RULES (GS-🔞)

9

Hari itu hanya Mark, Lucas, Johnny, Jungwoo, Haechan dan Renjun yang masuk sekolah, lainnya memilih untuk membolos. Mark gelisah sedari pagi mengetahui Jaemin tidak ke sekolah. Dia sudah bertanya ke Jungwoo namun hasilnya malah disewotin. Geng Potato benar - benar menyayangkan kejadian semalam.

Dirumah megah itu sekarang hanya ada ketenangan dari seisi rumahnya "Na, aku mandi terus kita makan ya? Bi Surti tadi udah masakin banyak lho. Sayur bayam, tempe kesukaanmu sama ayam goreng ada juga kerupuk udang" Jeno mendekatkan wajahnya pada Jaemin lalu mencium pipi Jaemin dan bergegas mandi.

Sekarang keduanya sudah ada di ruang makan dengan Bi Surti yang sedang mengambilkan makanan di piring.
"Non Nana, Si mbak Yongi nggak pulang lho dari semalam. Tadi saya check kamarnya bersih tidak ada tanda tanda pulang." Bi Surti mengadu.

"Masa sih bi? Nanti aku tanya ya, dia dimana. Maaf ya bi, jadi bibi yang kerjain semua, jangan bilang mami ya bi. Kasian kalo Taeyong diberhentiin bekerja nanti dia nggak bisa sekolah" balas Jaemin.

"Iya non, maaf juga jadi bilang begini, maksudnya biar non Nana tau gitu". Hanya di-iya-kan lalu makan bersama. Jaemin lebih senang kalau makan bersama dengan semua orang dirumah di meja makan besar ini. Jeno hanya melirik sesekali melihat pipi cimol yang penuh makanan itu.

Kini keduanya sudah didalam kamar lagi, saling diam. Entah yang dikatakan Jaemin kemarin itu hanya efek mabuk atau apa, Jeno juga tak menjawabnya.

Lucas berjalan di koridor sekolah menuju kantin tak sengaja menabrak Jungwoo yang akan kembali ke kelas.

Brukkk....

"Sorry" Kata Lucas. Jungwoo hanya menatap sekilas punggung yang meninggalkannya mulai menjauh. "Bocah kaga ada adabnya" batin Jungwoo.

Mark dan Johnny sedang melahap soto terenak di sekolah, setidaknya makanan berkuah dan hangat menjadi sedikit obat pusing sisa semalam apalagi ditambah sambal dan perasan jeruk nipis, duh nikmat.
"Jeno, Jaehyun ngapa kaga masuk dah?" Johnny membuka pembicaraan. Lucas dari kejauhan sudah membawa semangkok bakso dengan sambal dan daun kucai seabrek, selera makan yang agak buruk.
"Kaga tau" begitu Mark menjawabnya. Lucas auto melotot melihat jawaban si Mark yang super singkat, tidak seperti biasanya.

"Jaehyun kemaren sih sepenglihatan gua pulang sama itu, ada yang cantik banget di VIP nya si Nana. Nggak tau namanya bukan anak sini. Kalo Jeno palingan males bocahnya kan kadang - kadang" Sambung Lucas yang masih mengunyah baksonya, ati ati keluar itu pentol dari mulut kaga jadi keren dah.

Mark hanya diam karena pasalnya ia tahu kemarin yang memisahkan pertengkaran Mark dan Jaemin adalah Jeno. Bisa jadi mereka bolos bersama atau entahlah. Pusing jika dipikirkan.

Cahaya mulai menelisik sela jendela dan gorden putih tinggi, sedikit mengganggu makhluk hidup yang ada disana. Keduanya menggeliat merengkuhkan kembali pelukannya hingga salah satunya tersadar bahwa ada yang kenyal menempel pada dada bidangnya. Keduanya membuka mata hingga saling bertemu manik matanya.

"ARGHHHHHHH"
"YAHHHHHH"
Teriak keduanya saling memperebutkan selimut tebal untuk menutupi badannya.

"Lo siapa?" Bebarengan.
"Jaehyun"
"Taeyong"
"Kenapa disini?Kenapa gua sama lo?" Hardik Taeyong.
"Hmmmmm" Jaehyun bingung menjawabnya karena dia tidak begitu ingat apa yang terjadi.

Taeyong meraih tasnya lalu melihat layar handphonenya jam 11 siang. Dia segera menarik selimut lalu memasuki kamar mandi sekaligus tadi memunguti pakaiannya yang terlucuti. Taeyong segera sikat gigi sembari merutuki dirinya di depan cermin.

"Yongi tolol, bagaimana bisa kau tidak pulang hah?! Kalau kau dipecat maka kau gagal untuk sekolah bodoh. Katanya ingin sukses, apa sekarang yang kau lakukan hah?!" rutuknya pelan depan cermin. Dirasa rapi ia keluar dari kamar mandi dan melemparkan bathrobe pada Jaehyun yang masih menutupi bagian bawahnya dengan bantal.