Chapter 9

521 68 3
                                    

Luke-Lisa on mulmed :p

*****

"SUMPAH MAKNYA LISA KOK KAYAK GITU YA HER?!" Tanya Louis tak santai sehabis mereka mampir ke rumah Lisa

"Dia emang gitu. Tapi buset, tadi itu yang paling parah karena dia lompat ke arah gue men" ujar Harry

"Tapi yang paling parah..dia kayak ga suka kalo Lisa ama Luke" ujar Louis yang membuat Harry tersenyum

"Syukurlah" ucap Harry senang sambil tersenyum

"Heh lo udah nyampe? Gimana modus ama Lisa? Lancar?" Ucap Niall tiba- tiba yang membuat Louis dan Harry terkejut

"Ya gitu deh" ucap Harry yang membuat penasaran

"Ehanjir kepo gua. Ceritain dong?" Pinta Liam yang membuat Harry senyum-senyum tai ayam.

"Ga ah. Gua pengen kalian kepo" kata Harry

"Najis dah" ucap Zayn

"Yaudah dah. Kita maen PS aja yok?" Ajak Louis

"AYO!" Ujar mereka berempat

*****

Lisa datang ke sekolah dengan muka yang amat sangat kusut. Ia menatap sekeliling. Sekolah nampak sepi. Apalagi hati Lisa...

Eh astaga Lisa! Ingat Luke!

"Lisaaaaaaaaaaa" teriak seseorang yang sangat amat familiar bagi Lisa

"Niall" gumam Lisa

Lisa memutar badan dan benar saja, si cowok pirang itu ada di belakangnya.

"Apa lu" kata Lisa sebal. Niall hanya tertawa kencang

"Lo kenapa dah? Muka kusut amat kayak baju belom di setrika" ejek Niall yang membuat emosi Lisa memuncak

"Gara-gara temen lo tuh! Cowok gua ngambek" ujar Lisa

"Ih kenapa sih?! Ceritain dong!" Ucap Niall

"Kok lu kayaknya kepo banget Ni?" Tanya Lisa heran

"Lah kemaren si kiting tuh senyum-senyum sendiri setelah pulang dari rumah lu" ucap Niall

Lisa menatap Niall dengan heran "Lah kenapa? Kok senyum-senyum sendiri"

"Lah lo gatau? Harry kan---"

Mulut Niall langsung di tutup oleh tangan Liam.

Hampir saja.

"Harry kan gila" lanjut Zayn sambil melanjutkan potongan kata dari Niall

"Hah? Kok gua ganyambung ya ama lu pada?" Tanya Lisa sambil menggaruk tengkuknya

"Ceritain aja apa yang Harry lakuin kemaren" perintah Liam

"Oke, jadi..."

*****

"Heri gila ya sumpah udah dapet restu dari mertua" ucap Zayn yang membuat Liam,Niall, dan Louis mengangguk.

Kebetulan, Harry entah kemana. Jadi bocah idiot itu menggosipkan kawannya yang satu itu.

"Semoga Lisa cepet-cepet putus dari Luke!"

*****

Bel pulang telah berbunyi 5 menit yang lalu. Harry menaruh bukunya acak di loker pribadinya. Ia lalu menutup loker itu dengan kencang dan mengendong tas Barbienya.

Tiba-tiba...

"Her! Lu tanggung jawab kek elah, cowok gua marah neh!" Ujar Lisa tiba tiba

"Lu kayak setan aja muncul tiba-tiba" ujar Harry sambil mengelus dadanya

"HER! Ish tanggung jawab lu gara-gara lu gua berantem ama Luke"

"Lah?! Kenapa salahin gua?! Emangnya apa salah gua?" Tanya Harry bingung

"Sebenernya ini bukan salahlu 100% TAPI..lu punya andil" jawab Lisa

"Lu ngomong apaan sih gua kagak ngerti," kata Harry heran lalu mengacak-ngacak rambutnya pelan

"Lah sianjing kok hot amat..LAH LU NGOMONG APA SIH LIS?!"

"Yaudin gua ke kelas dulu" pamit Lisa

"Ngapain?" Tanya Harry heran

"Belajar lah! Dah masuk bego" ucap Lisa

"Lo ngigo ya? Udah bel pulang bego" ujar Harry yang membuat Lisa bingung

"KOK GUA GATAU?!"

"YA MANA GUA TAU!"

Lisa masih heran, kenapa ia tidak tahu bahwa sekarang sudah jam pulang

"Sumpah, lu horor bat semenjak berantem ama Luke. Sini dah gua temenin Ruqiah" ucap Harry sambil menatap Lisa horor.

"PAANSI GUA GA KESURUPAN MONYONG"

"YA GAUSAH MONYONG JUGA!"

"YAUDAH!"

"YAUDAH"

Hening....

"We need to talk" ucap seseorang yang membuat Lisa dan Harry merinding...

Luke..

"L-luke?" ucap Lisa terbata-bata

"Bisa ga temuin gue di taman boulevard sore ini?" Tanya Luke

Bahkan Luke ngomong lo-gue
"B-bisa k-kok" ucap Lisa dengan terbata (lagi)

"Bagus" ujar Luke sambil meninggalkan Lisa yang hanya diam

"Lu mau temuin dia?" Tanya Harry dengan nada cemas

"Iyalah...ini demi hubungan gue" ujar Lisa

"Lis..kayaknya bahaya deh. Lo mau gua temenin?" Tanya Harry

"Gausah lah Her, kan ini urusan gue" tolak Lisa dengan halus

"Yakin?" Tanya Harry sekali lagi

"Iya yakin" ucap Lisa dengan mantap

Harry hanya menghela nafas.

*****

Kalo dipikir-pikir, disini banyak banget ya silent readernya :') ayok dong yang merasa silent readers di part ini aja, lo nunjukin keberadaan lo :') wkkwkwk

Btw gue kecepetan ga sih updatenya? Wkwk soalnya gue pengen buru-buru habisin ini cerita :p

Idiot ↦h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang