•
•
•˚ ༘ ⋆。˚ ✧ ˚༘ ⋆。˚
Enam puluh hari lebih sekian
Di bilik-bilik plafon rumah, tersimpan
Kini kembali meredam
Saat dipertemukanSaat-saat semesta lain menyimpulkan
Layaknya kartu memori habis daya simpanMeledak tanpa tumpuan dan tak karuan
Layakkah rindu ini bertuan?
Tak lagi sempat puan berpesan seraya menyapu guratan-guratan pada lantai ruangnya
Sesaat selesai, ia terduduk seraya mengambil udara yang hendak ia hirup dengan baik
Ia terengah-engah, menapaki satu demi satu jarak
Hanya untuk menghindari sang tuanEnam puluh hari lebih sekian
Di bilik-bilik plafon rumah, tersimpan
Kini kembali meredam
Saat dipertemukan•
•
•˚ ༘ ⋆。˚ ✧ ˚༘ ⋆。˚
Haloha 👋🏻, selamat menapaki chapter dua puluh satu dari rangkaian Dua Kata Delapan Huruf ya 🌻.
Sebelum berlanjut ke chapter selanjutnya, agar silaturahmi tidak terputus boleh di vote, comment dan share kemanapun ya 🤭.
Jika kamu ingin berteman, knock-knock saja inboxku 😁.
Oke, sampai berjumpa pada chapter selanjutnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Kata Delapan Huruf
PoesiaSebagaimana jarak spasi di antara huruf, kita disatukan pada garis antar huruf yang menjadikannya dua kata berbeda. Delapan huruf jarak satu jari, dekat seperti nadi.