09.

1 0 0
                                    

Sesampainya di sekolah ia melihat Elvan dan yang lainnya yang datang menghampirinya. "Ta"panggil Elvan membuat Atya menoleh dan terkejut mendapati wajah Elvan yang memar.

"Astaga kenapa lo lebam gini El ?"pekik Atya sambil mengelus pipi Elvan membuat si empu meringis.

"eh eh maaf"paniknya sambil melepaskan tangannya namun segera Elvan menahannya dan menempelkan tangan Atya kewajahnya.

"gak papa ko ta"balas Elvan sambil tersenyum.

"Siapa yang udah buat wajah lo gini El ?"tanya Atya membuat Elvan melirik seseorang yang sedari tadi menatap kearahnya dan kini sedang berjalan menuju kearahnya.

"Dia"balas Elvan sambil terus menatap Dzan membuat Atya berbalik dan belum sempat Atya berbicara Dzan langsung memisahkan keduanya dan menyeret Atya pergi.

"si- Ehh apaan nihh,lepass Zan"kaget Atya sambil terus berusaha melepakan cekalan Zan namun dengan kasar ia terus menyeret Atya.

"Zan lepasin guee"Pekik Atya.

"Diam"dingin Dzan sambil menatap Atya tajam lalu kembali menatap lurus membuat Atya terdiam ketakutan.

Hingga akhirnya mereka tiba di kelas dan tanpa basa basi ia langsung mendudukan Atya di kursi dengan ia disampingnya, Atya ingin pindah ke kursi miliknya namun tertahan oleh Dzan yang mencekal lengannya.

"Duduk" perintahnya menatap tajam Atya membuat si empu kesal.

"Cukup Zan, lo keterlaluan dan gue udah peringatin buat jauh jauh dari gue"sentak Atya lalu pergi meninggalkan Dzan yang menggeram marah dan teman teman sekelasnya yang menatap bingung perselisihan kedua sahabat itu dengan diam.

Atya kembali duduk bersamaan dengan datangnya Alda,Elvan dan yang lainnya, Elvan menatap remeh Dzan membuat Zan tersulut emosi dan membanting kursi lalu pergi meninggalkan teman sekelas nya terkejut akibat ulahnya.

Kia mendekatkan kursinya pada Atya, "lo ada masalah apa sama si Zan ? Sampe ngamuk gitu ?" tanyanya diikuti teman teman lainnya yang kepo.

Atya hanya melirik acuh lalu kembali pada aktifitasnya membaca novel meskipun dalam hati ia mengumpati sifat Dzan yang sudah berlebihan menurutnya.

****

Disisi lain di Itali tempat kediaman Dikky, ia menatap langit malam dengan perasaan kacau ditambah seseorang kenalan mengiriminya poto yang membuatnya marah namun juga sedih.

Marah sebab dirinya tak bisa slalu ada untuk kekasih tercintanya dan sedih karna Atya jalan bersama salah satu temannya, namun disisi lain ia juga mengetahui konflik antar kekasihnya juga kekasih adiknya membuat ia senang sebab sedari dulu ia slalu dibuat cemburu karna kedekatan keduanya.

"Bang dipanggil Opa" Panggilan itu membuat Dikky menoleh menatap adiknya yang hanya menampilkan wajah datar.

Setelah keputusan sang Opa dan Papanya kini adik satu satunya hanya bisa menangis sampai menatap keluarganya datar dan tak seceria dulu lagi.

Tanpa membalas ia langsung melenggang pergi diikuti Asya, tak lama mereka sudah sampai dan dilihat keluarganya sudah kumpul.

"Ada apa ?"Tanya Dikky datar.

"Ck, bisa kah kalian tak sedingin itu pada kami ?"tanya Opa yang sudah geram akan kelakuan cucunya.

"Kalo begitu pulangkan kami"Sentak Asya.

"Tak bisa kalian harus mulai belajar bersama Opa, ingat keluarga kita bukan keluarga biasa dan Opa harap kalian bisa mulai belajar dengan giat untuk mencapai hasil yang maksimal"Balas Opa membuat kedua bersaudara itu mengepalkan kedua tangannya marah.

"Kalo begitu jangan harap, sampai kapanpun kita akan tetap seperti ini padamu" Dingin Dikky lalu melangkah pergi namun ucapan selanjutnya membuat langkahnya berhenti.

"Jika kau bisa melewati semuanya dengan cepat Opa janji akan mengembalikanmu pada Papamu di indonesia"Ujar Opa.

Dikky terdiam. "Disepakati"balasnya lalu pergi dengan tatapan berkobar semangat.

"Tunggu aku sayang"batinnya.

****

Disisi Atya dia hanya tersenyum tipis saat maafnya diterima, Atya jujur pada Dikky saat dia jalan bersama Elvan karna Fealingnya mengatakan bahwa lebih baik jujur dengan apa yang dia lakukan dari pada dia tau dari orang lain yang pastinya akan di lebih lebihkan.

Meskipun dia belum bisa mencintainya setidaknya ia bisa menghargai dirinya. "Setidaknya aku bisa melupakan dia dan memulai lembaran baru bersamanya meskipun keadaan memisahkan kami berdua" Batinnya.

Brakk.

Gebrakan itu membuat Atya tersentah kaget dan menatap tajam si pelaku yang hanya menampakkan wajah tanpa dosa. "Lo senyam senyum bikin merinding anjing"Umpat Kia.

"Jujur deh sebenarnya lo tuh kenapa sih ?"tanya Manda.

"Oke oke gue bakal jawab tapi janji jangan bilang bilang sama yang lain ?"pasrah Atya dan diangguki mereka bertiga.

"Janji"balas ketiganya.

"Sebenarnya gue sama Dikky pacaran"Bisiknya membuat mereka berdecak serempak.

"Sudah kita duga"Sahut Kia.

"Keliatan sih" sahut Alda.

"Hooh keliatan pada bucin"Sahut Manda menyetujui ucapan Alda.

"Trus lo ada masalah apa sama si Dzan sampai tu anak ngamuk pas pagi ? "tanya Manda.

Dan disanalah Atya menceritakan semuanya dari awal dia jalan bareng Elvan sampai Dzan dateng buang ngasih tau Sifat asli Elvan dan berakhir dirinya yang tak mengijikn Dzan datang ke kamarnya sesuka hati sampai dia tau Dzan mukul Elvan karna salah paham itu dan hinggalahan apa yang terjadi di parkiran tadi padi.

Ketiganya diam lalu mengangguk mengerti namun mereka terselip satu pertanyaan. "Lo ngapain jalan bareng El ?"Tanya Alda membuat Teman temannya mengangguk mempertanyakan hal itu.

"Lo kan udah pacaran sama si Dikky ?"tanya Kia.

"Jangan mentang mentang si Dikky gak ada disini lo enak enak jalan bareng cowo lain Ta"Sahut Manda.

Atya mengangguk sambil menggaruk kepalanya. "Tau, gue cuma iseng doang sih tapi gue juga udah ijin dulu kok pas jalan sama si El ke Dikky"Balas Atya membuat ketiganya tercengang.

"Trus tanggepan si Dikky gimana ?"tanya Manda.

"Dia cuma bilang iya gak papa, tunggu aku pulang ya nanti jalannya bareng aku aja sama nanti kemanapun aku mau dia bakal ikutin"Balas Atya polos membuat ketiganya langsung menyerang dan menjitak kepala Atya ada juga yang mencubitnya gemasss.

"TOLOLL/GEMES BANGET SIH/BEGO"umpat ketiganya.

"Au au au lempas anjirr sakittt"Pekik Atya.

"ITU ARTINYA DIA CEMBURU GOBLOKKK"Teriak Kia sambil melepaskan Atya diikuti yang lainnya.

"Yakan gatau"balas Atya sambil mengelus kepalanya sambil mengerucutkan bibirnya kesal.

"Bagus lo gitu hah ? Dahlah punya temen ko tolol sih"Kesal Manda.

"Maklum Anak baru pacaran"Balas Alda membuat Atya mendelik sinis pada teman temannya.

"Eleh kalian juga jomblo tuh, so soan nasehatin tapi dirinya juga pada jomblo"Sarkas Atya membuat ketiganya segera memalingkan wajahnya dan berpura pura sibuk.

"Sorry gue ada perlu"Pamit Kia lalu pergi entah kemana.

"Hah, dipanggil pak botom ? Oke oke otw"Ucap Manda entah pada siapa lalu pergi.

"Hallo" Ucap Alda sambil mengarahkan telponnya pada telinga lalu pergi meninggalkan Atya yang cengo melihatnya.

"Sialan gue ditinggal"Umpat Atya lalu pergi.

Jangn lupa komen dan vote ya🙏

Zona Batas🚫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang