RUMIT

73 7 7
                                    

Haloo semua, maafin ya kalau penulisan kata dan tanda baca nya berantakan😌

Jangan lupa Vote⭐!!
Dan Komen💬!!

Happy Reading🤗💗

-----------------------

Pagi itu Inti BLACK DEVIL sedang berkumpul di rooftop sekolah, bel masuk masih lama, karena masih pagi, masih banyak siswa-siswa yang baru berdatangan ke sekolah.

"Gue, masih penasaran. Siapa sebenernya Awan-awan itu, kaya ga asing di telinga gue nama belakang nya." Ucap Orion sambil menghembuskan asap rokok nya.

"Sama." Jawa Arhan dingin.

"Lah, lo juga sama Han?" Tanya Hugi, yang di jawab anggukan oleh Arhan.

"Tapi walaupun begitu, ga menampik setelah ini dia ga mungkin ga nyari masalah lagi ke kita. Apa lagi pas Seri itu, dia keliatan ga terima banget." Ucap Hugo, yang lain pun mengangguk membenarkan.

"Adnan, lo ngapain senyum-senyum sendiri kaya orang Gila. Rabies lo hah!" Sindir Gibran.

Tapi walaupun sudah di sindir oleh Gibran, Adnan tetap fokus pada hp nya sambil senyum-senyum sendiri.

"Gila ni anak." Ucap Hugi, sambil memperagakan garis miring di jidatnya.

"Adnan, kata Bunda, kalau lo senyum-senyum sendiri. Berarti ada makhluk halus di dalam diri lo." Sambar Owen santai, sambil meminum susu kotak nya.

"Ruqiyah ga si?" Ucap Gibran, di sambut tawa oleh yang lain.

"Ini nih, alesan si Adnan kalau ada pengumuman apa-apa nanya 2x, ntar ngambek bilang nya ga di kasih tau. Emang lo nya aja BOLOT Nan. Kalo yang lain lagi ngomong tuh dengerin." Nasehat Hugo.

"Lo pada kenapa deh, jadi heboh nyet." Jawab Adnan akhirnya, handphone nya juga sudah di masukkan ke dalam sakunya.

"Lo senyum-senyum sendiri b*go, kaya orang kena gangguan jiwa." Sambar Orion.

"Ohh, gue senyum-senyum kenapa? Itu gue menang giveaway. Hadiah nya tiket jalan-jalan ke Dubai." Terang Adnan.

"HAH." Kaget yang lainnya.

"Iya Dubai, kenapa? Lo pada iri ya." Ucap Adnan mesem-mesem.

"Ngga stres, kirain kita apa, lo dari tadi senyum-senyum sendiri. Lagian ngapain gue Iri, gue bisa ngeberangkatin semua yang ada di sekolah ini, bahkan pesawat nya aja bisa gue beli." Sombong Gibran.

"Istighfar Gibran, ntar harta yang lo punya sekarang di ambil loh." Ucap Owen sambil menunjuk Gibran, yang di sambut tawa oleh yang lainnya.

"Astagfirullah hall adzim." Ucap Gibran sambil mengulus dadanya.

"Masuk, Bel." Ucap Arhan dingin, sebagai penutupan obrolan.

Setelah nya mereka pun kembali ke kelas.

------------------------------

Saat ini bel istirahat sudah berbunyi, Mala bersemangat sekali untuk ke kantin bertemu Orion dan Adnan.

"La, gue ga mau duduk se meja sama si Adnan ah." Ucap Lusi.

"Ihh Lusi, lo tuh. Kasian kan Mala mau sama Ka Orion Ka Arhan." Balas Moli.

"Ah itu mah emang modus lo doang, pengen deket si Hugo!" Sewot Lusi.

"Udah jangan debat, yaudah kalau gitu kita nyari meja pisah aja. Gapapa kan La? Tapi meja nya cari yang ga jauh dari mereka, nanti Mala juga bisa nyamperin mereka." Saran Arsha, saat ini mereka sedang berjalan di koridor menuju kantin.

ORION [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang