Emergency

115 15 0
                                    








SINNER EGO
T A E G Y U

¤¤¤¤¤









Hari itu Beomgyu diselimuti oleh ketakutan luar biasa, beberapa orang berjas dengan tubuh kekar nyaris mengepung kediaman kecilnya bersama Taehyun.

Pemuda Choi itu rasanya sangat ingin menangis sejadinya.

Apakah ini akhir dari semua perjuangan yang dia tempuh?

Benar kata orang.

Keegoisan tak akan membuahkan hasil, hal yang kau miliki akan diambil. Dan benar.

Beomgyu tahu persis apa yang akan terjadi jika orang-orang itu tahu bahwa Beomgyu tinggal bersama Taehyun.

Lantas dengan tergesa ia mendial nomor ponsel seseorang, meminta pertolongan mendesak.

"Kai, tolong. Aku... Taehyun... Mereka.."

"Aku mengerti, dengar kak. Tenangkan dirimu nih dulu. Tunggu aku dipintu belakang, okay?"

Berakhir dengan pemuda jangkung yang datang dan berhasil membawanya keluar dari sana tanpa dicurigai.

"Ini gila, semua itu bodyguard suruhan paman Kang? Maksudku, aku tahu iya mereka semua pasti suruhannya, tapi gak expect sebanyak itu cuman buat buat kamu gentar kak."

Beomgyu mengangguk disisi Kai yang mengemudi.

"Lalu Taehyun? Dia tahu gak?"

"Aku gak tahu, bisa kau yang tanya? Aku takut paman juga meretas ponselnya, jika aku mengirim pesan takutnya.."

"Oke, tenang. Kau aman untuk sekarang, setidaknya kejadian sebelumnya tidak terulang, untung kau segera meneleponku."

Beomgyu meringis menahan sakit, lagi-lagi semesta membuat lelucon kesekian kali untuknya.

Kenapa terus bersikukuh untuk memisahkannya dari satu-satunya kebahagiaan yang ia miliki didunia ini?

Apakah sehina itu?

Spontan suara-suara lain menggema dikepalanya, merutukinya, memaki, menghina habis-habisan.

'Mama belum lama dapat pasien seorang gay, astaga. Mengerikan sekali dunia ini sekarang. Untung putraku tidak.'

'Papa harap kamu bisa lanjutin usaha kita jadi pegawai negeri. Kamu harapan terakhir, Jeno memilih jadi oembuat Gaming sendiri.'

'Ayo kita berobat dek, kalau kamu gak mau. Maka mulai sekarang aku hanya anak tunggal, aku gak punya adik yang menyimpang.'

'Kang Taehyun Choi Beomgyu?!! Kalian menjijikkan!'

'Taehyun mau sampai kapan?'

'Laki-laki tidak ditakdirkan untuk jatuh cinta sesama jenis.'

'Gay, menjijikkan.'

'Aku tak bisa jadi temanmu lagi.'

'Astaga menjijikkan, bisa-bisanya aku pernah suka dengannya.'

"Kak, sadar. Kak Beomgyu!"

Kai mengguncang tubuhnya berulang, membuat kesadaran dirinya kembali.

"Dimana obatmu kak?"

"Tas hitam."

Kai segera mengambil dan memberikan pada Beomgyu, pemuda itu nampak lebih tenang.

Pemuda itu kembali hilang arah.

*****


"Nak pilihan ada di tanganmu. Paman bisa bawa kamu pulang kerumahmu, atau tetap tinggal dibandung. Tapi tidak dengan Taehyun, jauhi."

"Paman gak bisa seenaknya atur Taehyun terus, dia bukan boneka. Dia punya impian akan cita-citanya." dengan keberanian yang coba dikumpulkan, ia ingin egois.

Ia tak ingin menyerahkan satu-satunya yang dipunya. Ia sungguh ingin bersikap egois sekali saja alih-alih menurut disetiap perkataan orang sekitar sepanjang hidupnya.

"Baiklah pilihanmu hilang."

Sayang, keegoisan tak akan pernah menang. Dan kau tak akan dapatkan apapun diakhir.

.....


"Kai, aku akan pergi. Terimakasih atas bantuannya."

Hari itu, Beomgyu benar pergi. Jauh. Jauh dari Orangtuanya, Kakaknya, paman Kang, bahkan Taehyun sekalipun.

Kembali jalani hidup seorang diri seperti sediakala, bahkan jauh lebih buruk dari yang terburuk. Beomgyu hilang arah dan benar-benar tersesat.





#####









Seikhlasnya~





Sinner Ego [Taegyu] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang