7

801 107 3
                                    

Hari berganti kegiatan yang dilakukan seungcheol dan semua saudaranya kini hanya duduk diam menunggu laporan dari para prajurit, meski duduk diam tapi tak sediam seungcheol yang memang sangat diam belakangan ini dan beberapa kali terlihat duduk sendiri sebari menatap gelang yang soonyoung berikan.

Langkah kaki seokmin menghampiri sang kakak yang memang terlihat murung belakangan ini bahkan jeonghan sang istri sendiri juga bingung harus melakukan apa agar seungcheol kembali seperti semua.

"Sudah makan Hyung?"tanya seokmin
"Sudah tadi, kau sedang kosong?"tanya balik seokmin
"Heum, sebetulnya sejak datang kemari pekerjaan ku tak banyak...prajurit tadi datang laporan pada ku, katanya mereka belum menemukan mereka tapi mereka menemukan kalung milik jisung disekitar tempat kita bertempur kemarin"
"Bisa lihat kalungnya?"

Seokmin mengeluarkan kalung yang ia taruh kantung terlebih lagi ia tak bisa meminta orang lain untuk membawanya jadi seokmin yang bawa.

Seungcheol diam dan benar itu kalung jisung yang tahu hanya seungcheol dan seokmin selain soonyoung yang menghadiahkannya, seungcheol ingat kalung itu adalah kalung yang soonyoung hadiahkan pada jisung saat usianya tujuh tahun atau lebih tepatnya ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seungcheol diam dan benar itu kalung jisung yang tahu hanya seungcheol dan seokmin selain soonyoung yang menghadiahkannya, seungcheol ingat kalung itu adalah kalung yang soonyoung hadiahkan pada jisung saat usianya tujuh tahun atau lebih tepatnya satu tahun kebersamaan soonyoung dan jisung bahkan karena kalung itu pula yang membuat Chan iri setengah mati dan ingin kalung yang sama namun tak ada yang tahu soonyoung membuat kalung itu dimana karena seungcheol dan seokmin hanya melihat soonyoung memberikannya.

"Ya itu kalung jisung"ujar seungcheol
"Ini pasti Chan kalau tahu kalung jisung ada pada kita pasti akan langsung ia pakai"sahut seokmin
"Ya bahkan aku tak tahu jika mereka berdua dekat, aku cukup terkejut saat acara pertunangan si bungsu, ia cukup banyak bicara dengan jisung"
"Soonyoung Hyung sengaja meminta jisung untuk membantu Chan, karena soonyoung Hyung tahu jisung mudah bergaul"
"Soonyoung sekarang bagaimana ya Seok, dia selamat atau tidak, baru saja kita akan berbaikan tapi malah seperti ini"
"Andai dia mengikuti apa yang ku katakan pasti saat ini ia sedang asik membaca buku di ruang baca pribadinya"
"Adik ku yang satu itu sudah dewasa tanpa aku dan yang lain tak pernah tahu tumbuh kembangnya"

Penyesalan yang seungcheol rasakan satu tahun belakangan ini, satu tahun yang membuatnya penasaran dengan kegiatan soonyoung yang sayangnya soonyoung terlalu apik menyembunyikan semuanya hanya kegiatan membaca buku saja yang seungcheol dan semua saudaranya tahu dan bersantai di taman milik mendiang ratu Kwon saja tak ada yang lain, bahkan seungcheol tahu soonyoung pandai bertarung dan memainkan pedang dari pengawal setianya moonbin.

Seokmin pun juga sama ia merasa tak berguna sebagai adik soonyoung, harusnya ia bisa lebih berani untuk berada disisi soonyoung sebelum semuanya terungkap dan kini hilangnya soonyoung adalah penyesalan yang paling sakit ia rasakan.

Andai ia lebih keras kepala dari soonyoung untuk tidak membiarkan soonyoung ikut mungkin tak akan seperti ini belum lagi beberapa kemungkinan ke depan yang tak mungkin seokmin katakan pada semua saudaranya.

Taman Lily menjadi tempat dimana wonwoo tengah duduk berdua dengan seungkwan sebari menikmati teh yang sengaja mereka minta pada para pelayan kerajaan, jika ditanya apa wonwoo dekat dengan semua saudaranya jawabannya tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh lebih tepatnya wonwoo kurang percaya hanya satu orang yang wonwoo percaya salah seungkwan sibungsu kerajaan.

MerveilleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang