[reason why guys can't forget their first love]
°
°
°
waktu itu, kenapa kau minta putus?
"wah, bagaimana kau bisa datang disaat kau sedang dibicarakan?" jungkook tersenyum dan mengambil duduk di samping taehyung.
"kalian sedang membicarakan ku?" jungkook terkekeh, tanpa disadari pria itu eunha tengah melihat ke arah nya.
"jungkook-ah, lama tidak bertemu. ah, kau semakin tampan saja" ujar sowon ber-tos ria bersama pria tersebut.
"oh, begitukah?" balasnya sambil menerima soju dari jimin.
"ayo bersulang!"
suara dentingan kaca bertemu dengan kaca itu terdengar begitu nyaring, jungkook memberikan cola pada eunha yang tengah menyantap daging.
"cha, cola untukmu. ah, eunha-ya ngomong-ngomong kenapa tinggimu tidak bertambah eoh?" ujarnya menyebalkan.
"kau sepertinya senang sekali ya mengejek tinggiku!" eunha mencebikan bibirnya.
"jika di lihat-lihat, kalian ini aneh sekali. bagaimana bisa kalian bersikap santai begitu, setelah putus?" celetuk sowon yang sedari tadi memperhatikan interaksi keduanya.
"ya, sehabis putus denganku saja dia langsung bermain game, kau tahu?" eunha menunjuk wajah jungkook dengan telunjuknya.
"benar, sudah tidak ada lagi yang cerewet padaku. ah, rasanya menyenangkan sekali" sahutnya seratus persen bohong, Jimin dan taehyung hanya memutar bola matanya malas.
hari dimana keduanya berakhir...
"ya, jungkook. kau ingin bernyanyi loser?" tawar jimin yang tengah mencari lagu, mereka bertiga sedang berada di tempat karaoke.
"ya, kau baik-baik saja?" ucap taehyung memperhatikan wajah murung jungkook. pria itu hanya diam bermain ponselnya, jimin melirik jungkook disampingnya.
"sudahlah. ya, masih banyak gadis di dunia ini" ujarnya menghibur jungkook, tak lama pria itu menatap jimin.
Jungkook terkekeh. "kau benar juga"
"yaish, si brengsek ini" decak taehyung kesal.
"ayo kita bernyanyi!"
saat itu aku bisa pergi ke tempat karaoke sesuka ku.
bermain game seharian, tanpa ada yang menggangguku.
"ya, taehyung- ah. kau ingin berkenalan dengan gadis ini?" ucap jimin memamerkan foto gadis dari ponselnya.
"wah itu cantik!"
"aku tidak mau"
"kau serius tidak mau, tae?"
"ya, ya jimin. berikan saja padaku"
dan juga, aku bisa berkenalan dengan gadis mana pun.
namun, ada saat dimana aku merasa menyesal mengiyakan ajakan eunha beberapa hari yang lalu.
saat seminggu setelah kami berakhir, sebenernya aku ingin mengajaknya untuk bersama lagi. tapi, ketika aku menunggunya di seberang tempat les nya, aku melihat eunha dijemput oleh pria lain.
setelah nya, aku menyadari—bahwa aku masih mencintainya sangat merindukan nya. semua yang aku lakukan terasa hampa. pergi ke tempat karaoke dan bermain game terus menerus, terasa membosankan dan tidak seru.
bisa dekat dengan gadis-gadis cantik pun, tak ada yang bisa menggetarkan jantungku dengan hebat. hanya eunha yang bisa membuatku seperti itu.
"ya, benar-benar menyedihkan sekali jungkook saat itu, bukan begitu tae?" taehyung mengangguk.
"eunha-ya, asal kau tau saja. setelah kalian putus saat itu, dia itu gagal move on darimu dan meraung-raung seperti orang gila. bahkan aku masih ingat wajahnya yang di penuhi air mata penyesalan"
"ya, kim taehyung!" geram jungkook saat taehyung membuka kartunya.
"sudahlah, yang penting sekarang semuanya baik-baik saja kan?" lanjut jungkokk.
"benar, kita memang lebih cocok untuk berteman saja kan" sahut eunha gamblang.
melihat keadaan menjadi hening dan canggung setelah eunha berkata seperti itu, sowon segera mengangkat gelas nya.
"hais, ayo bersulang!"
[behind the scene]
jungkook baru saja sampai di depan pintu apartemennya, setelah pulang dari kuliahnya.
ponselnya berbunyi, saat membuka pesan tersebut jimin mengirimkan nya sebuah foto.
jantungnya berdetak kencang. itu eunha, gadis yang menyandang sebagai mantan kekasihnya dulu.
senyumnya merekah lebar dan segera mengganti bajunya, pergi menghampiri tempat itu.
oknum jungkook sudah muncul, ada yang ingin di sampaikan?
