61. Overthinking lagi

546 46 2
                                    

Pukul 07.30 Gulf sampai di rumah sehabis dua hari dua malam kemarin ia menyelesaikan pekerjaannya di suatu villa di dekat pantai. Sayang bukan jika tidak mampir dulu merasakan dinginnya air laut setelah lelahnya bekerja

Sementara itu Miu yang sejak tadi duduk bersandar di dashboard tempat tidur   bergegas berbaring memejamkan matanya ketik mendengar suara klakson mobil Gulf, ia mencoba menghindari kekasihnya itu.

"Sayang abang pulang" suara Gulf menggelegar dari dalam kamar, Miu mencoba untuk tidak peduli. Sakit kenapa sang kekasih bisa begitu tega membohonginya.

Ceklek

"Baby sweety istriku" berjalan dan menghampiri kekasihnya yang asik berbaring. Gulf berjongkok di depannya, ingin melabuhkan satu ciuman lembut namun di tahan oleh Miu yang langsung berbalik memunggunginya.

"Why? Kamu ga kangen sama abang?" dahinya mengerut tidak mengerti, tangannya masih terbuka menunggu pelukan yang 48 jam Gulf rindukan.

"Babe?"

"Pergi, gue gamau ketemu sama lo. Bajingan"

"What you say?" Gulf bangkit mencoba menyentuh pergelangan tangan Miu untuk bangkit dan meminta penjelasan dengan apa yang terjadi. Namun si kecil tetap keras kepala. Selalu mencoba menghindarinya

"Hey apa yang salah? Kenapa kamu kaya gini?" kini kakinya berjalan ke arah sebrang naik merangkak ke tempat tidur. Mencoba meneliti apa yang telah ia lakukan sehingga orang yang ia rindukan selama ini bisa semarah itu padanya.

"Babe__

__pergi" Miu bangkit menyibak selimut nyaris bangkit namun kembali jatuh karena tarikan Gulf yang mampu membuatnya kembali terhentak ke tempat tidur.

"Sayang__

__MIU BILANG PERGI-!!"

Suara Miu nyaring terdengar sehingga ibundanya tiba-tiba dalam keterengah-engahan berlari masuk ke kamarnya. "Ada apa si teriak-teriak" ibundanya pun ikut berteriak. Karna mungkin khawatir sesuatu terjadi kepada anak semata wayangnya itu.

Gulf menghela nafas kasar, ia melangkah mendekati bunda Miu memegang kedua tangannya. "Bun biarin abang ngomong sama Miu dulu ya kita perlu bicara"

Bunda Miu mengangguk, ia mengelus lengan Gulf kemudian beranjak pergi dan menutup pintu membiarkan dua sejoli itu untuk berbicara satu sama lain.

Kini Gulf mendekati Miu, namun pria itu tidak pernah ingin menatapnya sama sekali. "Bisa Miu kasih tau apa kesalahan abang?"

Miu tidak menjawab ia justru malah melempar ponselnya tepat mengenai dada Gulf hingga berbunyi. Beruntung pria itu mempunyai tingkat kepekaan yang bagus sehingga ponsel Miu bisa ia raih dalam satu kali tangkapan.

Gulf menatap lekat-lekat apa yang tergambar di layar, ternyata beberapa postingan dirinya dengan Love.

"Sayang ini__

____abang selingkuh?"

"What?"

"MIU TANYA ABANG SELINGKUH?!"

"Ngga. Abang kerja!"

"Kerja? Main-main gitu kerja?"

"Main-main?"

"IYA MAIN-MAIN. Abang main-main sama sekretaris abang sama kak Bright kak Nanon sama Prim juga__

__abang kerja. Kita kesana kerja"

"Kerja atau liburan? Kerjanya di pantai?Makan-makan segala macem. Malah abang sempet tidur berdua sama Love? Abang selingkuhin Miu?"

"MIU-!!"

24 HOURS FOR BOBA [GulfMew]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang