Oogami Banri

63 6 11
                                    

Banri
"Gorengannya! sudah siap!!! "
/bawa seember gorengan.

(Name)
"Okey. Terima kasih, Dik Ban. Rasanya sebentar lagi bakal ada–"

Tamaki & Mbanya
"Beli!!! "
/teriak, sama-sama senyum lebar.

(Name)
"Eh~ Tama sama kakaknya~ Mau beli apa, nih ? "
/siap dengan kantong plastik dan cupit besi ditangan.

Tamaki
"Hm... Ini lima, ini tiga, itu empat, lalu yang itu juga empat. Ah! Sama yang ini empat! "
/ngomong cepat.

(Name)
/gesit gerakin tangannya kesana-kemari.

(Name)
"Semuanya jadi dua puluh ribu~ "
/serahin plastik berisi gorengan hangat.

Tamaki
/nerima, natap dengan binar bahagia.

Mbanya Tamaki
/ketawa pelan, serahin selembar uang dua puluh ribu.
"Terima kasih ya, Kak. "

(Name)
"Terima kasih kembali~"
/senyum lebar.

Aya
"Bel– eh?! Mamas dan Mba? "
/dateng bareng dengan Embaknya.

Tamaki
"Aya!!! Mamas kangen!!! "
/rentangin kedua tangannya.

Aya
"Aya juga!! "
/nerjang Tamaki, peluk erat.

Mbanya Tamaki
/peluk keduanya.
"Aya sehat? "

Aya
"Sehat, Mba~ Ehehe~"
/ndusel ke dadanya Tamaki.

Embaknya Aya.
"Join pelukan teletabius~ "
/peluk ketiganya.

Mbanya Tamaki
/ketawa.
"Adik sehat? "
/elus pelan kepalanya Embak Aya.

Embaknya Aya
"Sehat, dong~ Kalo gak sehat siapa yang bantuin Bapak dirumah? "
/ketawa pelan.

Tamaki
"Kak, setelah ini main yuk kerumah sama Aya juga, ya? Tadi Mba masak banyak soalnya! "
/natap berbinar.

Aya
"Uwah! Begitukah?! Embak, Kita main kerumah Mamas, ya? Ya ya ya? "
/ikutan natap berbinar. Goyangin tangan Embaknya.

Embaknya Aya
"Ahaha! Iya iya. Kita mampir, gak ngerepotin kan, Mba? "

Mbanya Tamaki
"Enggak, lah! Yuk ah kita kerumah beli dulu gorengan yang kamu mau. "
/puk-puk kepalanya Embaknya Aya.

(Name)
"Udah aku bungkusin, silahkan~"
/nyerahin bungkusan kantong plastik.

Embaknya Aya
"Makasih~ Udah apal aja sama pesananku~"

(Name)
"Tentu, dong! Kamu kan selalu pesan itu kalo beli kesini! Dah sana udah aku layani juga. "
/nyusun gorengan ke mapan. Lirik datar.

Embaknya Aya
"Dih, ngusir–"
/ngomongnya kepontong, kedua lengannya digeret sama Tamaki dan Aya.

Aya & Tamaki
"Ayo! Ayo! Ayo! "

Embaknya Aya
"Eh?! Iya iya, pelan-pelan– Nanti kita jatoh! "
/agak oleng gegara kepaksa ngikutin langkah kakinya Aya & Tamaki.

Mbanya Tamaki
"Permisi dulu, Mbak (Name). Mas Banri. "
/senyum, manggut dikit.

Banri & (Name)
"Iya~ Hati-hati dijalan~"
/lambai-lambain tangan.

Banri
"Seperti biasa mereka ramai ya, Kak (Name)? "
/nyempulingin adonan bakwan ke penggorengan.

(Name)
"Ahaha! Iya, Dik Ban. Rada rusuh dikit tapi bikin ketawa liatnya~"
/adukin adonan bakwan dibaskom.

Banri
"Oh iya Kak (Name), ini Yuki sama Momo belum keliatan... Kemana, ya? "

(Name)
"Ey. Kamu kangen ya~"
/senggol lengannya Banri.

Banri
"...aku cuma nanyain, lho. "
/ketawa canggung.

(Name)
"Heee~ Kalo dua-duanya nyemplung ke got, yang kamu tolongin dulu siapa? "
/toel-toel pipinya Banri.

Banri
"Pertanyaannya Kak (Name) makin ngaco. "
/hela napas.

(Name)
/rotasi bola mata.
"Jawab aja apa susahnya, kalo sok tsun kugeplak plus aku mempertanyakan kamu itu adikku atau kembarannya salah satu anaknya Bu Izumi yang paling bungsu. "

Banri
"Tunggu... Kenapa Kak (Name) mikir gitu? Aku kan jelas adiknya Kak (Name). "
/noleh, dahi berkerut.

(Name)
"...gak tau. Entah kenapa kalian kayak kembar beda ibu bapak dan generasi juga waktu pas brojolan. "
/aduk adonan bakwan kembali.

Banri
/hela napas pasrah.

(Name)
"Jadi jawab pertanyaan Kak (Name) jangan kau kira kakakmu ini lupa. "
/lirik tajam Banri.

Banri
"..."

Banri
"...ditolong dua-duanya langsung kan bisa, Kak (Name). "

(Name)
/menatap prihatin Banri.
"Kamu ternyata tipe cowok suka ngeharem, ya? "

Banri
"Hah? "

Momo
"Hiks... Gak papa, deh... Yang penting haremnya sama Bang Banri... "
/tiba-tiba nongol, nangis sesegukan.

Yuki
"...Ban... Aku kecewa ama kamu... "
/rengkuh bahunya Momo. Natap tajem Banri.

Ruri
"UHUHU! AKU GAK ADA KESEMPATAN, KAH–"
/peluk dramatis Momo, Momo bales peluk Ruri.

Ruri & Momo
"HUWEEEEE!!! "

Yuki
/ngejreng sekali gitar listrik yang entah dapet darimana. Matanya memicing kayak mak-mak kehilangan diskonan.

(Name)
"Sungguh terlalu~"
/pegang penjapit kek microphone, natap prihatin Banri.

Banri
"Kalian apa-apaan, sih?! "
/teriak frustrasot.

_______________________________

Eak. Tamat, deh~

S1 dari Mbak (Name)!!! Enthor cukupkan disini~

Tapi jangan sedih, karena S2 akan meluncur dengan format kepenulisan baru lagi~

Gak dialog tag gajen kayak gini~

Jadi nantikan peluncuran S2 dari Mbak (Name)!!!
Lapak masih disini, tenang aja~

Lalu terima kasih untuk yang sudah sampai sini, kalian hebat~

Sampai jumpa~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mbak (Name)!!! • i7 fanfiction []Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang