18

1.9K 53 5
                                    

Renjun terdiam saat mengetahui bahwa wajah tak asing dengan penampilan berbeda ada didepan pintu apartemennya. Gagah itu adalah satu kata yang mewakili.

Johnny mendorong pintu itu dan masuk ke dalam rumah Renjun. Renjun segera menutup pintunya.

"Ada apa Jo? Bagaimana kau tahu rumahku?" Renjun menyelidik.

"Aku hanya mengikuti insting melalui angka. Kebetulan tadi aku menanyakan ciri - ciri rubah jalang pada resepsionis dan mereka menyebut lantai tempat tinggal si rubah. Bukankah hanya ada satu pintu di lantai ini?" Jawab Johnny santai dan mendudukan diri di sofa panjang berwarna merah.

"Sepertinya kau salah rumah, pergilah" Renjun meninggalkan Johnny di sofa. Dia menuju kamar mandi.

Johnny bangkit dan menyusul Renjun. Menunggu didepan kamar mandi menjadi sebuah pilihan terbaik.

CEKLEK

Wajah Renjun basah belum dikeringkan.

"Kenapa harus gugup baby?" Johnny mendekatkan diri pada Renjun.

"Tidak. Siapa yang gugup? Kau datang tanpa permisi" Elak Renjun.

"Apakah rubah jalang akan terus bisa menutupi dirinya menggunakan topeng itu?aku rasa tidak" Ledek Johnny.

"Kau bisa diam tidak Jo? Aku tidak pernah ikut campur urusanmu" Renjun kali ini marah. Kehilangan kontrolnya.

"Wow wow wow, rubah kalau marah lucu ya. Ganas sekali. Bagaimana kalau kau mengganas di ranjang?"
Renjun dikungkung di tembok polos oleh si Jo.

"Jangan gila. Pergilah. Aku masih baik" Renjun mendorong Johnny dengan sekuat tenaga tapi tidak bisa.

Kekuatannya tidak ada 10 persen dari kekuatan Johnny.

"Suatu saat aku akan kembali jadi persiapkan dirimu menjadi perempuan yang murah. Sering streaming ya dan gunakan barang harammu itu. Aku ingin inimu sedikit longgar." Johnny dengan lancang meraba mimiw dibalik rok Renjun.

Renjun berjingkat.

"Bye hunny. See you later" Johnny mencuri kecupan pada bibir Renjun lalu melangkah pergi.

Johnny mengeluarkan handphonenya dan mengetik pada layar handphonennya.

Johnny mengeluarkan handphonenya dan mengetik pada layar handphonennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SCREENSHOT FROM MARK'S PHONE


🔆🔆🔆🔆🔆🔆


Malam itu Jaemin dan Jeno sangat bersemangat untuk pulang ke Indonesia.

Barang sudah disiapkan semuanya dan tidak lupa tugas melukisnya.

Di Jepang, mereka berdua selalu ditinggal oleh Mami di apartemen sewa. Tak jarang moment indah mereka rangkai.

RULES (GS-🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang