Epilog

1.3K 79 4
                                    

"Cincinnya jangan lupa lho, Mave." Kata mama.

Mave ketawa, "Mama udah berapa kali nanyain cincin ke aku? Sekali lagi dapet piring, nih." Goda Mave.

Mama ikut ketawa dengernya, "Abis gimana, dong.. Kamu yang mau lamar anak orang, Mama yang ketar-ketir sendiri." Keluh sang nyonya besar.

"Ah, emang kamunya aja lebay. Orang anaknya biasa aja, kok." Kata papa, nyahutin mama.

Bingung, ya?

Sini ku jelasin.

Jadi, hari ini adalah hari kelulusannya Mave, juga hari di mana Mave akhirnya bakal lamar Hana, setelah acara wisudanya selesai.

Hana-nya tahu, nggak?

Nggak. Dia nggak tahu sama sekali soal rencana Mave buat lamar dia tepat di hari kelulusan pacarnya itu. Yang Hana tahu, hari ini Mave wisudaan, terus makan-makan di restoran fine dining gitu.

"Udah, ayo. Nanti telat, nih." Kata Galen yang tiba-tiba udah berdiri di dekat ruang keluarga.

"Yeee... Justru kita nungguin kamu kelamaan!" Kata mama, sambil nyubit lengan atas Galen.

Galen ngeringis pelan, ngusap-ngusap lengannya yang abis dicubit nyonya besar sambil ketawa-tawa.

Selesai sesi foto-foto di kampus, mereka semua langsung pergi menuju ke restoran yang emang udah direservasi oleh Mave sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai sesi foto-foto di kampus, mereka semua langsung pergi menuju ke restoran yang emang udah direservasi oleh Mave sendiri.

"Congratulations buat kak Mave yang udah lulus kuliah, dan semangat buat kita-kita yang masih jadi budak pendidikan ini!!! Cheers!!" Sorak Hana, sambil menjulang gelas Champagne-nya ke atas.

"Makasih banyak buat semuanya, ya.. Buat Mama dan Papa, terima kasih atas dukungan dan do'anya. Buat Galen dan Kenzo, yang kadang mau direpotin buat bantu-bantu, atau malah kadang ngebantu gangguin, haha. Terus, buat Rain, Catty, Nuel dan Kenzie, yang udah dateng ke acara wisudanya gue dan jadi tim hore hari ini. Terima kasih banyak kalian." Ucap Mave tulus, sembari natap satu-persatu orang yang dia sebut namanya barusan.

"Aku? Nggak diterimakasihin juga?" Goda Hana sambil nunjuk dirinya sendiri.

Yang lain ketawa, terus Mave natap Hana lamat-lamat, "Iya, yang terakhir, buat Rihanna Junisa, sayangnya aku, cintanya aku, terima kasih banyak do'a dan support-nya buat aku selama ini. Terima kasih banyak, ya.. Karna kamu mau nemenin dan bertahan sama aku, padahal semenjak masuk semester tua aku-nya makin sibuk, makin gak ada waktu buat ke mana-mana berdua, jalan berdua lagi. Maaf, ya?"

Hana ngangguk, terus nyium pipi Mave sekali, "Terima kasih dan maafnya diterima."

Mave bergerak taruh gelasnya di meja, terus pindah berdiri di belakang badan Hana, "Ikut aku bentar, yuk?" Bisiknya.

Yang lain senyum-senyum aja lihatnya.

Hana terkekeh pelan, walaupun bingung tapi dia tetep ngikut aja mau dibawa ke mana sama kekasihnya itu.

I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang