BLACK DEVIL

64 7 2
                                    

Jangan lupa Vote⭐
Dan Komen💬

Biar aku semangat nulis nya:)

Sekian terimakasih & selamat membaca luv💗

-----------------------

Saat ini inti BLACK DEVIL di tambah Mala sedang berhenti di pertengahan jalan.

"Nganter dulu." Ucap Arhan sedikit keras pada Orion dan yang lainnya, maksudnya dia pamit mengantar Mala pulang dulu.

"Iyaa. Nanti nyusul warung Babeh ya Han." Sahut Adnan.

"Jangan lama-lama, nganter nya." Ucap Orion sedikit jutek.

"Bawel." Balas Arhan cuek, setelah nya mesin motor itu pun melaju meninggalkan mereka, melewati arah berbeda.

"Byee Iyon!!" Ucap Mala sambil dadah-dadah pada Orion.

Sedangkan Orion yang melihat nya, secara tidak sadar menekuk wajah nya cemberut.

"Cemburu lo." Ucap Hugi meledek yang melihat perubahan raut Orion yang bersebelahan motor nya.

"Apaan ngga!" Jawab Orion ketus.

Setelah nya motor mereka pun melaju menuju warung Babeh. Suara mesin motor berisik, yang tidak hanya satu motor tapi berkelompok, motor menonjol di antara yang lain dan dengan memakai jaket kulit bertuliskan BLACK DEVIL di tubuh mereka masing-masing, mengundang tatapan banyak orang, terutama kaum hawa yang di sepanjang jalan menatap mereka kagum.

-------------------------

Saat ini Arhan dan Mala sudah sampai di pelataran rumah Mala, Arhan pun mematikan mesin motor nya.

"Gue pulang." Ucap Arhan setelah Mala turun dari motor.

"Ihh Arhan ko gitu sih? Ga mau mampir dulu bentar, masuk ke dalam minum dulu. Mala baru ketemu lagi loh sama kalian. Ga Iyon ga Arhan sama aja." Balas Mala sambil menekuk bibir nya cemberut.

Arhan yang melihatnya pun memutar bola matanya malas. Drama sekali pikir nya.

"Ya." Ucap Arhan akhirnya.

"Hah? Iya apa?" Tanya Mala tidak paham.

"Ya, gue mampir." Ucap Arhan cuek, dengan tatapan dingin nya seperti biasa.

"Wah serius? Ayo masuk, Mala seneng banget hihi." Balas Mala bersemangat.

Setelahnya Mala masuk di ikuti Arhan di belakang.

"ASSALAMUALAIKUM." Ucap Mala dengan volume lumayan keras.

"Biasa aja bisa." Balas Arhan cuek.

"Hehe...Udah kebiasaan." Jawab Mala cengengesan.

Setelahnya muncul wanita paruh baya dari arah dapur sambil memegang nampan.

"Eh non Mala udah pulang." Ucap nya senang.

"Iya Bi Uwis." Jawab Mala menyalimi tangan Art nya itu di ikuti Arhan.

"Duh ini siapa non? Kasep pisan nya." Ucap Bi Uwis melihat ke arah Arhan.

"Ini Arhan Bi, 2 teman laki-laki Mala. Orion Arhan yang dulu sering Mala ceritain ke Bibi." Ucap Mala memperkenalkan, Arhan pun sedikit tersenyum ke arah Bi Uwis.

"Oalah, Iyeu nya. Kasep pisan atuh non." Balas Bi Uwis sambil memperhatikan wajah Arhan.

"Terus yang 1 lagi kemana?" Lanjut Bi Uwis.

"Iyon. Iyon tadi ga ke sini, Ikut sama temennya yang lain." Jawab Mala.

"Ohh kitu nya, hayu atuh, ajak duduk non Mala, den Arhan nya, Bibi bikinin minum dulu ya ke belakang." Pamit Bi Uwis, di angguki Mala.

ORION [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang