🔞🔞🔞
WARNING !!!!
GENDERSWITCH
GAK NYAMAN GAK USAH BACA PLEASE
Siapa sangka ternyata selama ini lima gadis dalam 'Geng Potato' berparas cantik ini adalah gadis yang sangat luar biasa dalam beracting
Di sekolah,mereka selalu seperti anak baik dan...
GUYS AKU MENANGIS SUNGGUHAN MELIHAT LAGU MAS BULAN HUAAAAAAAAAAAA
AKU BANGGA BANGET LHO SAMA KAMU SAYANG
YAUDAH AKU MAU LANJUTIN NULIS LAGI, JANGAN LUPA STREAMING STARLIGHT - TAEIL, GOOD PERSON - HAECHAN, MIND WARNING - ONEW
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nana membacanya lalu menekan tombol untuk mengunci handphonenya, berendam di bathub dengan air garam himalaya saat ini sangat nikmat.
Sekolah kini sudah ramai, para lelaki geng ganteng sudah datang juga. Hari ini Jaemin sengaja menjemput Ten, Renjun, Jungwoo dan juga Haechan menggunakan mobil milik Ten. Taeyong masih belum bisa masuk sekolah karena dia harus mengurus berkas pemindahan dan data lainnya dan pagi - pagi sekali dia juga sudah pergi kerumah kontrakannya untuk membereskan semua barang dan menjual barang yang bisa dijual, tentu dengan izin Bi Surti perginya.
TIN - TIN.....
Mobil dengan kap terbuka beserta lima gadis cantik memasuki gerbang sekolah dan segera memarkirkannya. Tak jarang banyak mata memandang.
Mereka berjalan bak segerombolan anak hits yang akan melabrak adik kelasnya, padahal mah kalem (kalo di sekolah) HAHA.
"Na" Lelaki yang memanggil itu kini berlari kecil ke arahnya. Mengatungkan susu kesukaan si gadis lalu mengerlingkan matanya.
"Makasih Jen. Eh Jen tugas Bu Lia" sang lelaki hanya membentuk tanda '👌🏻' dan berlari kembali.
Di kelas kini Pak Badrun benar benar berkeliling memperhartikan murid yang sedang mengerjakan soal matematika. Haechan dan Renjun tak jarang berdebat cara mengerjakannya hanya membuat Pak Badrun menggeleng kepalanya.
"Oh iya nak, Bapak mau tanya katanya ibumu mau masukin saudaramu ke sekolah ini ya?" Tanya Pak Badrun pada Jaemin saat disamping meja Jaemin. "Iya pak. Mami saya sudah telfon ke sekolah?" Tanyanya.
"Sudah, tapi anaknya kenapa belum masuk? Surat suratnya menyusul saja. DIKNAS juga masih repot urus anak kelas 3 mau ujian kalau mau urus anak pindah sekolah begini." "Baik pak nanti saya kabarin saudara saya ya pak, tadi pagi dia sudah berangkat prepare urus berkas dan perlengkapan."
"Nanti tolong ambilkan seragamnya di ruang guru ya. Kamu sama ketua kelas saja. Mungkin nanti sekelas sama kamu juga nak. Perempuan kan?" "Iya pak. Baik nanti saya ambil seragam sama Jeno di ruang koperasi. Terima kasih pak" Pak Badrun berlalu.
Bel istirahat sudah berbunyi, kini Jeno memilih berpisah dengan geng ganteng dan memilih berjalan bersama Jaemin ke koperasi untuk mengambil barang untuk Taeyong. Saat akan kembali ke kelas dua - duanya berhenti di tengah lapangan saling melirik.
"Na ada yang ketinggalan nggak sih?" Tanya Jeno. "Hm apa ya" Jaemin pun juga mikir lalu
"TUGAS BU LIA" bebarengan dan mereka tertawa terbahak - bahak, apalagi Jaemin yang sudah melorot sambil memegang perutnya mengetawai Jeno. Jeno sudah lari ke ruang guru. Dari kejauhan Mark melihat tawa itu, tawa yang tak pernah sama jika kepadanya.
