Eldara

255 34 2
                                    

Pagi ini sangat cerah, matahari memancarkan sinar nya seakan-akan sangat bahagia, namun berbeda dengan Eldara yang terlihat murung sambil duduk dipinggir kasur, karena memikirkan nasibnya. semakin hari perutnya pasti akan semakin terlihat lalu bagaimana dengan sekolah nya?bagaimana cara memberitahu kan nya kepada orang tua nya?apa orang lain akan mengejek anak nya ketika lahir tidak memiliki ayah?. Eldara sangat pusing memikirkan hal itu. Hingga ia tersadar mendengar panggilan ibunya yang berada diruang tamu.

"Eldara!"

"Eldara!"

"ELDARA kamu budeg yah?!" bentak ibu setelah beberapa kali memanggil Eldara namun Eldara tidak kunjung menampakkan batang hidungnya.

"I-ya, Bu ada apa?" tanya Eldara ketika sampai dihadapan ibunya.

"Ada apa ada apa, telinga kamu bermasalah yah?oh saya lupa mungkin telinga kamu rusak karena sering dibenturin ayah kamu yah?" kata ibu tiri Eldara sambil tertawa.
Eldara hanya diam sambil meremas ujung baju nya.

"Kalau tidak ada apa-apa Eldara pergi ke sekolah dulu yah Bu" ucap Eldara sambil berniat meraih tangan ibunya untuk berpamitan,namun ibu tiri Eldara langsung menepis tangan Eldara dan berdiri.

"Enak aja mo langsung pergi! sana setrika baju saya dulu, soalnya saya mau keluar sama temen temen saya" perintah ibu tiri Eldara

"Tapi Bu, ini sudah jam 06.58, Eldara bisa telat" jawab Eldara sambil melirik jam tangan yang melingkar ditangannya

"Oh udh berani ngebantah kamu yah!, mau saya aduin lagi ke ayah kamu?MAU?!" bentak ibu eldara.

"Ngga Bu" jawab Eldara sambil menggeleng kan kepalanya dengan mata berkaca-kaca.

"Ya sudah sana buruan setrika!" suruh ibu Eldara.
Eldara langsung mengerjakan perintah ibunya sekali sekali ia melihat jam di dinding dan berharap semoga pagar sekolah belum dikunci.

Setelah selesai Eldara langsung bergegas pergi ke sekolah namun sayang angkot yang biasa ia tumpangi telah pergi, tak ada cara lain terpaksa Eldara pergi ke sekolah berjalan kaki tak urung dia sedikit berlari agar cepat sampai di sekolah

Setelah berlari sekitar 20 menit eldara akhirnya sampai di sekolah namun gerbang nya sudah dikunci, Eldara berusaha membujuk satpam yang berjaga digerbang untuk membukakan gerbang namun satpam itu menolak karena itu sudah aturan sekolah.

"Pak bukain dong pintunya, Eldara janji ini pertama dan terakhir nya Eldar telat"

"Aduh ga bisa neng, ini tuh udah peraturan sekolah"

"Plis pak bantu Eldara"

"Maaf atuh neng, bapak teh ga bisa bantuin eneng".

Eldara hanya bisa menatap pagar itu penuh harap, bukan apa-apa Eldara tipe anak yang tidak suka membolos.
Pada saat Eldara sedang berusaha meminta satpam membuka pintu gerbang, tiba tiba ada sebuah mobil yang membunyikan klakson nya lalu membuka kaca mobilnya, ketika melihat orang yang didalam mobil tersebut satpam itu bergegas membuka gerbang.
Eldara yang melihat orang yang berada dalam mobil tersebut kaget, namun itu tidak berlangsung lama karena Eldara beranggapan bahwa ia sedang halusinasi

"Ah ga mungkin, aku kek nya lagi halu nih, mending aku langsung masuk aja kali yah?mumpung pagarnya dibuka" monolog Eldara.

Eldara segera berlari masuk dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.

"Terimakasih pak, Eldara janji ga bakal ngulain lagi kok" teriak Eldara dari jauh.

satpam sang melihat itupun hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum memandang eldara sekaligus salut dengan usaha gadis itu, bukan apa apa biasanya anak anak yang telat akan memilih pulang kerumahnya atau nongkrong bersama teman teman nya namun Eldara berbeda dia berusaha membujuk satpam untuk dibukakan gerbang.

Eldara Revalina[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang