Epilog

356 49 5
                                        

"Lis lo mau ga jadi pacar gue?"

Singkat. Padat. Jelas.

Tapi ngerubah hidup gue 180 derajat.

Gue ga ngerti.

Temen gue,yang kayak tai kriwil2 gaje.

Nyatain cinta ama gue.

Kayak fiksi.

Tapi ini nyata.

Anjer gua masih ga nyangka sumpah.

"Kring..kring"

Handphone gue bunyi.

Harry Sayang

Tai siapa ini yang ngubah namanya?

"Napa?"

"Kamu lagi ngapain?"

"Tumben kamu-kamuan. Ada apa lo?"

"Biasain ngomong aku-kamu please. Ga sopan tau ngomong gue-elo"

"Nyamanan gue-elo. Kenapa telpon?"

"Aku kangen sama kamu"

Tuhkan si anjing. Bisanya bikin baper aja..

"Bodo"

"Jahat banget sih,kamu lagi dimana?"

"Di kantor"

"Jutek amat. Lagi mens ya?"

"Enggak ih, gapapa"

"Nanti aku jemput ya? Aku kangen banget sama kamu,"

Aduh Harry manis banget sih...

"Yaudah. Aku keluar jam 7"

"Cie bilangnya aku, yaudah ya bye"

"Bye!"

"I love you"

"I-i love you too"

"Cie..muka si mbak merah tuh" kata si Hany, temen kantor gue

Ya kalo mau tau kalo sebenenya gue udah kerja.

Dan gue jawab 'iya' buat permintaan Harry.

Ya gue pacar Harry sekarang.

Kita udah pacaran 8 tahun. Ga nyangka ya? Gue juga. Perasaan baru kemaren.

Umur gue udah 25 tahun. Yang berarti dah pas buat nikah...

Astaga nikah woi...

"Harry belom lamar lo juga mbak?" Tanya Hany yang membuat gue menoleh

"E-eh belom,"

"Waduh Gue kira udah. Ini mbak, gue mau tunangan tanggal 27 Juni besok. Dateng ya, Hehe" Hany membetulkaan rambutnya

"H-hah?"

"Gue mau tunangan"

"Loh emang lo ama pacar lo udah berapa bulan?"

"Baru 2 bulan mbak"

Njir..baru 2 bulan aja udah langsung kawin. Apa kabar gue yang udah 8 tahun.

*****

Mood gue ancur semenjak Hany ngasih tau kalo dia mau tunangan. Tunangan ama pacarnya yang baru 2 bulananan.

Anjing.

Gue menatap kosong. Gue gangerti lagi. Anjir, kenapa Harry ga ngelamar gue ya?

Apa gara-gara gue terlalu takil? Jadi masih nimbang-nimbang mau lamar gue apa enggak?

"Lis kok bengong?" Tanya Seseorang. Gue menoleh..

Harry...

"Loh? Harry? Sejak kapan..."

"Baru sih, tapi tadi aku panggil kamu. Kamu malah bengong. Mikirin apa sih?" Tanya Harry yang membuat gue tersentak

Ga lucu kalo gue bilang 'gue mikir kenapa lo ga lamar gue nyet' makanya gue milih diem.

"Udah yok Har. Aku capek" ujat gue sambil mendahului dia

*****

"Kamu kenapa sih dari tadi diem aja?" Harry membuka suara setelah 35 menit kami di mobil

"Gapapa,"

"Gue kenal lo berapa tahun sih Lis?"

"Au. Coba lo itung sendiri."

"Yaudah lo aja gatau berapa tahun berarti kita kan dah kenal lama."

"Besok 27 Juni temenin gue ke tempat tunangan temen gue ya,"

Harry hanya menatap jalanan. Gue diem aja. Mungkin dia mikir gimana caranya biar ngelamar gue.

"Her lo serius ga sih ama hubungan kita?" Tanya gue yang membuat raut wajah Harry berubah

"Lo mens kali ya makanya lo kayak gini."

"Bodo amat ama mens apa enggak. Sekarang gue tanya lo serius ga?"

"Serius lah. 8 tahun ini lo kira gue maen-maen doang?

"Makanya lamar gue Harry" akhirnya gue memberanikan diri "Lamar gue please. Gue siap ko--"

Harry memberhentikan mobilnya lalu menarik gue.

Bibir gue terasa lembab.

Anjir gue dicium...

Entah berapa lama kami berciuman. Sampai akhirnya gue melepaskan ciumannya karena nafas gue habis

Gue terengah-engah. Gue bisa liat pantulan Harry yang nampak serius.

"Lis gua ga mau lamar elo" ujar Harry yang membuat gue tersentak

"K-kenapa Har--"

"Gue mau lo kawin sama gue Lisa."

Hening

"Ga romantis lo ah masa ngajaknya disini?" Tanya gue yang membuat Harry tersenyum

"Gapapa. Lo mau kan?"

"Enggak"

Harry langsung tersenyum masam. Lalu gue mendekatkan mulut gue ke telinganya "Enggak mau nolak,"

*****

PLS BACA PART SELANJUTNYA PLSS..

Idiot ↦h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang