuh orang, Eldara meminta Dina untuk segara pergi, Eldara tidak ingin Dina menyaksikan hal yang akan dilakukan orang tuanya kepadanya.
Dina yang diusir secara dadakan itu heran dan hanya bisa menurut karena ia tidak ingin menambah masalah jika terus berada dirumah Eldara.

"Oh sudah pulang kamu? dari mana saja? sudah selesai jual dirinya?" ayah Eldara dengan pedas sambil tersenyum meremehkan, hati Eldara sangat sakit mendengar kata-kata ayah nya, dulu ayahnya adalah orang yang sangat lemah lembut dan sangat menyayangi Eldara, namun semenjak ada ibu tirinya, Eldara sudah tidak mengenali sosok ayahnya, ayah yang dulu sangat menjaga Eldara malah sekarang berubah menjadi orang yang selalu menyakiti Eldara.

"Dari mana kamu? dasar anak tidak berguna, katanya sakit tapi malah keluyuran ga jelas, kasih pelajaran aja mas biar kapok" ujar ibu tiri Eldara mengompori ayah Eldara

Ayah Eldara bangkit dari duduknya dan langsung menampar Eldara

"Udah, berapa kali saya bilang jangan membantah kata ibu mu, dasar anak pembawa sial, bisa nya cuma bikin malu krluarga" Kata ayah Eldara emosi dan menarik tangan Eldara ke dalam kamar mandi lalu membenamkan kepalanya ke bak mandi.

"Ini akibat nya kalau kamu tidak menurut apa perkataan ibu mu" ucap ayah Eldara lagi, entah apa yang di katakan ibu tiri Eldara kepada ayah eldara sehingga ayahnya marah besar seperti sekarang.

Setelah merasa puas ayah Eldara mengangkat kepala Eldara kemudia membentur kan ya Kedinding dan pergi meninggalkan Eldara, ibu tiri Eldara yang melihat itu hanya tersenyum sumringah lalu mengikuti ayah Eldara untuk keluar dari kamar mandi.

Ingin rasanya Eldara mengakhiri semuanya tapi dia tidak ingin mengecewakan ibu kandung nya yang telah bersusah payah melahirkan nya.
Kepala Eldara sangat sakit akibat benturan keras tadi dan juga nafasnya tersengal Senegal tapi dia berusaha berdiri, karena jika tidak ia tidak ingin membuat ayahnya bertambah marah.
Eldara bangkit dan berusaha berjalan sambil memegang tembok sebagai tumpuan dan akhirnya sampai lah dia dikamar dan mengunci pintunya,dia menangis sejadi jadinya,entah kesalahan apa yang dia lakukan sehingga cobaan yang dia alami seberat ini.

Dimobil vino langsung menanyakan apa yang sebenarnya terjadi dengan eldara kepada Dina.

"Din sebenarnya apa yang terjadi?"
Tiba tiba keadaan menjadi hening, mimik wajah Dina langsung terlihat berubah menjadi murung

"Eldara hamil karena kesalahan gua Vin" jawab Dina getir.

"Maksud lu? Lu nanam bibit di rahim Eldara? Gimana bisa?"

"Serius vin"

"Iya ini gua serius Dina,makanya kalo cerita Jan setengah-setengah"

"Gua maksa Eldara buat minum,dan Eldara akhirnya mabok,teros gua nitipin Eldara di salah satu kamar di bar,beberapa jam kemudian gua ikutan mabok dan gua malah ketiduran di sofa bar,paginya gua langsung pergi cari Eldara dan gua nemuin dia dalam kamar sama cowo,dan parahnya tanpa pakaian"

Vino terdiam bohong jika ia tidak sakit hati,sudah sangat lama ia memendam rasa kepada Eldara namun ia terlalu pengecut bahkan buat ngungkapin perasaannya saja dia tidak bisa.
Dan bahkan sekarang perempuan yang ia cintai sudah direbut kesucian oleh orang lain dan parahnya sekarang dia sedang hamil.

"Lu ceroboh banget,lu ga mikir kalau lu di apa-apain Ama laki-laki idung belang gimana?lu egois dan sekarang lu liat dampaknya bagi Eldara"

"LU EGOIS DIN" bentak vino sambil memukul stir mobil.

"Kenapa elu semarah ini Vin? gua juga ga mau ini terjadi dan gua juga udah minta maaf sama Eldara" tangis Dina pecah karena ini pertama kali vino membentaknya, karena biasanya se marah apapun vino dengan nya dia tidak akan pernah membentak nya seperti ini.

"MAAF LU GA BISA BIKIN KESUCIAN ELDARA BALIK DIN" teriak vino

"Elu kenapa Vin, elu bentak gua cuma gara-gara Eldara, biasanya elu ga kek gini. Elu suka sama Eldara?" tanya Dina dengan tangisnya.

"Iya gua suka sama Eldara,gua cinta sama dia, tapi begonya gua ga berani buat ngungkapin nya"

Dina terdiam, jadi selama ini vino menyukai sahabatnya, bodoh sekali dia karena tidak menyadari perasaan sepupunya itu.

                                TBC

Eldara Revalina[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang