Eldara

304 28 6
                                    

"Gimana kalau lu gugurin aja kandungan lu? Masalah biaya biar gua yang tanggung dan gua juga tau salah satu tempat aborsi disini. Setelah itu dan masalah selesai" Usul Dina tanpa pikir panjang.

"Ngga, apapun yang terjadi aku ga bakal gugurin kandungan ku, dia ga salah Din, disini aku yang salah!"  Jawab Eldara sambil menjauh dari Dina.

"Ini demi lu juga dar, lu ga mau kan ketahuan hamil dan dikeluarin dari sekolah? Lu juga ga mau kan semakin dibenci sama keluarga lu? Ini jalan yang terbaik dar"

"JALAN TERBAIK MENURUT KAMU? HAHAHA KAMU EGOIS DIN, ANAK INI GA SALAH APA APA KENAPA KAMU MALAH NYURUH AKU BUAT BUNUH DIA KENAPAA?!" Teriak Eldara, ini kali pertama Eldara membentak dina, karena biasanya Eldara akan berbicara lemah lembut kepada dina, beruntung tidak ada siapa-siapa dikelas saat ini karena semua siswa dan siswi sedang berada di kantin, jadi tidak ada yang mendengar kan pembicaraan mereka.

setelah itu Eldara langsung berlari meninggalkan Dina dikelas sendirian dia tidak menyangka Dina akan menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya itu, padahal anak didalam kandungannya itu tidak tau apa-apa, dia hanya hasil dari kesalahan Eldara tidak sepantasnya anak itu menanggung kesalahan Eldara.

Dina yang melihat Eldara berlatih keluar kelas berusaha mengejarnya.

"Dar tungguin gua!"

"Eldara lu mau kemana?"

"Dar, gua minta maaf gua ga bermaksud buat....." Perkataan Dina terpotong saat Eldara berbalik dan memberikan tatapan dingin kepada Dina.

"Stop, kalau kamu mau aku lakuin saran kamu, maaf aku ga bisa, dan sekarang aku cuma mau sendiri"

Setelah mengatakan itu Eldara kembali berlari ke arah belakang sekolah, Dina yang melihat itu hanya bisa menyesal. sudah sering kali dia membuat Eldara kecewa, entah kenapa ia terus saja melakukan sesuatu tanpa pikir panjang.

Sesampainya dibelakang sekolah, Eldara langsung duduk di salah satu pohon yang sangat rindang sambil mengelus perut ratanya.

"Tenang nak, mama akan lindungi kamu dari apa pun, ga bakal ada yang bisa nyakitin kamu nak".

Monolog Eldara, sebenarnya ada rasa geli saat dia menyebut dirinya dengan sebutan mama karena status nya masih sebagai pelajar, tapi disisi lain ia ingin mengatakan kepada anak nya bahwa ia adalah ibunya dan akan melindungi nya dari apa pun.

"Kamu sehat-sehat yah, jangan bandel didalam sana, mama sayang kamu"
Ucap Eldara lagi.

Setelah beberapa jam Eldara duduk dibawah pohon yang rindang itu,sekarang perutnya sudah sangat lapar karena jam istirahat tadi ia tak sempat makan, entah kenapa sejak hamil ini nafsu makan Eldara malah bertambah, yang biasanya Eldara biasa saja tidak makan saat jam istirahat tapi sekarang ia malah merasa sangat lapar, mungkin karena sekarang didalam rahim nya ada satu nyawa lagi.

"Kamu lapar yah nak? Yaudah kita beli roti yah, maaf sekarang kita makan roti dulu besok kalau mama udah kerja kita beli makanan yang enak enak yah" ujar Eldara mengajak anaknya berbicara lebih tepatnya hanya menghibur diri.

Akhirnya Eldara kembali ke kantin dan membeli dua buah roti dan satu botol air mineral.

"Ini uang nya mbak" ucap Eldara sambil menyerahnya yang sepuluh ribu

"Iya neng, ini kembaliannya dua ribu". jawab ibu kantin sambil menyerahkan uang kembalian Eldara.

Setelah membayar Nya,kemudian Eldara duduk disalah satu meja kantin dan memakan roti tersebut dengan lahap.
Setelah merasa sedikit kenyang eldara ingin kembali ke kelas namun saat melihat jam di kantin, eldara membatalkan niatnya karena jam sudah menunjukkan pukul 12.50, yang artinya sebentar lagi pulang, jadi Eldara memilih menunggu bel saja dan setelah itu baru balik kekelas untuk mengambil tas.

Kring kring kring

Bunyi bel pertanda bahwa jam pbm sudah habis.kenudian Eldara berjalan menuju kelasnya dengan sekali-kali memegang perutnya.

Sesampainya dikelas eldara langsung mengambil tasnya dan pergi keluar kelas tanpa melihat ke arah Dina.
Dina yang melihat itu langsung mencegatnya.

"Dar gua minta maaf, lu jangan diemin gua kek gini, iya gua salah gua egois tapi kali ini aja maafin gua yah, gua janji ga bakal ngulangin kesalahan yang sama" ucap Dina bersungguh sungguh sambil memegang tangan eldara.

"Iya udah aku maafin ko, tapi jangan pernah sekali-kali kamu nyuruh aku buat aborsi, karena aku ga akan pernah mau!" Jawab Eldara bersungguh-sungguh.

"Gua janji ga bakal nyuruh elu gugurin kandungan lu lagi"

"Aku pegang janji kamu"

"Iya, yaudah gua anter pulang yok"
Tawar Dina

"Ga usah aku masih ada usng buat naik angkot" tolak Eldara

"Gua anter aja, itung-itung hemat, apalagi sekarang lu lagi hamil pasti bakal ngidam kan"  keukeuh dina

"Gapapa, kamu duluan aja Din, oh yah jangan pernah nyebut kata hamil di sekolah lagi yah,nanti ada yang denger" ingat Eldara

"Oky, hm tapi kalo lu butuh apa apa bilang gua yah, atau lu gua beliin hp aja biar kalo ada apa apa lu gampang hubungi gua" usul Dina

"Ga usah Din, nanti ngerepotin kamu" tolak eldara, karena selama ini ia merasa sudah banyak merepotkan Dina.

"Ga ko, lu kek ga tau gua aja, uang gua banyak dikirim bonyok cuma kasih sayang aja yang kurang" tawa Dina.
Eldara tau Dina hanya berpura pura bahagia, dia sebenarnya tidak menginginkan uang dari orang tua nya tapi dia cuma ingin kasih sayang orang tuanya.

"Din, topeng kamu kuat juga yah,kalau kamu mau nangis nangis aja jangan pura pura bahagia terus"

perkataan Eldara langsung membuat Dina terdiam beberapa saat

"Udah lah Dar lupain aja, hidup gua bahagia ko kalo ada uang" jawab Dina sambil terkekeh.

Eldara hanya menggelengkan kepalanya, melihat Dina yang enggan menangis dengan alasan dia tidak cengeng.

"Ntar malam gua anter hp nya kerumah lu yah, soalnya pulang sekokah ini gua mau kerumah vino dia sakit dari kemaren"

"Terserah kamu aja, btw tolong bilangin ke vino yah maaf aku gabisa kesana dan semoga dia cepat sembuh" kata Eldara.

"Kalo lu yang jenguk vino, pasti dia langsung sembuh dar".

"Emang kenapa gitu din?"

"Yah karena lu kan cewe...."

      

                                TBC

Gantung lagi yah huhuhu mian
Tata sukak bikin kalian penasaran><

Jan lupa tinggalin jejak yah supaya tata semangat nulisnya>,<


Eldara Revalina[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang