"YAK SHIBAL KEMARI KAU!"
Suasana ricuh sudah terdengar di kastil disalah satu desa yang memiliki keindahan yang bukan main cantiknya, dengan sumber daya alam yang cukup untuk para penduduk dan yang lain, dan memiliki satu pangeran yang sangat di sayang dan di jaga baik oleh rakyatnya.
"Ini kenapa lagi Lee Jeno?"tanya pemuda cantik yang datang dari arah dapur dengan seseorang dibelakangnya
"Selamat siang pangeran lee"Yang dipanggil pangeran harya bisa tersenyum pada orang-orang kepercayaannya yang sayangnya selalu membuat keributan di pagi hari.
Lee jihoon pangeran ke empat dari mendiang ratu ke empat heaven kingdom, yang di asing kan sejak usia belia karena dianggap memiliki kutukan yang akan membahayakan manusia ya setidaknya itu yang ia dengar karena bagi mendiang sang ratu jihoon adalah keistimewaan yang patut di jaga
"Panggil Hyung saja, aku merasa bukan pangeran lagi"ujar nya
"Baik Hyung"sahut Jeno
"Jadi kenapa lagi dua orang itu"
"Haechan memecahkan pot bunga obat milik renjun dan tidak memberikannya"
"Hah...ada-ada saja dua anak itu panggil mereka untuk makan siang aku tunggu di meja makan"Pemuda yang di panggil Jeno itu hanya mengangguk dan menarik dua orang yang tengah bertengkar itu dengan penuh usaha.
Cloud castle, seperti itu masyarakat sekitar kastil menyebutnya, kastil ini adalah kastil peninggalan ratu ke empat untuk sang putra, letak kastil ini jauh dari heaven kingdom bahkan butuh tiga hari untuk sampai kastil ini dengan kuda.
Letak kastil ini jauh ada didalam hutan karena memang perjalanan menuju kastil ini sangat jauh bahkan para pedagang butuh waktu lama untuk menjajakan dagangannya dan lebih sering berdagang dalam bentuk pesanan besar.
Jihoon hidup di kastil ini sejak usia dua tahun setelah sang ibunda pergi meninggalkannya, kelahiran jihoon dianggap petakan oleh sang appa dan saudaranya yang lain begitu juga sang ibu tiri.
"Kalian ini sehari saja apa tak bisa akur?"tanya jihoon
"Maaf Hyung tapi haechan merusak tanaman obat milik ku yang ku tanam dengan susah payah"adu renjun
"Kau kan bisa menanamnya kembali injun"ujar haechan
"Yak bodoh aku butuh tiga bulan lebih hanya untuk menumbuhkan tunasnya dan yang kau pecahkan tadi baru ku tanam tiga bulan lalu"kesal renjun
"Memang tumbuhan apa yang kau tanam Jun?"tanya jihoon
"Jeno menyebutnya biji coklat Hyung, tapi tak tahu namanya, padahal renjun sudah punya satu petak luas tumbuhan itu"jelas jaemin sebari menikmati supnya
"Kalau tak salah namanya graine de vie, aku tak tahu renjun tahu itu dari mana"sambung Jeno
"Sudah nanti renjun bisa tanam kembali dan minta haechan untuk merawat tumbuhan itu, aku ingin tanya bagaimana laporan kalian?"tanya jihoon
"Perlengkapan medis kemarin baru di kirim oleh paman moon dan aku mendapat beberapa tanaman obat baru untuk koleksi kebun herbal ku dan sekotak buah ceri manis"ujar renjun
"Perlengkapan perang juga baru selain di kerjakan Hyung, dan paman park memberikan tambahan untuk anak panah"jelas Jeno
"Keamanan kastil dan desa aman Hyung dan lagi paman kim berencana mencari pengganti paman jeon"jelas haechan
"Kau membaca pikiran orang lagi haechan?"tanya jihoon
"Tidak sengaja Hyung awalnya aku hanya melintas saja di depan rumahnya dan tak sengaja menatap matanya"jelas haechan
"Perlengkapan dapur aman kemarin para petani mengirim bumbu rempah dan hasil tani mereka bahkan aku diberi satu keranjang besar buah mangga"ujar jaemin
"Pengelihatan mu na?"tanya jihoon
"Akan ada yang datang kemari Hyung, dan berhubungan dengan heaven kingdom"jelas jaemin
"Baiklah ku terima laporan kalian setelah ini kalian bebas ingin kemana, aku ingin berkeliling desa dan mampir ke rumah paman park untuk memanen almond"jelas jihoon
"Kami ikut Hyung"serempak ke empat orang itu