Atthaya mengusap air mata yang entah kapan mengalir hingga membasahi kedua pipinya. cowok itu berbalik badan menuju tangga dengan jalan tertatih
"Ini menyakitkan tapi tidak apa aku sudah terbiasa"
Atthaya memarkirkan motor sport berwarna hitam miliknya di parkiran area sekolah SMA Garuda
Atthaya merupakan most wanted sekaligus ketua geng dan juga ketua sepak bola disekolah nya. Sejak memasuki area sekolah atthaya menjadi pusat perhatian baik siswa maupun siswi disekolah nya
Ketika atthaya hendak pergi menuju kelas nya ada seseorang yang berlari sambil meneriaki nama nya. Cowok itu berbalik dan mendapati seorang pria tampan yang berlari sambil tersenyum
Dia salah satu temannya yang bernama altezza Pratama cowok yang lebih tinggi dari nya itu merangkul bahu nya " dah balik Lo?" Tanya atthaya yang hanya dijawab anggukan oleh yang lebih tinggi
"Ekhem, Gw ga dianggap nih?" Kata cowok blasteran kanada-indonesia yang entah sejak kapan sudah ada tepat di belakang mereka
Dia William Alexander cowok yang kerap dipanggil Liam oleh teman temannya
"Kalian homo?" Cowok mungil itu mengerjakan matanya dengan tatapan polos, Dia adalah aciel arghaza yang kerap dipanggil Ciel
"Anj hahahaha bangsat cok" itu bukan suara atthaya maupun altezza melainkan, Tapi dia adalah achazia Narendra yang kerap dipanggil Zia
"Bacot Lo semua kita ga pacaran njing" seru atthaya dengan muka masam nya "gue lurus anj-"batin nya berbicara
"Kita cuma temen" seru altezza yang geram mendengar teman nya "temen hidup ya kan" kedua nya justru tertawa tak memperdulikan atthaya yang melihat mereka dengan tatapan datar nya
"Kabur yuk Ciel kita dalam bahaya" Zia menggenggam tangan mungil Ciel menarik nya menuju kantin. Karna takut melihat tatapan maut yang dilayangkan oleh altezza
~END~
Hi maaf jarang up ya aku lagi ujian ☺️ hehehehe semangat terus kalian bye~
KAMU SEDANG MEMBACA
different
Teen Fiction"kenapa? Kenapa tuhan mempertemukan kita tapi tak mempersatukan kita?!!!" "Gw tau ini sakit tapi gw ga mungkin ngerebut Lo dari Tuhan Lo" "Gw bukan orang yang ditakdirin buat Lo arzan" "Kalau saya tau mencintaimu semenyakitkan ini saya memilih tidak...
