Thirteen

1.2K 89 0
                                    

WARNING!! MENTION FIGHT SCENE AND HARSHWORDS
(Not that details, but still, please be aware.)































😡🤬

Nuel, si kembar, dan Rain yang tahu Catty habis diculik dan disekap di gudang, sampai bikin anaknya ketakutan, langsung nyamperin ke rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nuel, si kembar, dan Rain yang tahu Catty habis diculik dan disekap di gudang, sampai bikin anaknya ketakutan, langsung nyamperin ke rumahnya.

Di sana Mave sama Galen masih ada, mereka nunggu di ruang tengah sama mami-papinya Catty-Hana, sekalian jelasin kejadian yang tadi sama orang tua adik-kakak itu.

Sedangkan, Catty-nya sendiri lagi di dalem kamarnya, sambil melukin Hana, nggak mau lepas daritadi, bikin hatinya mencelos dan ikut sakit ngelihat adiknya sepilu ini. Walaupun Hana tahu, takutnya Catty bukan karena diculik atau disekap itu. Tapi, lagi-lagi, alesannya karena Nuel.

Nuel dan yang lainnya masuk ke kamar Catty tanpa bikin suara sebisa mungkin. Yang lainnya nggak berani terlalu deket, takut ganggu. Makanya, mereka ngebiarin Nuel aja yang ngedeket ke ranjang Catty.

"Cate..." Panggil Nuel pelan, suaranya serak karena dia emang masih demam. Suhu badannya masih cukup tinggi, tadi aja dia harus dijemput sama Kenzie ke apartemennya karena belum bisa nyetir sendiri.

Nuel ngusap sayang pucuk kepala Catty, bikin anaknya noleh dan ngedongak, natap Nuel. Sadar siapa yang datengin dia, bikin Catty nangis lagi, kali ini lebih kejer dari yang tadi. Seolah-olah dia lagi ngadu, kalau sebelumnya itu ada yang berusaha nyakitin dia dan udah ngelukain hatinya.

Hana yang sadar kalau adiknya butuh Nuel—orang yang dia cintai, langsung bangkit berdiri, dia ngebiarin Nuel yang gantiin posisinya duduk di ranjang, ngehadap ke Catty. Tapi, Nuel tetep berdiri, sampai semua temen-temennya keluar satu persatu.

"Hey.. It's okay, you're save with me, now.. I'm so sorry, I couldn't save you before.. I really am sorry, Catty.." Bisik Nuel, sembari tangannya nggak berhenti ngusapin kepala dan punggung sempit Catty yang masih sesenggukan, nenggelemin wajahnya di perut Nuel.

"Aku takut, El... Aku takut, hiks, kalau mereka sentuh aku lebih dari yang tadi... Aku takut kamu jadi jijik sama aku.. Hiks... Aku nggak mau.. Aku nggak kuat bayanginnya, El.." Isaknya pilu.

"No, Catty... Look at me." Nuel pegang pipi tembam Catty yang basah karena air mata, dia buat Catty ngedongak untuk natap dia, "Kamu nggak akan pernah jadi hal yang menjijikan buatku, Cate. Nggak akan pernah. Kepikiran dari mana sih gagasan kayak begitu, hm? Aku aja nggak pernah ada mikir sampe ke sana, kok. Aku ini bakal terima kamu, selalu, apapun kondisi dan keadaan kamu. Aku cinta kamu, bukan sekedar fisik kamu aja, tapi lebih dari itu, Catherine."

Nuel bergerak duduk di ranjang, ngehadap Catty, masih dengan tangannya yang megangin pipi tembamnya, dia usap air mata Catty perlahan, berhati-hati, takut nyakitin perempuan terkasihnya yang sekarang lagi rapuh dan ringkih, "Aku cinta kamu, karna itu kamu. Catherine Quinsha." Tekannya.

I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang