4

4.3K 95 0
                                    

Pagi itu Jaemin sudah bersiap berangkat ke sekolah. Disampingnya sudah tidak ada lagi dan lagi bernama Jeno. Memang betul kemarin malam sebelum Mami jaemin pulang mereka berdua tertidur pulas.
"Na, tumben udah rapi baru mau dibangunin" mami jaemin membuka pintu kamarnya.
"Iya nih Mam biar semangat, bye mam berangkat dulu".
Jaemin bergegas menuju mobilnya dengan Pak Lino yang sudah memanasi mobil.

Mark sedari tadi berjalan kebingungan didepan kelas Jaemin. Menunggu kekasihnya datang, khawatir lebih tepatnya.

"Hi Mark, nunggu Jaemin ya?" Sapa Renjun yang baru datang.
"Iya nih Jun. Kemarin Jaemin ada nyamperin Renjun nggak?" Tanya Mark memastikan bahwa Jaemin benar sakit.
"Nggak kok. Emang dia nggak masuk juga?" Tanya Renjun. Dibalas anggukan.

Dari kejauhan Lucas berjalan dengan gaya tengilnya dengan membawa sebuah paperbag kecil. Dia melambai pada Mark yang masih mengobrol dengan Renjun.

"Woy disapa juga daritadi lagi ngobrolin apasi" Lucas menimbrung. Jelas wajah Renjun panik panik ajaib. Mengingat kejadian saat itu rasanya ingin teriak malu.

"Barang lo nih" Lucas menyerahkan paperbag didepan Renjun, tentu ada Mark. Renjun auto melotot.

"Apanicccch kawan kok tiba - tiba barang Renjun" Mark yang selalu kepo dengan hal langka begini.

"Waktu itu Renjun nitip barang trus lupa kebawa gua. Begitu kan Jun" Lucas mengkode dianggukan oleh Renjun.

"Masuk dulu ya kawan" Lucas merangkul Renjun, jelasnya gadis itu shock berat. Jantungnya meledak.

"Lo ya pulangnya nggak masuk angin bablas gitu aja?" Lucas mencoba mengingatkan Renjun yang lupa memakai celana dalam saat pulang dari hotel waktu itu.

"Diem lo daripada mulut lo gue jejelin" Jawab Renjun ketus.

"Jejelin apa?ini?" LUCAS DEMI TUHAN LANCANG BANGET. Dia dengan sengaja mendaratkan tangannya diatas payudara gadis mungil yang kebetulan sengaja hanya memakai nipple pad.

"Eh kok nggak pake? Biar gampang lanjutinnya?" Lucas menggoda dengan menggigit bibir.

"Jangan gila deh Cas" Renjun yang berbalik badan akan kembali ke bangkunya malah ditarik oleh Lucas kerah pojok dinding.

"Bentar aja kok 2 menit" Rayu Lucas.

Bibirnya menempel dengan Renjun lalu melumatnya dalam, tangannya bergerilya memijat payudara sesuai tempo nafsu sang lelaki. Jari tengahnya sengaja menyusup dibalik rok merah pendek itu, basah. Lucas menghentikannya.

"Nikmat kan walau sadar? Pemanasan aja dulu, kalo mau bisa calling. Gratis" Lucas menyeringai. Renjun sedari tadi hanya diam sembari merutuki kegoblokannya mau membalas lumatan Lucas.

"Oi oi oi apanih kok berduaan deket banget?" Johnny yang datang tiba - tiba membuat mereka berjarak jauh.

"Ngomongin gosip dong, katanya ada gigolo yang sekolah disini. Lucas kan biasanya paham gosip makanya tadi nanya" Renjun kali ini yang menjawab Johnny dan hanya dibalas dengan huruf bulat.

Jaemin sudah duduk dibangku kelasnya mendengarkan segala materi, ia kembali ambisius. Jeno sedari tadi melihat Jaemin dari belakang, "Indah" begitu satu kata untuknya.

"Oke baik anak anak jadi nanti tugas kelompoknya karena satu kelas ada 40 dengan 20 laki laki dan 20 perempuan maka akan saya pasangkan ya untuk membentuk 10 kelompok ada 4 orang dengan 2 laki laki dan 2 perempuan. Tugasnya cukup mudah, menciptakan kebahagiaan bersama pasangannya dalam kelompok lalu melukiskan dalam sebuah kanvas. Mengerti?" Bu Lia kali ini memberikan tugas mudah tapi sulit. Nasib apes.

"Baik bu dimengerti" jawab serempak.

"Setelah bel pulang sekolah nanti ketua kelasnya ambil daftar kelompoknya di ruangan saya" Bu Lia melenggang pergi. Akankah ada keapesan hari ini untuk Potato gengs?

RULES (GS-🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang