Paku

10 1 0
                                    


Elaina menarik nafas menahan rasa sakit yang membuat semakin lemas.
Apakah tidak ada orang yang mau masuk ke toilet? Mulut Elaina yang keluh hanya pasrah duduk di lantai dengan kaki lurus.

"Bunda sakit...shh"

..........

"Bro kumpul yuk. Udah jarang nih kita kumpul"

"Jarang bego lu. 3 hari lalu kita ketemu" julid Elang melihat tingkah laku Haikal yang tiap hari tiada warasnya.

"Gue kalau lama lama ngak sama kalian itu bisa mati gue"

"Trus oksigen buat apa?"

"Yaealhhh lu pada"

Haikal merayuh merangkul pundak kedua sahabatnya sedangkan Vian menonton berjalan pulang sekolah.

"Ya ya. Sebentar tempat biasa Vian atau Raka"

"Gue ngak bisa"

"Sibuk terus lu Ka. Healing dikit napa"

"Raka mah tiap hari Healing ye kan" senyum jail terlintas pada elang mengangkat atas bawah  kening.

"Ye gimana tiap hari lihat bidadari"

"Gue mau ke RS"

"Ngapain?"

"Jenguk Ayah Elaina"

Elang dan Hiakal ber 'oh' bersama saling memandang

"Oh bokap mantu"

Raka tak membalas ucapan Vian, dan terus menuju area kelas Elaina seperti biasa untuk menjemput Elaina walau ada sedikit perasaan aneh dalam diri Raka saat semakin dekat memasuki area kelas Elaina.

Tak nampak tak terlihat Elaina dari pintu kelas.
Tidak seperti biasanya.

"Keknya Elaina udah duluan deh. Anaknya ngak ada"

"Elaina ngak berani pulang sendiri. Tasnya masih ada"

"Tanya aja sama Eli. Anaknya asik tidur"

Keempat sejoli langsung masuk ke kelas Elaina dengan beberapa tatapan dari siswa sisi yang bagi mereka sudah biasa terjadi.

"Eeey yeee Eli bangun, jangan kebo lu" Haikal membangunkan sembari memegang pundak kencang agar terbangun.

Dan berhasil

Orang yang tengah tertidur pulas langsung terbangun dengan hawa tak di inginkan menatap tajam orang yang telah membangunkannya

"Mana Elaina?" To the point Raka.

"Disamping gue tadi."

"Ngak ada"

"Bareng Gavin mungkin" dingin Eli sembari mengumpulkan nyawanya

"Gue ketemu tadi sama Gavin tapi ngak bareng neng bidadari.Tasnya juga masih ada."

Sial.

Raka menjadi kesal dan menjadi cemas sehabis Haikal mengucap

"Telfon aja dulu" usul Vian

Tanpa babibubebo Raka menelfon Elaina.
Dan Sial tidak di angkat.

Raka terus menelepon terus menerus.
Membuat tas Elaina bergetar terus menerus.

"Handphonenya di tas. Ngak di bawah"

Shit

Lagi lagi Raka menjadi kesal.
Cemas

Elisa yang sedari tadi melihat pun menyembunyikan rasa cemasnya

Dimana bocil itu?

Elisa tahu Elaina tidak akan berani pulang sendirian. Kekantin saja harus bersama apalagi pulang.

"Gue mau cari Elaina. Lu pada bantu gue. Kita pencar cari Elaina kalau ketemu telefon gue" panjang Raka dalam sekali tarikan nafas langsung berjalan ke luar.

Elang yang menuju area kantin
Vian yang menuju area tempat kolam
Haikal menuju area parkiran
Eli yang menuju area perpustakaan
Dan Raka menuju tempat taman

Dan bodohnya mereka melupakan Toilet

Mereka berpencar tak terlihat dan Raka langsung berlari mencari Elaina di area taman yang tetap Raka tak melihat.
Mereka semua terus mencari tapi tak kunjung melihat Elaina.
Raka yang berlari menuju halaman sekolah lalu kembali memasuki kelas

"Lu dimana Elaina? Jangan bikin gue panik"

Raka berlari terus menerus melihat dimana gadis itu.
Raka berlari lalu berhenti membalikkan arah berjalan cepat melewati ramainya koridor.
Membuka kenop pintu tanpa berpikir panjang peraturan sekolah.

"Elaina!!"

Elaina menoleh melihat Raka yang sudah berada di sebelahnya

"Shssh Raka sakit..." Lirih Elaina masih meneteskan air mata

"Ayok keluar"

"Kepala Elaina pusing, kaki Elaina sakit"

Raka cemas ,sangat cemas. Begitu takutnya ia.Menghapus air mata Elaina lembut.

Raka langsung membuka sepatu Elaina dan Raka menatap ngeri

Lumuran darah telah penuh pada kaus kaki Elaina bahkan sudah banyak menempel pada sepatunya

Raka membuka pelan membuat Elaina semakin meringis kesakitan. Ada beberapa paku tertancap pada kaki Elaina membuat Raka ngeri melihat apalagi darah keluar banyak membuat ini sebab Elaina menahan sakit dan merasa pusing..

"Bodoh"

"Sakit Raka"

"Kaki lo luka Elaina"

Raka langsung menggendong Elaina.
Keluar dari toilet perempuan dan langsung berlari menuju arah UUK dengan darah yang masih menetes.




-------------------------------------------------------------------------------------------------------------


HALOW. MAAF JARANG UPDATE.

 DARI DULU NIATNYA MAU UPDATE TAPI TERUS TERTUNDA KARENA AKHIR- AKHIR BULAN INI BENERAN SIBUK AND A LOT OF THINGS THAT DONT WEAR. DAN RAGU BUAT UPDATE KARENA BANYAK YANG BELUM DIREVISI

AKU RASANYA UDAH SUSAH BUAT MAMPIR DAN BERI WAKTU UNTUK NULIS.BAHKAN BEBERAPA KALI BERPIKIR MUNGKIN CERITANYA MAU AKU UNPUBLISH SEPERTI CERITA AKU YANG LAIN

TAPI MUNGKIN UNTUK SEKARANG BELUM DULU. JAGA KESEHATAN KARENA CUACA NGAK MENTU. JANGAN SAMPAI SAKIT. 

LOP AND THANK U

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang