Atya membalas senyuman El namun suara seseorang membuat keduanya menoleh. "Dari mana kalian ? Ko gak ajak ajak gue sih ?".
Mereka melihat Dzan yang bersandar di pintu gerbang rumahnya sambil menatap keduanya kesal. "Ngapain gue ngajak lo ?"tanya Elvan bingung.
"Njir gak setia kawan lo berdua,main ko berdua"cibirnya membuat keduanya saling pandang sebelum Atya mengalihkan pandangannya dan kembali menatap Dzan.
"Terserah kita mau jalan berdua atau ramean,toh lo juga kan gak ngajak kalo mau jalan bareng pacar lo jadi suka suka kitalah mau kemana mana berdua juga"Sarkas Atya membuat Dzan menegakkan tubuhnya namun sebelum ia membalas Atya sudah berbalik menatap Elvan.
"Gak usah di dengerin El kamu pulang aja ini sudah sore next time kita jalan lagi ya"lanjut Atya dan diangguki Elvan.
"Iyah cantik,kamu bersih bersih gih aku pulang dulu"pamit Elvan lalu pergi, Atya yang sudah melihat Elvan pergi langsung berbalik pergi kerumahnya.
"Ta"panggil Dzan namun tak dihiraukan oleh Atya yang sudah dulu masuk ke dalam rumah.
Dzan yang melihat Atya yang tak menghiraukannya sontak terdiam sebelum kembali untuk membereskan peralatan untuk mencuci motor miliknya tadi sebelum ia akan pergi menemui temannya itu.
Disisi Atya ia terdiam dibalik pintu rumahnya dan dengan kepala menunduk menatap lantai dibawahnya. "Gue udah mulai move on Zan, jangan buat usaha gue slama ini sia sia" gumamnya.
Lalu ia mengangkat kepalanya dan pergi ke kamar untuk bersih bersih, butuh waktu dua puluh menit untuk ia bersih bersih dan berganti pakaian.
Saat ia keluar ia dibuat terkejut melihat orang yang ia hindari sudah ada di tempat tidurnya. "ngapain lo disini ?"tanya Atya mencoba bersikap biasa saja sambil berjalan menuju meja riasnya.
Dzan yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya mendongak menatap Atya. "lo kemana aja sama dia ta ?"tanyanya balik Dzan membuat Atya yang sedang membuka Skin Care menoleh menatap pantulan dirinya dan temannya.
"urusan nya sama lo apa ?"tanyanya acuh.
"ta jujur deh lo sama gue, lo punya hubungan apa sama dia ? Gue gak mau lo salah pilih ta"Ucapnya membuat Atya terkekeh.
"dia itu temen lo Zan, lagi pula mau gue sama siapapun itu hak gue"balas Atya sambil melanjutkan aktifitasnya.
"justru gue temennya ta gue tau kelakuan satu persatu temen gue, dan menurut gue mereka semua gak ada yang bener" Ujar Dzan.
"memang itu hak lo tapi gue gak mau lo sakit hati ta gue sayang sama lo,lo udah gue anggep adek sendiri"lanjutnya membuat Atya menatap Skin Care ditangannya kosong.
"tapi gue udah sakit hati Zan dan semua itu karna lo, adek ? Gue gak butuh abang Zan, gue mau egois Zan ! gue butuhnya kita lebih dari kata teman"batin Atya sebelum ia tersentak saat Dzan tiba tiba memeluknya dari belakang.
"Ta, El memang baik tapi dia tipe orang yang posesif lo gak bakalan kuat kalo sama dia, gue tau lo tipe yang bebas dan gue gak mau lo tertekan oleh sikapnya"lirihnya disela pelukannya membuat Atya langsung berdiri dan mendorongnya menjauh.
"jangan kayak gini Dzan, meskipun El seperti itu selagi masih di batas wajar dan masuk akal gue bakal terima"balas Atya tegas.
"dan satu lagi Dzan kita udah dewasa, seharusnya lo minta ijin dulu sebelum masuk ke kamar cewe"lanjutnya membuat Dzan terdiam menatap Atya tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Batas🚫
Teen FictionAyana Putri, gadis biasa dengan sifatnya yang random itu harus bertransmigrasi ketubuh Atya Jollie karna kecelakaan yang di alaminya. Shock? Jelas! namun ia lebih shock karna selama tiga tahun ia belum tau tujuan transmigrasi nya ketubuh Atya. Hin...