26 END--

2.1K 41 7
                                    

Pesan twitter yang biasanya tak Ten hiraukan kini ia buka pelan pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesan twitter yang biasanya tak Ten hiraukan kini ia buka pelan pelan. Benar adanya bahwa sang ikan masuk dalam perangkapnya.

"Jo nanti kamu mau nggak disini bentar aja?Aku ada urusan jam 7, kamu disini aja nggak apa apa. Mau makan apa tinggal chat ke nomor ini ya biar dia datang dan masakin kamu." Ucap Ten melembut.

"Iya sayang. Hm aku pengen boleh nggak?" Tiba tiba saja Jo tanpa basa basi mengutarakan isi hatinya.

"Nggak sekarang ya Jo. Cuddle aja nggak apa, jangan masuk" Entah ini penolakan keberapa.

Belaian lembut Johnny sungguh merangsang Ten saat ini, kecupan demi kecupan terasa manis. Tangan nakal sang lelaki memijat serta memilin buah tubuhnya dengan lembut.

Ingin rasanya Ten mengambil alih tapi tidak, dia harus menghadapi wanita ular yang membuat hidup temannya waswas dan dirundung trauma.

"Jo please your hand" Ten menahan tangan besar itu meraba bagian bawah yang mulai membasah. Johnny lagi lagi hanya mengeluarkan smirknya yang mampu membiusnya.

Ten memandangnya lemah, dia benar benar ingin segera selesai dan melakukannya dengan Johnny. Bukan hanya untuk dendam tapi juga untuk memuaskkan hasratnya.

Bagaimanapun wanita juga bisa sepicik ini untuk memenuhi hasratnya.

"Aku rasa aku harus mandi dan memasak aglio olio untuk kita. Bye sayang" Ten mengecup bibir Johnny singkat lalu pergi ke kamar mandi.

Johnny diatas kasur mendengus kesal. Lagi lagi dia gagal.

Ten segera membasahi seluruh tubuhnya dalam bathub mandinya supaya pikirannya jernih. Ten sungguh ingin teriak.


Waktu demi waktu berlalu dan Ten sudah siap untuk pergi.

"Jo jangan bermain solo, tunggu aku pulang. Aku akan memenuhi hasratmu nanti. Dah" Ten keluar dari pintu dengan kunci canggih itu.

Ten duduk di sudut Cafe Habolabo dan memesan minuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ten duduk di sudut Cafe Habolabo dan memesan minuman. Dia membisikan sesuatu pada sang pelayan.

Beberapa menit kemudian wanita yang ia tunggu datang juga.

"Hai Chitta" lambai Ningning girang.

"Oh hai" Ten tampak anggun dan berkelas.

"Ada apa tumben sekali kau mengajakku?apakah tidak ada teman lain dari kelasmu?" Tanya Ten lagi.

"Bukan begitu. Aku ingin menanyakan sesuatu" Cicit Ningning.

Pelayan tiba tiba datang dan memberikan minuman pesanan Ten.
"Oh hi non, kemarin yang sama pacarnya ya kesini?sweet banget lho" Ucap sang pelayan.

Tahukah kalian bahwa Ten membayar gimick ini mahal.

"Oh hi kak, thanks" Pelayan berlalu pergi.

"Oh kau punya pacar?" Tanya Ningning.

"Ah mungkin. Anggap saja iya. Oh iya apa yang mau kau tanyakan tadi?"

"Hm kau mengenal Jo?" Tanya Ningning.

"Oh tentu saja. Ada apa?" Ten mengerutkan dahinya.

"Tak apa. Aku hanya merindukannya. Dia sudah lama tak pulang." Ningning memelas. Ten tahu ini hanya akal akalan si jalang ular itu.

"Johnny teman sekelasku kan? Dia tinggal bersamaku. Apa kau adiknya sampai kau bilang dia tak pulang?" Ten berpura pura.

"Hm bukan. Aku hanya temannya tapi selama ini aku tinggal dengannya. Oh jadi dia tinggal denganmu?"


"Oh ya tentu dia bersamaku. Ada yang mau kusampaikan?" Ningning menggeleng.

"Makanlah. Aku sudah membayarnya. Tenang saja" Ningning kemudian memakan sajian didepannya dengan perasaan kesal.

"Oh iya bolehkah aku pulang terlebih dahulu?" Ucap Ten dipertengahan makan.

"Ada acara lain?" Tanya Ningning.

"Aku harus bertemu rubah jalang membahas siapa yang berani melacak lokasinya dan identitasnya. Agensinya sepertinya tidak terima apabila tersebar. Manusia laknat itu sepertinya akan terbunuh malam ini" Ten tersenyum lalu meninggalkan Ningning sendirian.

Ningning mengepalkan tangannya dan memukul meja seraya menahan tangisnya.

"Dengan siapa kau berurusan ular jalang?" Gumam Ten menuju mobilnya kemudian dia mengebut ke rumah Jaemin.

Disana sudah berkumpul para wanita yang tingkahnya juga aneh aneh tapi jarang diketahui banyak orang.

Ten menceritakan semuanya pada geng miaw disambut gelak tawa saat menceritakan bagian akhir. Mereka benar benar membayangkan bagaimana kondisi Ningning yang secara tak langsung diancam kematiannya malam ini.


Beberapa bulan kemudian.....

Hidup yang adem ayem sudah tercipta tanpa hiruk pikuk yang mengada ada. Malam itu angin malam yang lembut menerpa ruangan dengan lampu remang.


RUBAH JALANG LIVE.....





RULES (GS-🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang