Halloo guys, balik lagi sama aku, semoga ga bosen ya baca cerita ini^3^
Jangan lupa Vote⭐!!
Dan Komen💬!!Happy Reading✨
-------------------------
Seorang laki-laki mengemudikan mobilnya seperti orang kesetanan, kendaraan apapun yang ada di depannya laki-laki itu lewati, sudah banyak klakson dan makian yang di dapatinya, tapi laki-laki itu tetap melajukan mobilnya dengan kencang. Laki-laki itu tidak lain adalah Orion.
Kini Orion sedang dalam perjalanan menuju rumah wanita-nya Gemala, tadi Orion berangkat berdua dengan Awan, tapi mobil Awan tertinggal jauh di belakang.
Saat sedang fokus-fokusnya mengemudikan mobil, ponsel laki-laki itu berdering, Orion memilih mengabaikan, deringnya mati, tapi kembali berbunyi lagi, sampai berkali-kali, akhirnya laki laki itu memilih menyerah, mengangkat panggilannya.
Saat melihat siapa yang memanggil, tertera nama Pak Adyatma, Oriong mengehela nafas kesal, Papa nya itu benar-benar tidak tau situasi saat menelepon. Tapi tetap saja, anak kurang ajar, menamai kontak orang tua dengan namanya, tidak ada embel-embel Papa.
Pak Adyatma
"Haloo, ada apa?"
"Kamu itu benar-benar tidak tau sopan santun, telepon saya lama sekali di angkat, sekalinya di angkat tidak ada basa basi sama sekali, langsung bertanya saja."
"Yaudah cepet Papa kenapa, to the point, Orion lagi bawa mobil."
"Ini, nanti saya akan menyusul ke rumah Wirawan."
"Oh oke."
"Benar-benar anak ini, bikin saya darah tinggi."
"Yaudah Orion tutup, lagi bawa mobil nih."
"Ya sudah."
(Tutt sambungan terputus...)
Setelahnya Orion kembali melajukan mobilnya seperti orang kesetanan, laki-laki itu tidak sabar untuk sampai ke rumah Mala.
Pikirannya sedari tadi berkelana, terus memikirkan kondisi wanita yang sedang mengandung dua bayinya itu.
----------------------
20 menit sudah dalam perjalanan, akhirnya laki-laki itu sampai di pelataran rumah Mala, tanpa basa basi Orion langsung memencet bel rumah Mala dengan tidak sabaran.
Tak lama pintu terbuka, keluar seorang wanita paruh baya membawa nampan di tangannya, dia Bi Uwis, menatap Orion dengan pandangan tak terbaca.
"Den Rion." Ucap Bi Uwis saat melihat siapa yang berkunjung.
"Mala mana? Dia baik baik aja kan?" Tanya Orion, langsung menanyakan keadaan Mala-nya.
"Masuk dulu aja Den, Non Mala ada di kamarnya." Jawab Bi Uwis mempersilakan Orion masuk.
Setelahnya ke dua orang itu berjalan menuju ruang tamu rumah Mala.
"Om Wirawan ada?" Tanya Orion setelah duduk di sofa.
"Ada den, bibi panggil sebentar ya, bapa juga sebenarnya lagi nunggu den Rion datang." Jelas Bi Uwis.
"Loh, Om Wirawan tau saya mau datang?"
"Bapa selalu nunggu kedatangan aden." Jawab Bi Uwis, setelahnya pamit untuk memanggil tuan rumah.
Sepeninggalan Bi Uwis, Orion terdiam, pikirannya berkecamuk, tentang segala kejadian yang akan terjadi nanti, terutama dengan bagaimana kondisi wanita-nya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORION [On Going]
Teen Fiction[SEBELUM BACA FOLLOW AKUN INI DULU TERIMAKASIH] Orion Gajendra Adyatma. Orion, laki-laki urakan dengan sejuta pesona nya, seperti nama nya yang di ambil dari dalam bahasa Yunani yang berarti anak API, sifat nya yang keras, gampang emosi. Galak hanya...