Malu

13 1 0
                                    


Matahari tak nampak , seperti malu ingin muncul dengan awan yang mendung.

Elaina bersiap siap ke sekolah untuk pertama kalinya di rumah dengan keadaan tak ada sang bunda dan sang papa.

Tok tok tok

"Elaina.."

Suara berat di pagi hari membuat Elaina kaget , Elaina hafal betul suara itu. Dengan cepat Elaina langsung membuka pintu kamar

"Sorry gue lancang masuk,pak Mamang nyuruh gue masuk aja. Mama panggil bunda sarapan bareng"

"Sebentar ya Raka"

Elaina tak akan menolak untuk makan sekarang karena ia lapar sedari semalam yang belum makan membuat perutnya berteriak meminta makanan.

Pak Mamang yang Elaina lihat ,sedang menyapu area depan rumah membuat Elaina merasa kasian tidak enak pak Mamang yang masih pagi pagi seperti ini sudah bersih bersih apalagi dengan keadaan yang Elaina tahu pak Mamang pulang tengah malam.

"Pak Mamang, udah yaaa nanti capek. Pak Mamang istirahat aja di dalam pasti capek sama kemarin bentar juga bakal ke rumah sakit ,pak Mamang istirahat ya. Maaf ya Elaina ngak bikin sarapan pak Mamang bisa beli makanan di luar kan?atau di dalam masih ada roti" lagi Elaina sembari ingin mengambil uang sakunya namun di cegah sang pria berusia itu.

"Ngak papa neng ngak usah, semalam nyonya kasih uang buat pak Mamang. Pak Mamang udah bikin kopi tadi nanti tinggal nunggu tukang bubur lewat depan rumah. Neng fokus sekolah aja ya"

"Maaf ya pak Mamang jadi reportin. Pak Mamang istirahat yaa ngak usah nyapu"

Elaina mengikuti langkah Raka dari belakang memasuki area rumah Raka yang sudah hampir tiap hari Elaina kunjungi.

"Nah.. udah dateng. Ayok kita sarapan nanti keburu telat kalian" sambut Rini semangat

Tidak Rini juga ,di sana ada Bagas dan Risa. Sudah lama Elaina tak bertemu Risa membuat ia menjadi sedikit canggung kembali.
Sarapan yang Elaina rasa suasana sangat berbeda ,makanan dengan rasa berbeda ,dan orang berbeda.
Risa kadang bercerita banyak hal begitu juga Rini dan Bagas hanya Elaina dan Raka yang diam mendengar.

"Mama sama Risa mau gantian jagain om Ezra sambil bawah keperluan buat Om Ezra dan Tante Elen sekalian gantian. Nanti pas pulang sekolah kalian yang ke rumah sakit gantian jagain" Raka mengangguk begitu juga dengan Elaina ketika mendengar ucapan Rini barusan.

"Risa mau jenguk om Ezra,mau ketemuan juga sama Tante Elen"

"Semoga Ezra cepat membaik"

"Amin"

Makanan telah habis Elaina dan Raka.
Mereka akan langsung siap siap ke sekolah.

"Raka sama Elaina mau ke sekolah dulu"

"Raka, kamu kalau bawah motor hati hati. Ingat yang di bawah anak orang" peringat Risa

"Iya Raka tahu.Raka pamit dulu"

......

Elaina menarik nafas kasar ,Elaina tidak menyukai mata pelajaran kali ini yaa PJOK . Elaina sangat tidak suka apalagi kali ini materi berenang yang di mana Elaina tidak tahu berenang membuat Elaina terus berpikir banyak.

Melakukan pemanasan bersama satu kelas di area kolam sekolah dengan sudah memakai pakaian renang masing masing-masing.

Sang guru menyuruh siswa siswi berenang dengan teknik apa saja dan akan di nilai.
Di mulai mengikuti alfabet.
Elaina takut sangat takut dan gugup ,karena ia tak bisa berenang.
Apalagi sebentar lagi giliran nya membuat Elaina semakin mengeratkan tangan yang sudah berkeringat.

RaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang