Hari berlalu tak terasa soonyoung sudah hampir tiga bulan berada di kastil jihoon dan selama itu jihoon tak mendapat surat dari kerajaan sang appa entah jihoon masih ingin menganggap raja kerajaan itu sebagai appa atau tidak.
Hari ini suasana kastil nampak tenang karena hanya berisikan jihoon, soonyoung, jaemin, Jeno, hyunjin, seungmin dan Felix saja sisanya entah kemana hanya ijin dengan jihoon ingin membantu bibi Im memanen ceri di kebun milik bibi im.
Jihoon tahu jika renjun, jisung dan haechan tak akan berani merusuh di rumah bibi im mengingat jika Lucas adalah tetangga bibi im, yang mana renjun dan haechan tak akan berani berbuat kerusuhan tapi tak tahu juga sih jika dua orang itu lepas kendali.
Saat ini jihoon tengah menikmati teh di halaman belakang kastil dengan tenang sedangkan soonyoung mungkin sedang ada di perpustakaan dengan hyunjin, suara langkah kaki membuat jihoon menolehkan kepalanya dan mendapati Jeno datang dengan sesuatu di tangannya.
"Ada apa jeno-ya? Bibit jamur mu habis?"tanya jihoon
"Bukan itu Hyung, bibit jamur ku masih ada...tadi ada utusan heaven kingdom datang ke perbatasan hutan dan memberikan ini"jelas Jeno
"Utusan siapa?"
"Pangeran jeon"
"Baiklah kau boleh kembali kencan dengan jaemin"
"Hyung..."
"Tak apa aku tahu hubungan kalian berdua, kalian tak bilang karena merasa tak enak dengan dua bocah berisik itu kan? Aku merestui kalian berdua jadi tolong saling menjaga"
"Terimakasih Hyung"
"Tak masalah dan katakan pada jaemin untuk menemui ku besok pagi"
"Baik Hyung, Hyung juga masuk ini hampir malam"Jihoon hanya tersenyum dan mengangguk saja dan membiarkan Jeno pergi masuk kedalam, ia masih ingin menikmati udara sore menjelang malam disini.
Tangan jihoon membuka surat yang diberikan Jeno padanya dari kerajaan yang tek pernah ingin jihoon datangi lagi, hanya ada satu alasan kenapa wonwoo sampai mengirim surat padanya yaitu surat selanjutnya akan di kirim dari kerajaan dan surat wonwoo hanya untuk konfirmasi.
Dari
Saudara ketiga
Jeon wonwoo
Halo jihoon...
Apa kabar?
Aku merindukan mu disini, eomma juga sama...
Jihoon maaf...
Aku tak akan pernah bosan mengatakan maaf untuk mu, aku tahu kesalahan ku dan eomma dimasa lalu sungguh menyakiti mu ji...Maaf jika kau harus memberikan sesuatu yang berharga untuk eomma ku, aku sungguh berterimakasih dan aku tahu jika yang kau rasakan sungguh sakit bahkan kau di kirim kembali ke kastil dalam tidak sadar, aku minta maaf untuk itu dan aku minta maaf atas nama appa dan semuanya...
Jihoon...
Kau pasti tahu maksud surat yang ku kirimkan pada mu bukan?
Tiga bulan lalu suami dan pada suami saudara mu berkunjung ke kerajaan dan satu saudara mereka hilang.Kami sudah mencari keberadaan pangeran itu dengan segala tenaga kami tak tak juga menemukan pangeran itu, orang suruhan ku berkata mereka hanya belum memeriksa Hutan di daerah sekitar kastil karena termasuk hutan larangan, tak ada yang berani menyisir hutan itu hanya berani sampai perbatasan itu...
Mereka takut jika masuk kesana, aku tak tahu apa yang ada didalam hutan dan negri ajaib milik mu ji sampai semua orang kerajaan heaven kingdom dan yang lain tak bisa masuk kesana dengan tenang dan berakhir tewas dalam kondisi yang tak bisa dijelaskan, negerimu terlalu ajaib untuk kami kunjungi ji...
Jika kau menemukan pangeran itu tolong kirim balasan untuk ku aku akan menunggu mu, meski kau menemukannya dalam bentuk tengkorak pun kami akan menjemput tengkorak itu...