I wish

166 22 1
                                    





SINNER EGO

T A E G Y U


¤¤¤¤¤








Banya harapan yang ingin Beomgyu capai didunia ini, namun ia sadar diri. Pendosa sepertinya tak pantas meminta macam-macam pada sang pencipta.

Namun ada satu hal jika diijinkan, hanya satu saja. Maka ia tak akan meminta hal lain, sama seperti dimalam saat itu.




*****



Beomgyu meremat dadanya yang terasa sesak, seharusnya ia tidak keluar kamarnya disini.

Dan berakhir mendengar semua hal menyakitkan itu.

Tubuhnya benar-benar seperti dihantam batu besar, tak memiliki tenaga hingga merosot jatuh diatas lantai.

"Jangan bercanda Taehyun. Kau satu-satunya anak laki-laki dikeluarga ini, dan kau bilang kau tidak ingin menikah?"

"Ayah tidak bisa terus mengatur dan menyuruhku diusia ini. Aku bebas melakukan sesuatu seperti keinginananku."

"Seperti menikah dengan laki-laki? Kau gila?! Kau benar-benar sakit Kang Taehyun, aku akan menjemputmu dimanapun kau berada. Jangan bercanda dengan pikiran konyolmu itu.

Laki-Laki harus menikah dengan perempuan dan memiliki penerus."

"Itu pemikiran kuno ayah. Tolong, sekali saja berhenti mencapuri dan mengaturku. Selama ini aku menuruti semua kehendak aya, bahkan merelakan cita-citaku demi bisnis tidak jelas ayah."

Memantik amarah sang kepala keluarga, Taehyun nekat dan tak kenal takut pada maut.

"Apapun itu terserah, kau tidak akan bisa menentang. Ayah pastikan kau akan kembali ke Jakarta, atau sebaliknya."

"Jangan berani ayah sentuh Beomgyu."

"Ayah hanya akan mengembalikannya kerumahnya, ke keluargany.."

Tut.

Sambungan Taehyun potong sepihak dengan cepat.

"Omong kosong. Rumah apanya, keluarga apanya yang tidak pernah memedulikannya?" pemuda itu mengusap wajahnya kasar, ia lelah. Pikirannya jadi kacau.

Hembusan nafas lelah keluar dari bilah bibirnya, lantas pergi meninggalkan ruang yang membakar amarahnya sesaat itu.

Beomgyu yang merasa kekasihnya berjalan mendekat, bergegas kembali menuju tempat tidur mereka. Memasang earphone, berpura-pura mengerjakan sesuatu dengan tabletnya.

"Sayang kamu belum tidur."

Yang ditanya hanya menoleh, aksi pura-pura tidak mendengar. Lantas yang lebih tua mendekat dengan melepaskan benda pengganggu itu.

"Belum tidur hmm?"

"Nungguin kamu."

"Yaudah, sekarang tidur yuk. Besok kita jadi kan jalannya."

Beomgyu mengangguk antusias tanpa meninggalkan kesan curiga diantara keduanya, berbagi selimut dengan saling memeluk.

Salurkan rasa hangat penuh kasih.

"Besok mau dibuatkan sarapan apa?"

"Apapun, masakan chef Kang Beomgyu adalah number one. Chef Juna kalah." jawabnya membuat yang dipuji terkekeh.

Bahagia, Beomgyu selalu senang saat pemuda itu menyematkan marganya kedalam nama tanpa arti miliknya.

"Lebay kamu. Udah tidur yuk."

Nyatanya sesakit dan se-sesak apapun yang telah Beomgyu rasakan, ketakutan akan kehilangan lebih besar.

Ia memeluk erat tubuh kekar disisinya, tak ingin kehilangan barang sedetik.



*****



Beomgyu tersenyum disepanjang jalan, dengan Taehyun yang menggenggam erat tangannya. Seolah ia adalah anak kecil yang bisa saja hilang dari pandangannya dalam sekali kedipan.

Hiraukan pandangan aneh orang sekitar.

Negaranya masih tabu dengan romantisme sesama jenis, hukum ketat yang telah melekat.

"Kita kesatu outlet aja ya, terus cari makan take away." ujar Beomgyu.

Taehyun adalah pribadi yang peka, ia merangkul tubuh kekasihnya lebih dekat dan erat. Biarlah gunjingan itu terus menggema sesukanya.

Ia tak ingin mengorbankan senyuman Beomgyu luntur begitu saja, ini hubungan keduanya, hidup yang dijalani keduanya, pilihan akan banyak konsekuensi yang siap ditanggung bersama.

"Yakin? Nanti nyesal karena beda harga, beda kualitas. Kita masuki satu-satu gapapa, dan makan sambil duduk atau jalan nikmati sekitar. Gapapa sayang, mereka bukan presiden atau tuhan. Hiraukan ya?"

Beomgyu menatap manik hitam Taehyun, oh itu adalah satu kelemahan terbesar. Sebab mata itulah yang pertama kali menyihir dirinya untuk masuk kedalam jurang yang dinamakan rasa suka.

Maka sesuai dengan keinginannya.

Habiskan hari berkeliling Bandung raya dan seisinya, jadikan bait baru dalam cerita.

Sederhana namun berkesan, kota tercinta bersama orang tercintanya pula, dihadapan langit senja semesta.

Harapan terbesarnya, rapalkan doa.

Satu, hanya satu jika saja pendosa sepertinya diijinkan meminta hal didunia ini.



"Tolong jangan ambil Taehyun dariku, hanya dia satu-satunya yang kumiliki. Lebih dari harta berhargaku, keluargaku, rumahku, bagian dari hidup diduniaku."



Bahagianya sederhana.

Ia hanya ingin bisa menikmatin Bandung bersama Taehyun selama mungkin.

Bandung raya dan cerita keduanya.

Dan harapan-harapan kecil dalam relung sanubarinya.








#####












Seikhlasnya ~

Sinner Ego [Taegyu] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang